Sunday, 30 March 2014

Dikejar Polisi




 


Pada dasarnya aku orangnya lempeng-lempeng aja, gak neko-neko, kalem, baik hati, rajin dan suka menabung. Maksudku intinya taat terhadap peraturan dan hukum weseww ahiak.
Bermula di pagi hari nan cerah mengawali Senin hari kuliah, bersiap dari rumah dan berangkat setengah 7 melaju dengan kecepatan rata-rata menikmati udara pagi jalanan sawah matahari bersinar cerah. Mood Oke stabil maksimum deh. 

Begitu sampe jalan raya jogja-solo depan bandara suasana kendaraan udah mulai rame dan dibarengi orang sekolah dan berangkat kerja. Nah ketika lewat lampu merah kedua dalam perjalanan rutin Jogja-Solo-ku menuju kampus terlihat lampu lalulintas masih ijo dan entah nglamun ato emang gak liat timer lampu, tiba-tiba cepet banget brubah jadi kuning. Sebenernya perasaanku liat lampunya biasa aja (wah parah beneran nglamun brarti). Oke dengan perasaan biasa aja itu aku dengan biasa aja juga tetep nglaju motor lewatin lampu tersebut meski sempat motor depanku udah berhenti, tapi dengan perasaan biasa aja aku mlengos nglewatin gitu. Dan dengan rasa biasa aja ketika lewat pertigaan lampu lalulintas Maguwo itu sempet nglirik di sebelah kiri pinggir jalan ada pak polisi sedang berdiri gagah. Entah gimana aku tetep jalan dan gak tau gimana atau karena hari mulai siang dan berhubung ada kuliah pagi Metopen jadi aku paling sebel kecegat lampu merah.

Tapi ternyata perasaan biasa aja itu salah persepsi, mungkin karena terbiasa ketika lewat pertigaan itu selalu ada papan bertuliskan "Jalan Terus" karena biasanya yang dari arah Timur dibolehkan lurus biar gak macet. Alhasil ketika mash nglaju sampe turunan depan Carefour Alfa, perasaan biasa aja berubah jadi perasaan gak enak, kayaknya tadi rame kok jadi rada selo jalannya. Ya meski aku tetep rada ngebut, ternyata ketika mengintip spion ada sosok coklat-coklat mendekat.

"Permisi mbak, tolong ke pinggir dulu".
DIE!! aku kudu pie?

Bla bla bla bla bla bla (kurang lebih ini percakapan pada umumnya antara orang yang ditilang dan yang menilang)

Akhirnya ikut ke pos polisi yang di Janti, dan berurusan dengan antara sidang atau bayar di bank atau bayar di tempat.

Bla bla bla bla bla (sebenernya males nulisin percakapan saat itu, ya tau sendiri lah keburu panik, meski sempat mengirimkan sms darurat mengingat ada kuliah pagi Metopen yang kalo telat gak boleh masuk)
"Pip, aku telat, TA ya... thx" --> begitulah sms ke salah seorang temen.

Akhirnya kena 50ribu sodara sodara. Haduhh miskin mendadak di pagi hari, sialnya.

Ternyata meski se adanya halangan, aku termasuk orang yang jarang telat. Karena begitu sampai kelas, untungnya kuliah belum mulai *tarik napas panjang

Kejadiannya kalo nggak salah tanggal 3 atau  10 Maret lalu, dan ternyata salah seorang temenku yang sempet ditilang juga bulan itu lebih milih sidang dan cuma bayar 30ribu.

Oke deh yaudeh lah mungkin emang kurang sedekah hahaha
Atau bener kata orang
"Belum afdol bawa motor kalo belum kena tilang"
Huahahaha sial ini emang seumur-umurnya baru kena tilang bro. Lumayan :))






Saturday, 29 March 2014

Little angel




Cecoretan kedua pake app Skecth Book Express, ketika mengisi waktu ndengerin pembekalan KKN UGM 2014 di FTP hari ini.
Gambar absurd kedua, tapi udah bisa main merger wkwkwk
Penampakannya sebenernya anatara angel  dan siluman sih, ya udeh sihh daripada molor didalem kelas.
Huehehehe




 






Friday, 28 March 2014

FILM DOKUMENTER "THRASHED"









THRUSHED adalah sebuah judul film documenter lingkungan yang bercerita tentang eksplorasi krisis sampah global, biaya lingkungan, dan kemanusiaan yang timbul akibat konsumsi berlebihan oleh manusia. Film documenter ini banyak menceritakan berbagai masalah sampah dibeberapa Negara seperti Lebanon, Inggris, Amerika Serikat, Indoneisa dan Negara lainnya. Sutradara film ini yaitu Candida Brady menceritakan tentang perjalanan Jeremy Irons menelusuri sejauh mungkin efek dari masalah sampah global, hal ini bermula ketika dia mengunjungi beberapa tempat di dunia dan menemukan fakta bahwa sampah telah menjadi masalah yang mengerikan hampir di seluruh belahan bumi. Film documenter ini memperlihatkan bagaimana sampah mencemari laut dan udara, sampah yang tidak bisa terurai, sampah yang mengandung racun, serta berbagai penyakit yang diakibatkan oleh sampah, diantaranya penyakit kanker.

Jumlah sampah yang mengotori lautan terus meningkat merusak ekosistem, membunuh hewan laut yang terjebak atau mengonsumsi sampah ini. Saat sampah-sampah tersebut terurai dan dikonsumsi oleh binatang laut, sampah ini akan masuk dalam rantai makanan dan berakhir di meja makan, mengganggu kesehatan manusia. Masalah sampah ini bagaikan gunung es di lautan. Di samudera Pasifik misalnya, sampah plastik terbawa arus dan terkumpul di lautan dengan luas setara wilayah Eropa. Industri daur ulang sampah tentunya dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja, selain Negara bersih, masyarakat juga sejahtera, tapi masyarakat juga harus sadar untuk menjaga kebesihan dengan membuang sampah pada tempatnya. 

Dalam Film TRASHED ini dituturkan tentang bagaimana sistem landfill dalam pengelolaan sampah ternyata menyisakan banyak masalah, bahkan sebaik dan seketat apapun pengawasan terhadap sistem landfill yang diterapkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa tetap saja memunculkan masalah pada akhirnya. Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat berakibat pada pencemaran lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin. Senyawa ini dapat terbentuk pada pembakaran dengan temperature yang rendah. Bahkan menurut Sunardi (www.migas-indonesia) pembakaran dengan menggunakan incinerator pada temperatur 400 – 600 0 C merupakan kondisi yang optimum untuk pembentukan senyawa dioksin. 

Masalah kesehatan terbesar adalah bahwa dioxin dapat menyebabkan kanker pada orang dewasa. Pekerja yang terpapar dioxin dalam jumlah besar di tempat kerja mereka selama bertahun-tahun, memiliki risiko yang jauh meningkat untuk mengalami kanker. Namun, masalahnya dengan kanker yang disebabkan oleh dioxin, perlu 20 tahun atau lebih sampai kanker itu muncul! Jika dioxin menembus plasenta pada kehamilan, meski dalam jumlah kecil, ini dapat menyebabkan efek terhadap reproduksi atau perkembangan, seperti keguguran, kemandulan, dan kelainan bawaan saat lahir – deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan terhadap sistem imun. Anak-anak daripada sejumlah wanita di Jepang dan Taiwan yang mengonsumsi minyak goreng yang terkontaminasi dioxin, menunjukkan berbagai jenis kelainan fisik saat lahir dan kemampuan intelegensia yang rendah saat dites. Anak-anak ini teracuni dioxin melalui minyak goreng yang terkontaminasi yang dikonsumsi oleh ibu mereka sebelum lahir! Enam tahun sejak kejadian itu, anak-anak yang lahir masih juga menunjukkan kelainan – mereka lebih kecil daripada normal (berat badan lahir lebih rendah 200-250 gram daripada rata-rata), terjadi perubahan warna pada kulit dan kuku, gigi dan gusi abnormal, dan banyak di antara mereka apatis dan datar, dengan IQ rendah dan ingatan jangka pendek yang buruk. Mereka juga menunjukkan tingkat infeksi yang tinggi.

Selain gambaran yang mengerikan tersebut, diceritakan pula bahwa di beberapa tempat di dunia sudah ada orang-orang yang menyadari dan mulai melakukan aksi nyata dalam rangka perbaikan sistem pengolahan sampah, diantaranya ada orang-orang yang sudah secara konsisten melakukan aksi zerowaste dalam kehidupan sehari-hari mulai dari rumah mereka, sudah mulai banyak orang yang melakukan komposting dan sudah mulai banyak pula orang yang membawa kantung belanja, tempat makan dan wadah air minum sendiri ketika berbelanja.

Tuesday, 25 March 2014

Bowl-Ling Fruit Bar (Sup Buah-Jogja)









Usaha kuliner di Jogja memang sedang menjamur, namun beberapa pilihan usaha kuliner memiliki target pasarnya sendiri. Seperti Bowl-Ling Fruit Bar yang ada di kota Jogja. Untuk mengetahui sejarah, seluk beluk, menu dan keistimewaan usaha satu ini, yuk simak ulasan berikut ini.

Bowl-Ling Fruit Bar merupakan salah satu usaha dibidang kuliner yang berdiri pada tanggal 1 Maret 2013. Sudah satu tahun lebih Bowl-Ling Fruit Bar ini berdiri, dimana Bowl-Ling Fruit Bar ini dibangun oleh dua orang perempuan bernama Vika Martin sebagai pemilik yang khusus memegang bagian marketing dan SDM, serta Rina sebagai pemegang kendali produksi dan keuangan. Sebelumnya, warung sup buah ini bernama Es Ling-Ling hingga akhirnya berubah nama menjadi Bowl-Ling Fruit Bar tidak lama ini. Ide mendirikan usaha ini berawal dari adanya keinginan pemilik untuk melakukan usaha mandiri, kemudian melihat kebutuhan konsumen terutama keinginan mahasiswa baru-baru ini. Selain itu motivasi tersebut didorong pula dengan inspirasi ketika berkunjung ke Semarang dimana terdapat usaha-usaha sejenis. Target pasar mereka yang utama ialah para mahasiswa dan kalangan anak muda pada umumnya yang paling banyak berada di sekitar lokasi usaha.

Bowl-Ling Fruit Bar memperkenalkan dan mempromosikan pertama kali ialah dengan sistem 'mulut-ke-mulut' dimana promosi dari teman sendiri yang sudah pernah berkunjung ke Bowl-Ling Fruit Bar yang kemudian disebarkan kepada teman atau kenalan lainnya. Selain itu dengan cara memperbanyak relasi dan memberikan apresiasi produk lain, kemudian menggunakan media sosial untuk promosi produk, sistem buy one get one dan yang pasti Bowl-Ling Fruit Bar juga kerap mengadakan acara-acara seperti stand up comedy atau acara musik untuk meningkatkan minat pembeli agar berkunjung ke Bowl-Ling Fruit Bar.




Keunggulan yang ditampilkan Bowl-Ling Fruit Bar ini ialah pertama, mereka mengutamakan penampilan. Bagaimana cara mereka untuk menarik pelanggan dengan cara mempercantik penampilan, segi interior tempat, desain sajian menu. Kedua mereka mengutamakan kualitas dari menu yang ada yaitu dari segi rasa mereka menggunakan buah asli dan segar serta tidak menggunakan sirup sebagai pemanisnya karena menggunakan gula asli. Selain itu es atau air yang digunakan menggunakan air matang.

Dari segi tempat yang digunakan sebagai lokasi, Bowl-Ling Fruit Bar memilih lokasi yang dekat dengan keramaian dan tidak jauh dari jalan utama kendaraan. Untuk sistem pelayanan konsumen memang perlu ditingkatkan karena dari segi SDM yang kurang serta tempat yang masih kurang luas untuk menampung pelanggan dan penikmat Bowl-Ling Fruit Bar yang selalu ramai berdatangan.

Menu yang disediakan di Bowl-Ling Fruit Bar terdapat 15 varian rasa sup buah, dimana mereka akan terus merencanakan pengembangan varian rasa dan sistem box take away agar dapat meningkatkan penjualan. 

Untuk rasa dan porsi di Bowl-Ling Fruit Bar dijamin enak dan memuaskan serta masih di taraf kantong mahasiswa.




Kak Vika (baju kuning)

Monday, 10 March 2014

Cecoretan amatir di Skecthbook Express




Nyobain cecoretan pake app Skecthbook Express
tapi dasarnya dari dulu gak mahir teknik layer,, ya mau gimana lagi.. masih belajar haha
How how?? masih absurd ni :D :D