Saturday, 2 March 2013

laporan Kunjungan Industri Pabrik Gula MADUKISMO


PT. MADU BARU
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI (Senin, 26 September 2011)



KELOMPOK 4:
JIT
Candra Putera Dewa Baskara
Onida Nor Marsilani
Lu’lu’atul Fatehah
Muhammad Avicenna JM
Aisyah Linda Ristanti
Hildha Nurmalasari Dewi
Sixty Amara Mi
Christina Mayang
Ekky Yahya Bintang
Yohanes Trianto
Lia Ika Anggraini




Pabrik gula Madukismo, adalah salah satu pabrik gula tertua di tanah air. Pabrik itu berdiri sudah sejak tahun 1955. Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, akan merasakan nuansa awal era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Begitu sampai, kita akan disambut di Gedung Madu Chandya yang terletak tak jauh dari areal pabrik. Kita mendapat penjelasan tentang proses pembuatan gula dari tebu dan pembuatan spiritus dari hasil samping produksi gula. Di sana kurang lebih dijelaskan secara ringkas bagaimana proses produksi gula di pabrik. Pabrik gula Madukismo diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan diresmikan pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden Ir. Soekarno.

Setelah penjelasan singkat di Gedung Madu Chandya, para mahasiswa TIP dibawa berkeliling pabrik sembari diberi penjelasan untuk memperkenalkan seperti apa lokasi pabrik gula Madukismo tersebut . Perjalanan menuju pabrik gula madukismo menaiki kereta wisata yang disediakan PT.madu baru atau PG. Madukismo. Kereta Wisata yang digunakan ditarik oleh sebuah lokomotif tua. Selain digunakan untuk kereta wisata,kepentingan utama lokomotif ini adalah sebagai pengangkut tebu hasil panen yang akan dibawa ke dalam pabrik.  Setelah para mahasiswa berkeliling dengan kereta, pemandu  membawa turun para mahasiswa untuk melihat bagaimana proses produksi dan alat-alat yang dipakai dalam proses produksi.
Mahasiswa diajak berkeliling di dalam pabrik dari tempat pertama awal produksi hingga akhir.  









Tebu-tebu diperoleh dari petani-petani tebu dari berbagai daerah diantaranya : Kutoarjo, Purworejo,Yogyakarta, Magelang dan lain-lain. Untuk lebih jelasnnya dalam proses pengolahan tebumenjadi gula, Tebu-tebu tersebut melewati tahap-tahap pengolahan. Tahap-tahap pengolahan tebu untuk menjadi gula adalah sebagai berikut :

1.    Pemerahan Nira
Tebu di kirim ke Stasiun Gilingan (ekstrasi) untuk dipisahkan antara bagian padat(ampas) dengan cairannya yang mengandung gula(nira mentah) dengan alat-alat yang berupaUnigrator Mark IV dan Cane Knife digabung dengan 5 gilingan masing-masing terdiri atas 3 rol.
- Hasil dari pemerahan tebu berupa ampas dengan cairannya yang mengandung  gula(niramentah)
-  Ampas pemerahan tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, dan bahan bakar.Di P.G Madubaru ampas tebu digunakan untuk bahan bakar di Stasiun Ketel(pusattenaga).
-  Sedangkan Nira mentah akan dikirim ke bagian Pemurnian untuk proses lebih lanjut.

2. Pemurnian Nira
 Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan hingga suhu mencapai 700-750°C, kemudian direaksikan dengan Ca(OH)2 (susu kapur) dalam defekator. Pereksiaan dengan kapur  bertujuaan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di dalam nira. Lalu diteruskandengan proses sulfitasi, yakni pemberian SO2. Kemudian Nira jernihnya dikirim ke Stasiun Penguapan.

3. Penguapan Nira
 Nira jernih akan dipekatkan dalam Stasiun penguapan. Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem multiple effect. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapatdinaikkan menjadi 64% dan disebut Nira kental. Nira kental siap dikristalkan di StasiunKristalisasi.sebelumnya Nira kental ini diberi gas SO2 untuk proses pemucatan.

4. Kristalisasi
 Nila kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dala Pan Kristalisasi sampaimelewati titik jenuh. Penguapan ini sampai suhu 1000-1500 °C Sebelum dipisahkan antara kristal gula dengan stroop, gula lebih dahulu didinginkan didalam palung pendingin (kultrog).

5. Pemisahan Gula
Pemisahan gula dilakukan dengan proses karbonatasi yakni mereaksikan gula dengan gaskarbon. Sehingga gula dengan stroop dapat terpisah.Hasil pemisahan berupa gula, stroop, dan tetes tebu. Tetes tebu dan stroop merupakan limbah dari proses pembuatan gula. Dimana Stroop yang menjadi tetes tebudapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan etanol (C2H5OH).

6. Penyaringan dan Pengepakan
Setelah gula terpisah dari stroop dilakukan proses penyaringan gula. Pemisahan antaragula halus, kasar, dan normal. Gula normal dan halus dikirim ke Gudang gula dan di kemasdalam karung plastik yang ½ kwintal. Sedang gula kasar akan kembali diproses atau kembali ke proses kristalisasi.

Proses Pengolahan Alkohol, Etanol Di P.S Madubaru:
1.          Pengenceran
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetestebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.
2.          Penyaringan (Filtrasi)
Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8 dengan diberi H2
SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagaldalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yangdapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.
3.          Peragian
Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyces Cerevisiae).
4.          Destilasi (Penyulingan)
Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke proses destilasi. Destilasi atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan air sehingga kadar alkohol lebihtinggi. Di P.S Madubaru destilasi dilakukan secara bertingkat atau disebut destilasi bertingkat
                                                                                                 


PENGOLAHAN LIMBAH:
Proses pengolahan limbah adalah sebagai berikut:
1.    Blotong yang didapat dari proses pemurniaan nira direaksikan   dengan zat-zatorganik. Blotong akan menjadi pupuk yang mengandung N, P, dan K.2
2.    Limbah dari gula berupa tetes dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alkohol.Pembuatan alkohol murni dengan cara menfermentasikan tetes dengan bakteriSacharomyces Cereviceae.
3.    Bocoran minyak pelumasBerasal dari Stasiun gilingan ditampung di drum-drum kemudian dimanfaatkan kembali
4.    Vinasse (slop)
Berasal dari stasiun destilasi dimanfaatkan untuk irigasi pertanian karena mengandung N,P dan K.



2 comments: