Pak Bunyan Saptomo
Kutipan:
Duta besar RI untuk Bulgaria dan Albania itu, mengaku jalan hidupnya
melenceng jauh dari cita-cita dasarnya. Sesuai anjuran orangtua sewaktu
kecil, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM 1981, mendaftar calon
pegawai negeri di Kabupaten Klaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,
dengan harapan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan akhirnya menjadi
camat. Takdir menentukan lain, ujian calon pengawai negeri tersebut
gagal.
Melihat orangtua kecewa atas kegagalannya menjadi pegawai negeri
sipil (PNS), Saptomo muda merantau ke Jakarta. Pekerjaan yang didapat
juga bukan PNS melainkan jurnalis di LKBN Antara Jakarta.
Dia pun penasaran mengapa ujian CPNS tak pernah lolos. Suatu saat
Departemen Luar Negeri membuka lowongan pekerjaan, dia pun ikut tes CPNS
lagi. Karena instansinya berkaitan dengan urusan luar negeri, dia
menyadari tidak bisa memenuhi keinginan orangtuanya menjadi camat
andaikata diterima menjadi PNS Departemen Luar Negeri. Ternyata benar
diterima sebagai pegawai Departemen Luar Negeri dan menjadi diplomat.
Pak Bunyan Saptomo memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan UGM, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni
No comments:
Post a Comment