Sunday 28 September 2014

Jemput sekolah Mbah Goyan







Jemput sekolah mbah goyan Sabtu kemaren adalah yang  pertama kalinya sejak dia masuk SMP hahaha
Masih perlu survey jalan. 
Hari pertama pas mau nyebrang, tiba-tiba mesin mati padahal posisi nyebrang ke sisi kanan dan pas sisi bawah tanjakan jembatannya. Padahal itu dari arah Utara sedangkan pas di jembatannya ada di sisi kiri. Duh dek -___-



 







Friday 26 September 2014

Youth Talk Apaidemu2014




Program APAIDEMU adalah program persembahan Pertamax untuk Indonesia yang berkesinambungan untuk memberikan wadah bagi anak muda Indonesia untuk melahirkan ide karya kebanggaan Indonesia dalam bidang apapun untuk dikompetisikan APAIDEMU 2012?
  • 5870 ide terkumpul
  • Lebih dari 20,000 anak muda berkumpul dalam APAIDEMU Roadshow di 30 kampus di Indonesia
  • Pemenang APAIDEMU 2012 yang hingga saat ini masih terus aktif untuk membuat Indonesia lebih baik dan menjadi kebanggaan Indonesia adalah: Juara 1: MariNyanyi (Yogyakarta), Juara 2: Sabang-Merauke (Jakarta), Juara 3: BikeBdg (Bandung)
Siapa saja yang boleh mengikuti program APAIDEMU?APAIDEMU terbuka bagi anak muda Warga Negara Indonesia umur 18 – 35 tahun yang ingin membuat Indonesia lebih baik dan bangga, baik secara individu maupun kelompok (maksimal 2 orang)Periode program APAIDEMU?
  • Pengumpulan ide: 21 Juni – 20 November 2014
  • Pengumuman pemenang : 10 Desember 2014
Dimana anak muda dapat mengetahui program APAIDEMU?APAIDEMU akan berkeliling ke kampus di 7 kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Medan, dan Makassar untuk memberikan inspirasi dan mengajak anak muda Indonesia untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dari “Bikin Indonesia Bangga”Mengapa anak muda Indonesia harus mengikuti program APAIDEMU?
  • APAIDEMU merupakan wadah dan kompetisi yang melibatkan partisipasi anak muda Indonesia untuk melahirkan ide yang membuat Indonesia lebih baik dan bangga
  • APAIDEMU merupakan wadah yang melibatkan partisipasi anak muda Indonesia untuk mengembangkan dirinya menjadi pribadi kebanggaan bangsa
  • APAIDEMU mendukung anak muda yang ingin merealisasikan ide untuk Indonesia
Bagaimana cara berpartisipasi dalam APAIDEMU?
  • Mengirimkan ide dan data pribadi dalam www.apaidemu.com yang sesuai dengan tema tahun 2014 “BIKIN INDONESIA BANGGA”
  • Mendaftarkan diri dan mengirim ide melalui situs www.apaidemu.com atau lembar pendaftaran yang tersedia
  • Memenuhi syarat dan aturan yang berlaku yang terdapat pada laman APAIDEMU 2014
Apa saja yang akan didapatkan oleh anak muda yang berpartisipasi dalam APAIDEMU?
  • Uang pembinaan ide senilai ratusan juta rupiah
  • Pertamax Academy, wadah untuk mengembangkan skill dan pribadi anak muda Indonesia





Nah, Jumat 26 September inilah aku berkesempatan ikut seminar dan roadshow nya ApaIDemu2014 di UC UGM. Kesana bareng temenku Yulia, dan saat sampe lokasi ternyata antrinya panjang banget tapi sistem registrasinya kurang bagus, jadi desel-deselan meskipun sudah konfirmasi via sms dua hari sebelumnya.
 


 
 Disuruh narsis dulu di booth ApaIdemu sama kakak panitianya



 






Tuesday 16 September 2014

Kunjungan Industri Pembuatan Tahu Putih di Wirobrajan





Kunjungan industri kali ini berada di daerah Wirobrajan, Yogyakarta dengan produk utama ialah tahu putih. Industri tahu ini dimiliki oleh Ibu Juminem dan suaminya. Mereka memulai usaha ini kurang lebih 30 tahun yang lalu. Bentuk dari industri yang dikelola Ibu Juminem ini adalah masih berupa home industri dan dalam prosesnya dibantu oleh anaknya.

Hasil samping produk tahu putih ini nantinya diolah menjadi tempe gembus dan pakan ternak. Seperti tahu pada umumnya, bahan baku yang digunakan adalah kedelai. Industri tahu ini menggunakan kedelai impor dan kedelai lokal, dimana dalam produksi selama 1 hari bisa menghabiskan 1 kuintal kedelai. Untuk air yang digunakan selama proses pembuatan menggunakan air sumur dimana digunakan untuk keperluan mencuci, memasak, dan merendam. Untuk mesin dan peralatan yang ada, industri ini menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu dan serbuk kayu, mesin penggiling dengan bahan baku solar (dalam 2 hari mampu menhabiskan 5 liter solar), media memasak, kain sebagai penyaring, batu sebagai alat bantu pengepresan, dan beberapa peralatan pencetak ukuran tahu. Tungku pemanasan menggunakan sisem uap yang dihasilkan dari pembakaran kayu, uap dialirkan menggunakan pipa menuju dasar tungku/bejana perebusan.

Proses produksi tahu awalnya dimulai dengan menyortasi kedelai menggunakan air, dimana kedelai yang sudah jelek kualitasnya akan mengapung. Kedelai hasil sortasi tersebut kemudian direndam dengan air selama 4-5 jam. Setelahnya barulah kedelai dicuci bersih dan digiling hingga menjadi sari kedelai. Kedelai impor dan lokal dicampur dengan perbandingan 1:1, namun dapat pula keduanya tidak dicampur. Sari kedelai direbus dalam benjana perebusan hingga mendidih dan matang secara sempurna. Benjana perebusan pada industri ini terbuat dari semen. Setelah mendidih, maka kemudian disaring menggunakan kain penyaring lapis dua menuju tungku pencampuran. Penyaringan ini memiliki tujuan untuk memisahkan sari kedelai dengan limbahnya, dimana nantinya yang dihasilkan benar-benar saripati kedelai. Setelah disaring, ampasnya disisihkan.

Saripati kedelai yang telah masuk bejana pencampuran kemudian ditambahkan air fermentasi. Air fermentasi ini didapat dari air yang sisa pada proses pencampuran saripati kedelai dengan air fermentasi pada proses sebelumnya. Air fermentasi yang digunakan adalah air fermentasi berumur 1 hari, semakinn lama semakin cepat proses penggumpalannya. Dalam sekali proses digunakan 2 ember air fermentasi. Selanjutnya ditunggu hingga menggumpal dan air yang ada terpisah di atas untuk kemudian disedot dengan selang agar dapat dkeluarkan dan sebagian lagi disimpan untuk digunakan pada produksi selanjutnya. Saripati kedelai yang telah menggumpal kemudian dipindahkan pada kotak kayu yang dilapisi kain untuk dicetak yang sebelumnya ditunggu hingga padat. Proses ini memakan waktu kurang lebih 15 menit, tahu yang sudah padat kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm atau 15 cm. Setelah itu tahu direndam dalam ember berisi air agar tetap segar dan tidak lengket satu dengan lainnya.

Seperti industri lainnya, industri tahu ini juga menghasilkan limbah. Limbah padat yang dihasilkan yaitu ampas tahu diolah menjadi tempe gembus atau pakan ternak, sedangkan limbah cairnnya dibuang ke IPAL kolektif yang dikelola oleh pemerintah.


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan langsung ke industri tersebut, tentunya terdapat beberapa kendala yang dialami dalam menjalankan industri tahu Bu Juminten, hal tersebut antara lain adalah kurangnya tenaga kerja karena hanya ada 1 pekerja di sana, harga bahan baku yang naik turun tidak stabil, harga solar yang mahal, juga kurangnya ketersediaan kedelai lokal meskipun sebenarnya kedelai lokal menghasilkan tahu yang lebih enak.



 
 Proses penggilingan kedelai yang sebelumnya telah direndam


 
Instalasi pemasakan kedelai menggunakan benjana semen dengan sistem uap dan pengairan melalui pipa yang ada di atas bejana untuk memudahkan pemberian air saat pemasakan.

 
 Pemasakan kedelai yang telah digiling hingga matang



 
Alat penyaring yang digunakan terbuat dari anyaman bambu yang atasnya nanti dialasi kain tipis untuk menyaring sari kedelai



Setelah matang dilakukan proses penyaringan ampas dengan sari kedelai ke dalam media bejana yang lain



 
 Supaya sari kedelai tersaring maksimal, maka pengepresan dibantu dengan penindihan menggunakan batu


 
Setelah hanya tersisa sari kedelai maka dicampur dengan cuka/kecutan (dalam industri ini mereka menggunakan air kecutan atau air fermentasi produksi sebelumnya, selain murah juga agar mengurangi limbah cairnya).
Sari kedelai mengandung protein, sehingga saat dicampur dengan cairan asam (cuka) maka akan terjadi penggumpalan yang nantinya akan memadatkan sari kedelai sehingga menjendal dan keras yang pada akhirnya kita menyebutnya sebagai tahu.




 Setelah sari kedelai mulai menggumpal maka air kecutan dibuang (atau disimpan kembali sebagai kecutan untuk produksi selanjutnya). Dalam industri ini pengambilan air menggunakan selang besar yang akan menyedot air dari dalam bejana yang atasnya diletakkan tampah sebagai filter agar gumpalan tahu tidak terikut.



 Sari kedelai yang telah menggumpal dicetak dalam cetakan kayu berbentuk kubus.

 
Cetakan ditutup dengan papan kayu agar air didalamnya berkurang dan tahu cepat memadat.



 
 Tahu yang sudah jadi


 
 Ampas tahu dari hasil proses penyaringan dengan sari kedelainya




Ibu Juminten sang pemilik industri pembuatan tahu putih



 Tim praktikum mikrobiologi industri angkatan 2012 bimbingan saya












*) Proses dan alat yang ada pada industri tahu ini mungkin berbeda dengan industri tahu lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan industri dan keinginan pemiliknya masing-masing.