Sunday, 29 April 2012

Air Itu Hidup



             
 “Wahai Aisyah, jika engkau ingin minum hendaklah mengucapkanlah Bismillah, dan jika air itu mengalir ke dalam perutmu dan tidak terjadi apa-apa ucapkanlah Alhamdulillah,” kata Rasulullah SAW.
Dulu waktu SD, kita diajarkan sebuah pelajaran tentang konsep benda mati dan benda hidup. Jelas sekali disebutkan bahwa selain manusia, binatang dan tumbuhan; semuanya adalah benda mati.
                  
Ini postingan dari blog seseorang, semoga menginspirasi:

                 Pendek cerita Ustaz doddy membawa buku tentang penelitian DR Masaru Emoto, tentang air. Menarik sekali karena air yang kita minum atau air apapun juga, jika kita katakan kepada air tersebut “kamu bodoh”, maka reaksi dari air tersebut setelah diteliti molekulnya berubah menjadi buruk. Dan jika dikatakan “mari bekerja” molekulnya akan lebih baik daripada jika dikatakan “kerjakan!”

                 Dan yang lebih mencengangkan lagi, air juga bereaksi terhadap doa. Jika air didekatkan dengan doa maka molekulnya berubah menjadi heksagonal dan berwarna emas. Dalam penelitian fenomenal ini , DR Masaru Emoto menyimpulkan bahwa kita, manusia sebaiknya berbaik-baik terhadap air, dan karena manusia 70 persen terdiri dari air, maka menurut DR tersebut otomatis kita harus berucap kata yang santun terhadap manusia. Karena jika tidak molekul air didalam tubuhnya akan berubah menjadi buruk dan akan membawa dampak pengaruh orang itu akan menjadi marah.
Rasullullah SAW dengan ketinggian ilmunya 14 abad yang lalu menyatakan kepada Aisyah RA; “Wahai Aisyah, jika engkau ingin minum hendaklah mengucapkanlah Bismillah, dan jika air itu mengalir ke dalam perutmu dan tidak terjadi apa-apa ucapkanlah Alhamdulillah”.

                 Artinya Rasul sangat mengerti bahwa air itu makhluk Allah, yang ketika kita mengucapkan Bismillah maka air itu akan tunduk kepada kita, karena kita meminta izin langsung kepada pemilik semesta alam, yang menciptakan air tersebut. Dan dalam hadis lain Rasul SAW bersabda; “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan yang baik-baik atau diam”.(HR Bukhari)  Artinya sesama manusia kita tidak diperbolehkan mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakitkan orang lain. Subhanallah.

                  Barulah saya menyadari bahwa Islam telah jelas menyatakan 14 abad yang lalu, bahkan jauh dari sebelum itu bahwa seluruh yang diciptakan Allah disebut dengan makhluk Allah SWT. Dan mereka bertasbih kepada Allah, yang artinya mereka semuanya hidup.  Sebagaimana ayat “Bertasbih kepada-NYA apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS Al Hasyr [QS 59;24]).

                   Seluruh makhluk Allah bertasbih, gugusan bintang (al buruj), bintang (an Najm), bumi ( Al ard), gunung (jabal), angin, awan seluruhnya yang ada di langit dan dibumi semua bertasbih kepada Allah. Dan saat ini mereka ditundukkan oleh Allah untuk kepentingan manusia. Hal itu sebagaimana ayat;“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripadaNYA…”. Surat Al Jatsiyah (QS 45:13).

                   DR Masaru Emoto meneliti air tersebut karena dia mengalami suatu penyakit di kakinya yang sulit sekali disembuhkan, dan dia tercengang karena dengan basuhan air yang di “treatment” tersebut kakinya bisa sembuh. Berarti tidak mengherankan jika fenomena air doa yang sering kita lihat atau bahkan alami disekitar kita. Banyak sekali penyembuhan lewat air yang didoakan, mungkin pendekatan logikanya mirip dengan penelitian DR Masaru Emoto tersebut. Namun tetaplah Allah SWT yang Maha menyembuhkan dan atas seizin Allah kesembuhan itu terjadi. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis:
                   “Setiap penyakitada obatnya. Bila penyakit dikenai obat, niscaya akan sembuh atas izin Allah Azza wa Jalla.” (HR. Imam Ahmad, Bukhari dan Ibnu Majah).
Rasulullah juga mengajarkan banyak doa kesembuhan yang diriwayatkan dalam berbagai hadis, yang antara lain:
                   “Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini karena hanya Engkaulah Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkannya kecuali ijin Engkau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian jika kita lebih jauh membahas air, ternyata air yang ada didunia ini adalah air yang sama dengan air dari zaman Nabi Nuh. Karena beberapa ulama menyebutkan air pada zaman Nabi Nuh ditambahkan langsung oleh Allah SWT dari langit, sehubungan peristiwa air bah atau banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS.

                    Namun setelah itu air itu mempunyai water cycle dengan sangat teratur; pertama hujan turun, kemudian air yang ada di gunung, bukit, semua mengalir, yang didalam tanah menjadi air tanah, yang diatas menjadi mata air, mengalir ke air terjun, sungai sampai terus bermuara ke laut. Lalu terjadi evaporasi atau penguapan air, yang kemudian butir-butir air akan menjadi hujan lagi. Begitulah penjelasan sederhananya. Karena itulah mungkin pemahamannya bahwa air bisa bereaksi hampir kepada seluruh bahasa. Wallahu a’lam
                     Subhanallah wal hamdulillah, satu lagi tabir yang terbuka setelah sekian banyak tabir yang Alloh bukakan kepada kita. Dan lewat ilmu pengetahuan, kita semakin dapat memahami tanda-tanda kebesaran Alloh Azza wa Jalla.
                     Sebagaimana ayat: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu” (QS. Fushilat, 41 : 53)

                    Setelah membaca dan mengkaji tentang air ini, kemudian sambil masih mencoba mengendapkan informasi tentang air, mulut ini bergumam, “Subhanallah, ternyata air, benda mati itu hidup”.
Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik disisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.


Sumber REPUBLIKA.CO.ID, Ustaz Erick Yusuf

Saturday, 28 April 2012

Kronologi Kisah Film “DENIAS Senandung di Atas Awan"










Film ini menceritakan tentang sosok Denias. Denias adalah anak yang tinggal disekitar daerah Papua. Dia hidup dengan sederhana sekali. Rumahnya pun masih beratap daun kering. Anak-anak di sana sering mendapat bantuan dari pemerintah, diantaranya bantuan pangan yang diantarkan melalui helikopter. Denias adalah seorang anak yang mempunyai keinginan kuat untuk sekolah. Ia rela sampai pergi dari rumah dan ke kota untuk mencapai keinginannya itu. Ia juga anak yang baik dan suka menolong. 

Dimulai dengan Upacara Pemasangan Koteka di Desa Denias, Papua. Yang merupakan salah satu upacara yang biasa digunakan/ dilaksanakan oleh masyarakat Papua sebagai tanda dimulainya masa remaja dari anak-anak, bagi para anak laki-laki. Termasuk yang dilakukan Denias, Velix, dan Noel. Setelah pemasangan Koteka, maka resmilah terpisahkannya Honai (tempat tidur) antara laki-laki dan wanita di desa Denias termasuk antara suami dan isteri. 
Keinginan Denias yang kuat untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, membuat dia sangat semangat untuk sekolah, yang merupakan sekolah darurat yang berada di desanya. Seperti saat suatu hari dia ingin berangkat sekolah dan dia mencoba untuk membersihkan badannya (mandi), tetapi karena udara, suhu yang sangat dingin, dan air sungai yang dingin membuatnya tidak jadi mandi dan ia hanya cuci muka dan membersihkan ketiaknya. Setelah itu ia langsung berangkat sekolah, tetapi sayang Denias terlambat masuk sekolah. 
Tiba-tiba muncul Helikopter yang akan mendarat dengan suaranya yang kencang dan angin yang dibawanya. Denias dan teman-temannya langsung menuju Helikopter karena mereka ingin ikut terbang, seperti biasanya. Helikopter itu membawa bantuan makanan untuk warga desa Denias dan yang menyalurkan bantuan itu adalah Maleo.     
Suatu hari setelah Denias main ia melihat ibunya sakit dan lalu pingsan. Ia langsung memanggil bapaknya dan bergegas menuju ke rumah Maleo untuk memeriksakan ibunya dan meminta obat. Malamnya, ketika Denias dan Ibunya sedang tidur, Ibunya membangunkan Denias agar membuka baju Denias karena basah. Denias pun membuka bajunya dan ia meletakkan bajunya disamping perapian. Setelah itu Denias beserta kedua temannya pergi berburu kus-kus. Saat Denias akan memanah kus-kus, Denias melihat api berkobar diperkampungannya. Denias pun pulang dan ia pun kaget karena kebakaran itu menimpa rumahnya dan ibunya yang menjadi korban. Denias sangat bersalah atas kematian ibunya. Upacara berkabung yang dilakukan oleh masyarakat Papua adalah potong jari dan mandi lumpur. Dalam upacara itu orang yang dipotong jarinya adalah suami/istri orang yang meninggal. Bapak Denias pun ikut dalam upacara tersebut. 
Beberepa hari kemudian gempa berkekuatan 5,8 SR menghantam sekolah darurat Desa Denias. Denias dan kawan-kawan membangun sekolah kembali dipinggir sungai. Ternyata guru yang mengajar (Maleo) tiba-tiba pergi untuk bertugas. Sebelum Maleo, Pak Samuel lah yang mengajar Denias dan karena istri Pak Samuel sakit di Jawa, ia pulang ke Jawa. 
Setelah Maleo pergi, Denias berniat untuk pergi ke kota dan mencari Maleo disana. Dalam perjalanan ke kota, Denias pingsan dirumah jaga kakak Denias, di desa Banti 4 hari perjalanan dari desa Denias. Dengan perjuangan dan keinginan yang kuat. Akhirnya Denias pun sampai ke Kota dengan meniru cara Enos(teman Denias). Yaitu dengan menaiki mobil bak secara diam-diam atau biasa disebut penumpang gelap. Setelah sampai di kota, Denias langsung mencari-cari Maleo dengan bertanya kepada tentara-tentara yang dia temui. Tapi sayang mereka tidak mengetahui dimana Maleo dan siapa Maleo karena Maleo adalah nama kesatuan. 
Beberapa saat kemudian Denias sampai di kota dan ia langsung bertanya tentang keberadaan Maleo lepada tentara-tentara yang ditemuinya. Namun sayang mereka tak tahu dimana Maleo. Karena Maleo adalah nama kesatuan. 
Beberapa saat kemudian Denias melihat sebuah sekolah. Dalam hatinya, Denias ingin sekali sekolah disitu. Pada saat itu, ada seorang guru yang biasa dipanggil Bu Sam dan ia bertanya pada Denias apakah ia mau sekolah disini? Denias senang sekali dan ia pun mengiyakannya. Tapi sayang, poersyaratan masuk sekolah itu harus mempunyai rapot dan Denias tak mempunyainya. Sedangkan Enos punya, tapi ia tidak yakin dengan rapot ia bisa sekolah. Tapi dengan saran Denias, Enos pun pulang ke desa untuk mengambil rapot. Saat Denias masih dalam percobaan adaptasi sekolah, ia bertemu dengan Noel. Noel sangat jahil dan nakal pada Denias. Noel selalu membenci Denias, terutama saat Denias dekat dengan Angel. Noel tidak suka karena ia sendiri suka dengan Angel. Angel selalu membela Denias dan menolongnya terutama saat Denias dijahili oleh Enos dan kawan-kawannya. Jika Denias dijahili oleh Noel, ia selalu diam dan tidak membalas. Namun semenjak perpisahan Denias dengan Maleo, Denias belum pernah bertemu. 





Thursday, 26 April 2012

Kunjungan Industri Nata CV. Agrindo Suprafood - Bantul



Kunjungan Industri kali ini, kita akan melancong ke daerah Kretek, Bantul, Yogyakarta pastinya. 
Industri Nata CV. Agrindo Suprafood !!!
Tau nata kagak? itu tuh kalo kita beli minuman okky jelly drink, nata de coco, nata jelly 


Agrindo suprafood,perusahaan milik Herry Supratikno,S,T kelahiran 1978,agrindo suprafood usaha yang bergerak memproduksi nata de coco.dengan bahan dasar air kelapa yang di dapatkannya dari pasar-pasar juga pabrik minyak.





Agrindo Suprafood adalah salah satu perusahaan nata de coco lembaran di wilayah Yogyakarta. Pada tahun 2003, CV Agrindo Suprafood berdiri dan mulai menjalankan usahanya di bisnis nata de coco dengan mengandalkan produk nata lembaran. Awal mulanya, Agrindo memproduksi sendiri dengan kapasitas 5 ton per minggu. Akan tetapi dengan berkembangnya waktu, Agrindo memiliki kurang lebih 140 petani yang tersebar di seluruh wilayah DIY dan daerah sekitarnya, seperti Purworejo, Kebumen, dan Klaten.

Agrindo Suprafood pada tahun 2006 mengembangkan usahanya dengan memotong nata lembaran menjadi potongan berukuran 0,3 x0,3 x0,3 cm ; 0,6 cm ; 1,2 cm,serut,nata juice.Saat ini CV Agrindo Suprafood mampu memproduksi nata potong 150 ton/minggu.






 Proses Pembuatan Nata De Coco

        Proses pembuatan nata de coco memanfaatkan peranan bakteri terutama jenis Acetobacter xylinum. Dari awal pembuatan bibit starter hingga pemanenan nata de coco membutuhkan waktu + 14 hari. 
 
Pembuatan Starter
a. Bahan
1) Air kelapa 9 liter
2) Gula pasir 100 gram
3) ZA 50 gram
      4) Cuka 1,5 ml

b. Alat yang dipergunakan 
1) Panci
2) Botol
3) Kompor
4) Penyaring
5) Kertas Koran
6) Karet Gelang

c. Cara Pembuatan
1) Penyaringan air kelapa dengan menggunakan kain saring . Setelah air kelapa terbebas dari semua kotoran atau daging buah kelapa yang mungkin tercampur saat pengupasan dan pembelahan buah kelapa, kemudian dimasukkan ke dalam panci.
2) Panci yang telah diisi dengan air kelapa tadi kemudian ditaruh di atas kompor dan dipanaskan hingga mendidih. Bahan-bahan seperti gula pasir, ZA dan cuka yang telah dipersiaapkan dimasukkan ke dalam air kelapa. Setelah semua bahan tercampur, masukan ke dalam botol saat masih panas. Kemudian didiamkan selama satu malam. Hasil proses ini disebut media cair.
3) Setelah media cair tersebut dingin, diinokulasi dengan biakan bakteri. Kemudian dilakulan pemeraman dan disimpan dalam rak selama 3-4 hari pada suhu kamar. Hasilnya disebut bibit starter.
 Pembuatan Nata De Coco
a. Bahan
            1) Air kelapa 450 liter
      2) Gula pasir 2,5 kg
3) ZA 1,25 kg 
4) Cuka 50 ml
b. Alat yang dipergunakan
           1) Panci
     2) Nampan
     3) Kompor
     4) Penyaring
     5) Kertas Koran
     6) Karet Gelang

c. Cara Pembuatan 
1) Penyaringan air kelapa dengan menggunakan kain saring. Setelah air kelapa bersih dari semua kotoran atau daging buah kelapa yang mungkin tercampur saat pengupasan dan pembelahan buah kelapa, kemudian dimasukkan kedalam panci.
2) Panci yang telah diisi dengan air kelapa bersih tadi kemudian ditaruh di atas tungku dan direbus hingga mendidih . Masukan bahan-bahan seperti gula pasir, ZA, dan cuka ke dalam air kelapa.
3) Tahap penampanan adalah istilah yang di gunakan para karyawan industri rumahan milik bapak Ari. Yaitu tahap dimana penutupan nampan menggunakan kertas koran dan diberi ikatan menggunakan karet gelang.
4) Setelah semua bahan tercampur, lalu di masukan ke dalam nampan saat masih panas. Kemudian didiamkan selama satu malam.
5) Setelah media cair tersebut dingin, diinokulasikan biakan bakteri. Kemudian dilakulan pemeraman dan disimpan dalam rak selama 6-7 hari pada suhu kamar.
Pemanenan
           Pemanenan nata de coco biasanya dilakukan setelah 7 hari pemeraman. Lapisan nata yang terletak di bagian atas diambil. Kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik yang sedikit diberi air kelapa . Untuk media yang tersisa, langsung dibuang sebagai limbah.
Pemasaran Nata De Coco
     Pemasaran nata pada industri rumahan milik bapak Ari, dilakukan dengan cara pemasaran yang dikirimkan pada distributor CV. Agrindo Suprafood. Natanya masih dalam bentuk lembaran. Jika di timbang satu lembar nata berkisar 1,5 kg. Yang dihargai Rp 1.000,- /kg, jika nata yang dihasilkan mencapai berat 1,5 kg maka hargannya Rp 1.500,-. Pembayaran dilakukan pada pengiriman nata yang berikutnya. Setelah berada di distributor CV. Agrindo Suprafood selanjutnya nata disortir. Kemudian nata dipotong kecil-kecil dan di kemas. Lalu nata dikirim ke pabrik-pabrik yang telah memesan. Ada sekitar 14 pabrik yang memesan di CV. Agrindo Suprafood. Diantaranya Garuda Food, Borobudur, Sinar Mas, Sari Coco, Star Food, PUJ dan beberapa pabrik kecil yang lain. Sirkulasi nata di CV. Agrindo Suprafood + 80 ton/bulan. Yang berasal dari 100 petani pemasok. Namun dari 100 petani itu yang konsisten memasok nata ke CV. Agrindo Suprafood hanya sekitar 60 petani saja.


Foto-foto ketika Kunjungan Industri:

nata yang sudah dipanen, ditaruh di drum gede dulu
bentuknya begitu pokoknya


tempat penyimpanan bibit strater yang ditutup kertas koran selama beberapa hari.





proses pembersihan nata dari kulit ari luarnya. Pada gak tau kan kalo nata tu waktu dipanen masih dalam keadaan eeuy eeuy gitu. warnanya masih coklat, licin, dan bau khas. Makannya dibersihin dulu...




Proses pemotongan nata dari lembaran menjadi kotak-kotak kecil sesuai standar yang sudah ditentukan








 
Proses pencucian dan seleksi ukuran. Jadi semua nata dijadikan satu di bak besar, kemudian disaring menggunakan baskom gede yang bawahnya sudah diberi lubang-lubang kecil sesuai ukuran standar yang diinginkan. Yang tidak sesuai di buang dan disisihkan.



Proses pemasakan menggunakan sistem uap


Ruang laboratorium untuk keperluan uji sampel dan lain lain







Maaf jika gambarnya jelek, maklum cuma pake shampo kamera hp
Disarankan ketika datang pada pabrik nata, diusahakan menggunakan masker untuk melindungi penciuman dari bau yang menyengat yang disebabkan oleh limbah cair nata.


Selesai....
Hahaha




Sumber :
- Hasil kunjungan industri 
- http://briezant.blogspot.com/2011/07/evaluasi-ekonomi-pengolahan-nata-de.html

Monday, 23 April 2012

Project Leadership Development di Hunian Nyaman Terpadu ACT

   

                PLD atau Project Leadership Development. Suatu rangkaian kegiatan training kepemimpinan bagi anggota baru BEM FTP UGM Kabinet Barisan Nusantara 2011. Ya sejenis pelantikan gitu deh. Bertempat di ACT km 17, Desa Gondanglegi, Pakem, Sleman. Oke , sebelum langsung ke topik inti acara PLD kali ini, cari tau-tau sedikit lah mengenai tempat diadakannya PLD ini. Kenapa? Ya, karena menurutku ini Jogja. Aku suka Jogja, isinya, dan segala cerita tentangnya. Hehehe. Selain itu , daerah ini merupakan daerah bekas pengungsian para korban merapi beberapa tahun lalu. Secara langsung aku juga pernah merasakan dampak debu letusan merapi. 

               Yup, di Hunian Nyaman Terpadu ini, para peserta menginap dua hari satu malam. Hunian Nyaman Terpadu ini merupakan sumbangan dari ACT. Opo kui ACT???


Ini dia tempat kegiatan PLD, sering juga buat kegiatan mahasiswa dari lain fakultas.
Soalnya ada semacam aula dan kamar yang bisa disewa.
Tapi ini gambar dari internet, terakhir kesana udah rada beda dikit dan rumputnya juga gak serapi ini. Hehehe

              AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) adalah sebuah lembaga kemanusiaan yang mengkhususkan diri pada penanganan bencana alam dan bencana kemanusiaan secara terpadu(Integrated Disaster Management), dari mulai emergency, rescue, medis, relief, hingga rekonstruksi dan recovery (pemulihan).

               ACT berdiri pada 2005 sebagai institusi resmi dan mandiri. Program yang ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana alam, namun juga mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau bencana kemanusiaan. Termasuk di antaranya, gizi buruk, rawan pangan, anak-anak, masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan masyarakat, hingga konflik sosial. ACT bersifat independen, netral objektif, non-diskriminatif, transparan dan akuntabel. Karenanya, ACT tidak membedakan suku, ras, agama, maupun golongan, dalam melaksanakan program-programnya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Oke, itu tadi seputar tempat menginap untuk kegiatan PLD ini. Yang jelas kalo mau kesana nginep harus bawa jaket tebel plus selimut. Sumpah dingin banget kalo malem apalagi gak bawa selimut. Yang punya penyakit nggak kuat dingin jangan dipaksa kalo malem-malem.
Langsung aja ya, foto-foto serangkaian kegiatan PLD kemaren tanggal 21-22 April 2012:

Sambutan pembukaan acara dari ketua BEM FTP , Mas Hendi TIP 2009

Materi kedua

Materi Ketiga dari mas Bima Yudhistira, sebelumnya juga sebagai pemateri LT HIMATIPA

 


 Materi keempat dari Mas Qadar dari FTP, juga sempat memberi materi juga di LT HIMATIPA
sering ketemu jadi pembicara, laris kayaknya.... :)


Gugum (ketua panitia PLD kali ini), Mas Qadar
Suasana lingkungan sekitar tempat hunian sementara di ACT


Ketua Departemen :
Dari kiri: Mas Yogiswara (HUMAS), Mas Agung (Pengembangan Usaha Mandiri), Mas Hardi (SOSMAS), Mbak Ceni, Mbak Hermin (PSDI)


Kiri: Mas Tondy (APK)

 Acara perenungan, malem menelang pagi (sumpah dingin setengah mati)


 
 peserta ditutup mata biar dramatis


 
Uji nyali, sapa yang mau jalan di atas bara api....
Uedyaaan, meski kaki disiram air dulu, tapi sori deh makasih dah kenyang. Huehehe ^^

 Hari terakhir, paginya diadakan Out Bond di sekitar kawasan sana.


Dibagi menjadi beberapa team

Melakukan beberapa games di setiap posnya.








Habis acara games..... pulang deh..... balik turun  ke Jogja 
capek capek capek capek
siap buat kuliah lagi...






Sunday, 22 April 2012

Dari PLD BEM sampe ke SUNMOR UGM


Project Leadership of Development atao disingkat PLD
                     
                    Suatu program BEM tentang pengadaan kegiatan pelatihan kepemimpinan untuk kader-kader BEM TP UGM. Acaranya mulai hari Sabtu-Minggu (21-22 April 2012). Yang menyelenggarakan adalah dari departemen PSDI. Tempatnya sih gak tau pasti alamatnya, yang jelas itu daerah pakem, Hargobinangun gitu. Tepatnya sih shelter pengungsian korban merapi dulu pasca erupsi yang di bangun dengan bantuan lembaga ACT (Aksi Cepat Tanggap). Acara hari pertama tu diisi dengan mater-materi seperti acara pelatihan pada umumnya. Yang bikin rada gak nahan tu kalo malem sumpah dinginnya poool banget. Dan dari serangkaian padat merayap acara pemberian materi yang menghabiskan banyak waktu, dilaksanakan di luar kamar terus, tepatnya di mushola. Makannya gak sempet tidur selama 19 jam kalo ditotal dari pagi ketika akan berangkat ampe acara api unggun. Dan ketika balik ke kamar buat istirahat pendek pun, hasilnya juga tidak sepert yang diinginkan, sumpah demi apapun itu, gak bisa tidur gara-gara dinginnya kelewatan ekstrim booook. karena di kamar kita gak ada kasur, ya terpaksa deh tidur di lantai yang kalo "klekaran" dibawah badan kayak tidur di balok es getoooh. Kaki sumpah sampe menggigil padahal dah pake kaos kaki dan jaket ditambah dah ditutupin tas, tapi nggak ngefek. Ya udah deh cuma sempet merem tapi nggak tidur. Dan karena rencana awal ijin satu hari aja ikutan acara makannya rada sabar lah, hehe. 





                   Kemudian saat pulang dan sampe di TP UGM, dengan waktu tempuh 15 menit pake motor matik kebetulan itu adalah  hari Minggu, yang berarti daerah lembah lagi buat Sunmor. Ya udah deh nunggu jemputan sambil jalan-jalan bentar. Padahal ya nggak beli juga. Hahaha biasa cuci mata bentar lah, emang ndak boleh? hehe. Dan nggak terduga saat lagi liat baju-baju gitu, ternyata ketemu temen SD. Padahal aku lupa juga namanya. Dia juga lupa sih namaku, tapi sempat bilang memastikan kalo aku dulu alumni SD Sagan atau bukan. "eh,kamu dulu SD di Sagan kan?". Aku kaget lah, kok tau???? Karena kamu telah..... halah *malah nggombal* . Ketika liat mukannya sih emang nggak asing dan inget juga akhirnya kalo dia temen SD dulu, karena beda kelas jadinya nggak gitu hapal namanya. Akhirnya kita kenalan lagi deh secara tidak langsung, namanya itu Nisa Fadhilah bla bla bla, hehe lupa namanya, dan populer dipanggil Nisa F ketika SD. Biasa lah SD aku tuh karena satu kelas anaknya banyak, jadi banyak anak yang namanya mirip gitu. Jadi ada Nisa F, Nisa K, Nisa C, Nisa P dan Nisa A. Semua panngilan itu disesuaikan dengan nama panjang setelah nama depan "Nisa" getttoooh critanya. Kabar yang aku dapet dari kesempatan ngobrol bentar sama dia tu, bahwa dia dulu dari SMA 4 sama kayak Burhan yang sekarang kuliah di TP, dia ikut SNM PTN dan masuk jurusan Bahasa Mandarin di UGM.  Wessseeeh bisa jadi pemeran film mandarin juga kalo lulus. Awalnya sih pilihan pertama Komunikasi, tapi jadi pilihan kesekian yaitu bahasa mandarin. Trus alasan kita kebetulan ketemu di salah satu tempat orang jualan baju tu, karena dia juga kerja sambilan gitu jual-jual baju. Hohohho pengalaman bertemu teman lama waktu SD niiii. Nggak nyangka juga ada yang inget mukaku, padahal sekarang aku pake kacamata lhooo. Wah pertemuan dengan orang seper-SD-an.
                    Mungkin bakal jadi kita akan bertemu orang-orang lama di saat yang tidak terduga pula. tapi pingin ketemu temen TK niii, bisa nggak ya, padahal mukanya sih aku lupa semua. hehe :p