Sunday, 29 September 2013

Bahagia?? Menurutmu?







Bahagia, kata yang paling sering diucapkan ketika ditanya masalah rasa apa yang paling diinginkan, khususnya oleh saya.

Namun dalam kenyataannya bahagia sangatlah sulit untuk ditemukan terutama oleh orang-orang yang tak tahu arti bahagia yang sebenarnya.

Memangnya apa itu bahagia?

Tidak ada yang dapat mendefinisikan secara tepat apa itu bahagia, karena memang arti kebahagiaan berbeda-beda pada setiap manusia, hal ini disebabkan adanya perbedaan konsep dan cara berpikir manusia yang berbeda-beda dalam menjalani hidup.


Namun berikut adalah beberapa definisi bahagia menurut para ahli,diantaranya :

Happiness is when what you think what you say, and what you domare in harmony.  
-mahatma gandhi-

Happiness is something that you are and it comes from the way you think.

-wayne dyer-

Happiness is the meaning and the purpose of life, the whole aim and end of human existence.

-aristotle-

Jika disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli diatas, bahagia menurut saya adalah suatu keadaan puas dari diri kita saat mendapatkan apa yang kita harapkan. Harapan setiap orang tentu berbeda-beda, ada yang mengharapkan memiliki bnyak harta, ada yang mengharapkan memiliki banyak teman, ada yang mengharapkan memiliki panti asuhan, dan berbagai macam harapan dengan berbagai kadar juga.

Namun pada dasarnya, sekecil apapun yang kita inginkan jika itu tercapai maka akan mendatangkan kebahagiaan. Ketika apa yang kita harapkan tidak terjadi atu tidak terlaksana, akan timbul kekecewaan.

Namun dalam perjalanan mencari arti kebahagiaan hidup, saya menemukan bahwa bahagia adalah bukan hanya sekedar mendapatkan apa yang kita harapkan. Tapi kebahagiaan juga terjadi ketika kita bisa menerima semua keadaan yang menimpa kita seburuk apapun keadaan itu.

Seorang teman sosmed saya pernah berkata seperti ini, jangan jadikan bahagia sebagai alasan kita untuk tersenyum. Tapi tersenyumlah agar kita bahagia.


Dan itu memang tepat, tersenyumlah agar kita bahagia dianalogikan sebagai suatu ungkapan penerimaan atas apa yang kita dapatkan seburuk apapun itu jika kita bisa menerima dan mensyukurinya maka kita akan mendapatkan kebahagiaan dalam bentuk lain yang tersembunyi dan tidak kita sadari keberadaannya.

Sadar atau tidak sadar, bahagia adalah sugesti. Sugesti negatif akan sering membuat kita merasa tidak bahagia, karena kita mengkebiri kebahagiaan kita sendiri. Sugesti yang baik dan positif akan membuatn kita selalu merasa bahagia. Karena kita membebaskan kebahagiaan kita menjadi lebih fleksibel.

Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian, karena sebenarnya tidak akan ada satupun kejadian yang Allah berikan pada kita tanpa maksud memuliakan kita. Jika kita hanya terfokus pada bentuk kebahagiaan, kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dalam bentuk lain, dalam bentuk hikmah misalnya.

Contohnya seperti ini, ketika kita mencintai seseorang dan iingin menjadikannya sebagai pasangan kita, namun org tsbut tidak bersedia menjadikan kita pasangannya dan malah mempermainkan perasaan kita dengan menggandeng banyak wanita atau laki-laki lain. Untuk yang memiliki sugesti kebahagiaan negatif, pasti akan merasa kecewa karena keinginannya tidak tercapai, karena pasti ada usaha terlebih dahulu sebelumnya, tapi usahanya sia-sia. Namun untuk yang memiliki sugesti kebahagiaan positif, pasti akan tetap tersenyum karena dia bersyukur, masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencari orang yang lebih tepat selain dia.

Nah, masih banyak sebetulnya bentuk kebahagiaan itu, belajarlah untuk fleksibel. Jangan terpaku pada satu bentuk kebahagiaan, karena jika terfokus pada satu bentuk kebahagiaan kita tidak akan dapat menemukan pintu kebahagiaan lain yang terbuka ketika satu pintu kebahagiaan tertutup.

Intinya adalah belajar bersyukur dan menerima semua hal yang terjadi dan kita miliki. Karena setiap orang memiliki jatah dan kadar kebahagiaan yang berbeda-beda..

Dan mari kita belajar untuk tersenyum agar kita bahagia, bukan mencari bahagia agar kita tersenyum.

Yang kita miliki dan kita dapatkan datangnya dari Allah, tapi senyum dan tangis adalah murni ada dalam diri kita, silakan pilih mana yang akan kawan-kawan berikan atas pemberian-Nya.

Bukan saya merasa saya sempurna, namun hanya ingin berbagi agar kita bisa menyempurnakan diri bersama-sama.. :)

Mari kita sama-sama belajar untuk mensyukuri apa yang kita miliki, apa yang kita dapatkan, dan berbaik sangkalah pada-Nya, karena sesungguhnya tidak ada suatu hal pun yang Ia berikan tanpa maksud memuliakan umat-Nya….



(Sumber: http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/12/26/bahagia-itu-sederhana-kawan-513858.html)




 

Thursday, 26 September 2013

Kemasan Tetra Pak




Berhubung beberapa waktu lalu diadakan seminar Life Cycle Assessment di FTP UGM , dimana salah satu sponsor dan keynote speakernya itu dari pihak Tetra Pak. Jadi kali ini aku akan membahas sedikit tentang Tetra Pak.




Teknologi Aseptic
Kemasan Tetra Pak terkenal aman, awet, dan tidak mereduksi nutrisi produk di dalamnya.
Mereka berhasil mendominasi 70-80% pangsa pasar kemasan susu cair. Apa rahasianya?

Kalau ditanya seputar kemasan consumer goods, Tetra Pak adalah ahlinya. Lihat saja, nama itu sering tercantum dalam produk makanan dan minuman kemasan di Tanah Air. Lahan bisnis perusahaan ini memang fast moving consumer goods. Khususnya, minuman dan makanan dalam format cair (liquid) seperti susu, teh, aneka jus, puding, dan santan. Asal tahu saja, perusahaan global yang berbasis di Swedia ini sudah merambah lebih 165 negara. Di Indonesia, Tetra Pak yang mulai beroperasi sejak 1976 merupakan perusahaan dengan konsep B to B. “Klien pertama kami adalah PT Ultrajaya. Pada waktu itu, Ultrajaya memperkenalkan susu UHT dalam kemasan Tetra Pak untuk pertama kalinya,” kata Rober Tumiwa, Commercial Director PT Tetra Pak Indonesia. Pada 1980-an, mereka mulai mampu menggandeng para pemilik merek. Tahun 1982, ABC Central Food (sekarang Heinz ABC Indonesia—red) meluncurkan minuman jus pertama dalam kemasan Tetra Pak. Sinar Sosro juga merilis produk tehnya dalam kemasan yang sama. Tahun 1984, Salim Graha menjadi klien Tetra Pak dengan meluncurkan kemasan minuman soya. Kemudian, Pulau Sambu membangun pabrik santan UHT dan mengemas santan dalam Tetra Pak pada tahun 1989.
Bisnis Tetra Pak pun terus berkembang dengan merangkul semakin banyak customer, seperti Indolakto, Ajinomoto, Sido Muncul, Sari Husada, Tang Mas, Industri Susu Alam Murni, Madu Nusantara, Coca-Cola, Sekar Tanjung, dan sebagainya. Sekarang, Tetra Pak memilki 21 customer dengan ratusan merek.
Bagaimana cara mereka menghasilkan kemasan-kemasan bermutu dan diminati customer? “Salah satu keunggulan proses kemasan kami adalah teknologi aseptic. Teknologi ini membuat produk diproses sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan pengawet untuk bertahan lama, tanpa mereduksi benefit dari produk itu sendiri seperti nutrisi, kadar vitamin, tekstur, dan sebagainya,” ujar Robert. Dipaparkannya, setiap kemasan terdiri dari 6 layer (lapisan), yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri. Misalnya, lapisan alumunium foil membuat lifetime produk bisa mencapai 6-12 bulan. Selama produk ini tidak dibuka, produk aman dikonsumsi. Konsumen juga tidak perlu takut mengkonsumsi produk dalam kemasan Tetra Pak karena kemasan ini berfungsi mengawetkan sampai batas expired date-nya. Keunggulan lainnya adalah brand yang sudah lama dibangun, cost efficiency, kemasan aman dan ramah lingkungan. “Itu semua adalah terjemahan dari moto kami, yakni protects what’s good,” tandasnya. Tetra Pak Indonesia juga mengeluarkan sejumlah variasi kemasan. Bentuk paling simpel adalah tetra brik atau kotak. Kemasan ini bisa diisi dengan produk bervolume hingga 2 liter. Ada juga kemasan tetra pino aseptic atau bantal. Biasanya kemasan ini digunakan untuk produk susu cair. Kemasan lain adalah tetra classic aseptic, tetra wedge aseptic, tetra prisma aseptic, tetra rex, dan tetra top. Semua material packaging sebagian besar masih impor, sedangkan proses pengemasannya dilakukan oleh masing-masing customer. (http://pangansehati.wordpress.com)




 Sering liat tulisan FSC di sisi samping kemasan Tetra Pak kan? Nah itu salah satu tanda bagi produk berkelanjutan. 

Bagi Tetra Pak, masalah lingkungan merupakan hal yang prioritas dan strategis bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Ulf Backlund,Managing Director Tetra Pak Indonesia, mengungkapkan, perusahaannya fokus pada masalah lingkungan bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari mata rantai produksi, menciptakan produk yang berkelanjutan dan meningkatkan recycle. Untuk menciptakan produk yang berkelanjutan, Tetra Pak berupaya menggunakan kemasan yang dapat diperbaharui dan tersertifikasi  Forest Stewardship Council (FSC). Penggunaan kemasan yang tersertifikasi FSC bagi Tetra Pak juga untuk memastikan ketersedian suplai di masa depan dan untuk menjaga market share. Ulf Backlund juga mengungkapkan, hal ini merupakan upaya untuk memenuhi permintaan pelanggan dan retailer. Berdasarkan survey yang dilakukan Green Gauge Global, dewasa ini konsumen semakin menyadari akan pentingnya tanggung jawab industri terhadap lingkungan. Jumlah masyarakat yang semakin peduli terhadap transparansi produk yang mereka gunakan mengenai asal dan bagaimana produk tersebut di buat. Awareness tersebut pun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kesadaran dan kepedulian akan masalah lingkungan dan ketersediaan suplai di masa depan tidak hanya menjadi perhatian Tetra Pak, tetapi juga menjadi perhatian PT Ultrajaya Milk Industry. Perusahaan yang berawal dari indusri rumah tangga pada tahun 1958 ini menggunakan kemasan produksi Tetra Pak yang telah tersertifikasi FSC. Selain itu, kemitraan yang dijalin keduanya juga terwujud dalam proram-program seperti program recycle karton. Ultra Jaya juga melakukan aktivitas lainnya yang menunjukkan komitmen terhadap lingkungan seperti memberikan dukungan terhadap berbagai aktifitas yang bekerja sama dengan WWF dan komunitas serta memiliki manajemen lahan yang modern. (http://swa.co.id/business-strategy)


 




Penanganan yang Tetra Pak lakukan:

Karena kurangnya pengetahuan dalam penanganan kemasan Tetra Pak ini, sangat disayangkan bahwa saat ini  penanganan Tetra Pak masih sangat kurang tepat. Kebanyakan dari kemasan tetra pak ini dibakar bersamaan dengan sampah-sampah lainnya. Padahal ketika dibakar, kertas karton dan polietilen tentu akan habis terabakar. Namun logam alumuniumnya tidak akan ikut terbakar dan dikubur dalam tanah dan malah membuat pencemaran karena mengakibatkan tidak suburnya tanah yang ditanami tanaman. Karena susahnya penguraian dan butuh waktu lama, salah satu cara menanganinya ialah dengan metode Hot Pressing. Hot Pressing adalah metode yang tepat karena dengan metode itu , sampah kemasan tetra pak akan terurai. Tahapannya pertama, dilakukan pemisahan material penyusun tetra pak dari karton, polietilen, dan alumunium secara manual. Kemudiapolietilen dan alumunium dibubukkan sambil dipanaskan lalu di press. Pencacahan alumuniumnya pakai mesin hidropulper. Dari hasil tadi dihasilkan material yang berfungsi sebagai pengganti kayu dan ringan tentunya. Saat pameran stand kemarin banyak contoh produk hasil daur ulangnya, ada yang dibuat atap bentuk asbes (model genteng), meja, pintu, rak buku, dan aku dapet gantungan kunci juga. Lucu dan ringan meski rada aneh bentuknya. Nah sedangkan daur ulang bagian karton, seperti biasa bisa dijadikan banyak barang lainnya, seperti kertas daur ulang, buku, kantong kertas, tempat telur, kardus dan macam-macam lainnya.Pokoknya bukan hanya lingkungan yang aman, tetapi juga menjadi sumber pendapatan baru karena hasil daur ulang bisa untuk membuat perkakas rumah tangga.




Pin dan gantungan kunci



 Tempat sampah khusus kemasan tetra pak




 



Atap produk hasil daur ulang lapisan alumunium, tahan banting, tahan injek juga.






Website Tetra Pak:



Saturday, 21 September 2013

Kunjungan BEM Geografi UGM



Agenda BEM yang disebut kunjungan tetangga ini, sekarang critanya nyebrang jakal. Yup BEM FTP sowan ke BEM Geografi UGM. Ternyata di sana ruangannya lebih luas, hehe dan anggotanya pun lumayan, dalemnya banyak tempelan poster2 gitu deh.

 
Yang paket jaket biru dongker dari FTP UGM



 



 




 








Yooh men kethok sangar thithik lah haha :p



Thursday, 19 September 2013

Satu Kesulitan Mustahil Mengalahkan Dua Kemudahan




Satu kesulitan mustahil mengalahkan dua kemudahan.”
Para pembaca pasti sudah seringkali mendengar ayat berikut,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,


إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).
Kita sering mendengar ayat ini, namun kadang hati ini lalai, sehingga tidak betul-betul merenungkannya. Atau mungkin kita pun belum memahaminya. Padahal jika ayat tersebut betul-betul direnungkan sungguh luar biasa faedah yang dapat kita petik. Jika kita benar-benar mentadabburi ayat di atas, sungguh berbagai kesempitan akan terasa ringan dan semakin mudah kita pikul. Marilah kita coba merenungkan bagaimanakah tanggapan para pakar tafsir mengenai ayat di atas.
Al Hasan Al Bashri mengatakan bahwa ketika turun surat Alam Nasyroh ayat 5-6, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Kabarkanlah bahwa akan datang pada kalian kemudahan. Karena Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.”
Perkataan yang sama disampaikan oleh Qotadah. Qotadah mengatakan, “Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan, “Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.(Lihat Tafsir Ath Thobari, 24/496)

Sahabat mulia, ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Seandainya kesulitan masuk ke dalam suatu lubang, maka kemudahan pun akan mengikutinya  karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(Dikeluarkan oleh Ath Thobari dalam tafsirnya, 24/496)

Ibnul Mubarok berkata dalam “Al Jihad” bahwa ‘Umar bin Al Khottob pernah menulis surat kepada Abu ‘Ubaidah yang baru tiba di Syam dan dihadang oleh musuh kala itu. Isi tulisan ‘Umar adalah, “Amma ba’du, tidaklah Allah menurunkan kesulitan pada seorang mukmin melainkan setelah itu Allah akan datangkan kegembiraan padanya. Karena ingatlah, satu kesulitan mustahil mengalahkan dua kemudahan.” Kemudian dalam surat tersebut ‘Umar menyebutkan ayat (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron: 200) (Lihat Siyar A’lam An Nubala, 1/15 dan Tarikh Dimasyq, 25/477)

Berbagai riwayat di atas, semuanya menerangkan maksud yang sama yaitu di balik kesulitan ada kemudahan yang begitu dekat. Itulah maksud dari perkataan “satu kesulitan mustahil mengalahkan dua kemudahan”. Kemudahan akan terus mengikuti kesulitan dalam keadaan sesulit apa pun. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Tholaq: 7). Ibnu Katsir mengatakan, “Janji Allah itu pasti, tidak mungkin Allah menyelisihinya” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/42)

Yakinlah bahwa dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan yang begitu dekat. Mujahid mengatakan, “Kemudahan akan senantiasa mengikuti kesulitan” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari, 24/497)


Tawakkal Jadi Sebab Utama Keluar dari Kesempitan
Di awal-awal kesulitan, kadang belum datang pertolongan atau jalan keluar. Namun ketika kesulitan semakin memuncak, semakin di ujung tanduk, maka setelah itu datanglah kemudahan. Mengapa demikian? Karena di puncak kesulitan, hati sudah begitu pasrah. Hati pun menyerahkan seluruhnya pada Allah, Rabb tempat bergantung segala urusan. Itulah hakekat tawakkal. Tawakkal dengan bersandarnya hati pada Allah-lah, itulah sebab semakin mudahnya mendapatkan jalan keluar dari kesulitan yang ada.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Jika kesempitan itu semakin terasa sulit dan semakin berat, maka seorang hamba jadi putus asa. Demikianlah keadaan hamba ketika tidak bisa keluar dari kesulitan. Ketika itu, ia pun menggantungkan hatinya pada Allah semata. Akhirnya, ia pun bertawakkal pada-Nya. 

Tawakkal inilah yang menjadi sebab keluar dari kesempitan yang ada. Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal pada-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)” (Jaami’ul wal Hikam, 238)
Butuh Adanya Kesabaran
Setelah kita mengetahui berita gembira bagi orang yang mendapat kesulitan dan kesempitan yaitu akan semakin dekat datangnya kemudahan, maka sikap yang wajib kita miliki ketika itu adalah bersabar dan terus bersabar. Artinya, ketika sulit, hati dan lisan tidak berkeluh kesah, begitu pula anggota badan menahan diri dari perilaku emosional seperti menampar pipi dan merobek baju sebagai tanda tidak ridho dengan ketentuan Allah (Lihat ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin,  10).

Sabar menanti adanya kelapangan adalah solusi paling ampuh dalam menghadapi masalah, bukan dengan mengeluh dan berkeluh kesah. Imam Asy Syafi’i pernah berkata dalam bait syair,
Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.
Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan, maka ia pasti akan selamat.
Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.
Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/ 392)

Dalam syair Arab dikatakan, “Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya, namun akhirnya lebih manis daripada madu.
Semoga Allah senantiasa memudahkan kita meraih kelapangan dari kesempitan yang ada. Haruslah kita yakin badai pasti berlalu: “After a storm comes a calm”.  Hanya Allah yang memberi taufik.(*)




Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com 



Saturday, 14 September 2013

Seminar dan Pameran Beasiswa Education Fair



Tempat :
Grha Sabha Pramana (GSP)
Universitas Gadjah Mada (UGM)


Speaker :
1.Harry Firmansyah (Indonesia’s Top 10 Trainer)
2.Bezie Galih Manggala (Business Owner)
3.Muhammad Assad (CEO of Rayyan Capital and Chairman NFQ Group)
4.Dude Herlino (Inspirasi Intelektual Muda)
5.Nadia Karina Hakman (Student at University od Auckland)



 Wah sayang, gak jadi ada dude herlino. Tapi ada pembicara dari pengarang buku "Haram Keliling Dunia"  Mbak Nur Febriani Wardi dan ada dari Ketua Radio PPI dunia, jadi lumayan menarik lah. Dan ada pertunjukan tari Saman juga, keren lah.






 





 
Laila (kiri) dan Khadijah (kanan)




 
Dengan Mbak Nur Febriani








ama pembicara perwakilan dari radio PPI dunia, lupa namanya. Bareng Laila yang lagi mangkir tugas panitia SS fakultas sehari doang kok, hehe