Dua hari sebelum mulai libur minggu tenang, nyolong star buat jalan-jalan sama temen-temen kampus sebelum pada mudik ke kota masing-masing. Hehe. Pulang kuliah habis nunggu hujan berhenti sekitar sejaman lah langsung deh pergi... Pertamanya bingung mau kemana, terlalu banyak alternatif. Sebenernya angkatan aku mau pergi ke pantai, tapi cuaca gak banget tuh... Tapi akhirnya memutuskan ke Taman Sari aja dech... Aduuh kita dah kayak putri raja mau pergi mandi, yuuk mari ciiin :D
Tapi eh tapi tak semulus kulitku ini *eeh , pas sampe parkiran tamansari terdengar suara adzan dan itu pas banget kita mau menuju gerbang kolamnya. Udaaah tutup ternyata sodara-sodara. Ouch....
Tapi demi asas eman-eman dan mubaziroh jauh-jauh dari kampus, kita harus tetep cari jalan buat masuk meski kolam tak terbuka, meski gerbang pintu telah terkunci, kita akan tetap masuk. Hahaha. Dan mulailah kita mencari jalan ke dalam.
Halaman depan, pas banget tu pintu masuk udah tutup -,-
Sekilas info aja, kalo mau masuk kolamnya cuma sampe pukul 15.00, kalo mau masuk masjid bawah tanah dan bentengnya sampe pukul 18.00.
Yang belum pernah ke Tamansari, ada nih infonya:
Taman
sari merupakan taman istana atau pesanggrahan letaknya kira-kira 0,5
km sebelah selatan keraton yogyakarta. Ditempat ini sultan dan keluarga
beristirahat atau melakukan semedi. Taman sari menarik untuk
dikunjungi, Disini kita akan merasakan nuansa berbeda. Meski berada di
dalam areal keraton bentuk dan arsitektur tidak sama dengan bangunan
keraton. Ciri khas bangunan bangunan Jawa tidak terlihat disini. Ini
memang di karenakan bangunan taman sari tidak bercorak jawa asli
melainkan campuran dengan gaya portugis. Sewaktu mendirikan komplek
Taman Sari Hameng Kubuono I dibantu arsitek berkebangsaan portugis.
Seperti namanya "Taman Sari" tempat ini berupa taman yang banyak
ditumbuhi pepohonan dan bunga. Tanaman yang tumbuhi di tempat ini
membuat udara terasa segar dan bersih.
Pesanggrahan
Taman Sari dibangun setelah Perjanjian Giyanti (1755), yakni setelah
Sultan Hamengku Buwana sekian lama terlibat dalam persengketaan
dan peperangan. Bangunan tersebut dimaksudkan sebagai bangunan yang
dapat dipergunakan untuk meneteramkan hati, istirahat, dan berekreasi.
Meskipun demikian, Taman Sari ini juga dipersiapkan sebagai sarana/benteng
untuk menghadapi situasi bahaya. Di samping itu, bangunan ini juga
digunakan untuk sarana ibadah. Oleh karenanya Peanggrahan Taman
Sari juga dilengkapi dengan mushola, tepatnya di bangunan Sumur
Gumuling.
Nama
Taman Sari terdiri atas dua kata, yakni taman 'kebun yang
ditanami bunga-bungaan' dan sari 'indah, bunga'. Dengan demikian,
nama Taman Sari dimaksudkan sebagai nama suatu kompleks taman yang
benar-benar indah atau asri.
Taman
Sari terbagi menjadi 3 bagian utama bangunan sakral, kolam pemandian,
dan pulau kenanga(pulau cemeti). Bangunan sakral berupa bangunan
tersendiri tempat sultan dan keluarga bersemedi. Kolam pemandian terdiri
dari dua buah kolam yang dipisahkan bangunan bertingkat dan kelilingi
tembok yang tinggi. Pada kolam terdapat pancuran berbentuk naga. Dari
pancuran inilah keluarnya air untuk mengisi kolam. Disisi kolam terdapat
bangunan menyerupai rumah yang mungkin digunakan sebelum atau setelah
bersenang-senang di kolam pemandian.
Kawasan
Pulau Kenanga atau pulau cemeti terdiri terdiri dari lorong-lorong
bawah tanah, masjid Bawah Tanah, dan Pulau Cemeti itu sendiri yang
berupa bangunan tinggi. Lorong-lorong bawah tanah berguna sebagai jalan
menuju ke pulau Cemeti atau masuk kedalam masjid Bawah Tanah. Pada
zaman dahulu konon digunakan sebagai jalan rahasia keistana dan jalan
menuju laut Selatan bagi sultan untuk bertemu nyai Roro Kidul.
Mesjid
bawah tanah sangat unik karena berada di bawah tanah. Untuk menuju
ketempat ini harus melewati lorong-lorong dan menuruni tangga. Selain
dari letaknya dibawah tanah bentuk bangunan juga unik. Berbeda dengan
mesjid biasa yang berbentuk persegi dan luas, masjid ini berbentuk
lingkaran di tengah-tengah nya terdapat sumur bernama sumur Gumilang.
Kok keliatan kolamnya?? Katanya ditutup?
Iya dongs cari jalan alternatif lah, haha
Bisa dilhat pipit pada foto pertama berlatarkan atap seng rumah, selanjutnya foto upaya menaiki pagar agar dapet view belakang berupa kolam. Haha, akhirnya kita semua berhasil naik ^^
*Bunciiiiiiiisssssss (smile please :D)
Lewat rumah penduduk yang dindingnya banyak dilukis gambar-gambar :)
Latar kayak di Thailand nii hehe. Pose Thailand Style dulu. Yang satu ---> "Banci Thailand Style"
Yuk mari!!
Inilah alasan kenapa dua foto di atas latarnya sama semua. Yaiyalah, space nya yang tanpa penghalang cuma dipinggir, banyak besi-besi penyangga ternyata. Huhuuu -______-
Lorong menuju masjid bawah tanah yang melewati tangga turun ke bawah. Horor ni kalo sendirian.
"Potong Bebek Angsa Style"
o____O"
Taman sari ini juga memiliki fungsi
sebagai tempat pertahanan Lorong-lorong yang berada ditempat ini
konon berfungsi sebagai jalan rahasia menuju keraton dan bangunan
tinggi di pulau Cemeti digunakan untuk mengintai musuh.
lewat Kampung Cyber
Kolam yang ada ditengah-tengah masjid bawah tanah >________<
Pintu masuk ke benteng
Beneng bagian dalam, kokoh banget kayaknya.
^^ 7 Bidadari di Tamansari ^^
Selesai