Saturday, 14 July 2012

IASLS 2012 di Malang (BAKTI SOSIAL KE DESA TLEKUNG)





Kegiatan Indonesian Agroindustrial Student Leaders Summit (IASLS) 2012 diadakan di Kota Malang, Jawa Timur. Rangkaian acara IASLS diikuti oleh anggota Forum Agroindustri Indonesia (FORAGRIN) yang terdiri dari beberapa Unversitas di Indonesia. Meliputi Universitas Gadjah Mada, Universitas Trunojoyo Madura, Institut Pertanian Bogor, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Brawijaya sebagai tuan rumah. Acara yang dilaksanakan dari tanggal 10-12 Juli itu. Hari Pertama dan kedua diisi dengan kuliah tamu dan Kongres FORAGRIN yang dilaksanakan di aula Universitas Brawijaya. Lalu pada hari ketiga salah kegiatannya ialah mengunjungi Desa Binaan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada hari terakhir. 
 Saat di Desa Tlekung, acara diawali dengan pembukaan dari Kepala Desa dan perkenalan dari panitia IASLS 2012. Setelah itu acara dilanjutkan dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga desa oleh LAKESMA FKUB (Lembaga Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya) sebagai lembaga yang bergerak di bidang kesehatan dan pengobatan yang turut serta membantu acara di Desa Binaan. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, dan konsultasi gizi. Selain warga, peserta IASLS  juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Selepas acara pemeriksaan kesehatan bagi warga, peserta selanjutnya melakukan kegiatan sosial di Sekolah Dasar Negri 2 Tlekung yang lokasinya tidak jauh dari balai tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan. Kegiatan di sekolah ini dilakukan di dalam dan di halaman sekolah, untuk kelas 2,3 dan 4 kegiatan dilakukan di dalam ruang kelas. Sedangkan untuk kelas 5 dan 6, acara dilakukan di luar kelas yaitu di halaman sekolah. Siswa SD yang berada di dalam kelas melakukan kegiatan berupa permainan-permainan tim yang edukatif, esensi dari permainan ini yakni untuk menggugah kreativitas serta dapat mengasah kemampuan bekerja dalam tim. Sedangkan untuk siswa yang berada di luar kelas di sediakan mobil pintar dari Universitas Brawijaya. Mobil pintar membawa buku-buku anak, seperti buku pelajaran, buku cerita, buku dongeng dan lain-lain. Seluruh siswa dapat membaca buku yang mereka inginkan. Selain buku ada juga pemutaran film edukatif anak dalam bentuk animasi yang tersedia di dalam mobil. Untuk memberikan semangat pada siswa, panitia menyediakan beberapa hadiah bagi siswa yang aktif. Kegiatan di SD ini diakhiri dengan foto bersama siswa dan guru, yang selanjutnya diikuti acara makan tumpeng bersama. 

 bersama adek-adek SD dan panitia


 bersama guru pengajar

Setelah panitia bersama peserta IASLS istirahat dan sholat dhuhur, acara dilanjutkan dengan pengenalan inovasi produk yakni pembuatan keju dari susu sapi segar oleh mahasiswa THP Universitas Brawijaya yang dilakukan di gedung Srikandi Balai Desa Tlekung. Kegiatan ini dilaksanakan karena mengingat potensi susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah yang ada di Desa Tlekung sangat besar. Hal ini juga dapat memberi nilai tambah dari susu segar tersebut, daripada dijual langsung. Proses pembuatan keju tersebut terbilang mudah dan sederhana, selain itu juga bahan yang digunakan mudah didapatkan. Sehingga memudahkan para warga Desa Tlekung untuk mengaplikasikannya. Prosesnya yaitu susu segar sebanyak satu Liter direbus hingga mendidih kemudian didiamkan hingga dingin. Langkah selanjutnya ditambahkan minuman susu fermentari kuranglebih 65 ml dan jeruk nipis, fungsi dari jeruk nipis adalah sebagai penggumpal protein pada susu kemudian gumpalan ini disaring, ditambah garam sebagai pengawet, dipadatkan dan didiamkan semalam hingga menjadi keju.
Antusias warga mengikuti acara inovasi produk ini sangat tinggi, terutama para ibu-ibu. Banyak pertanyaan yang diajukan baik dari warga maupun peserta pada acara inovasi produk tersebut. Sayangnya pengenalan inovasi produk pembuatan keju dari susu segar tersebut tidak diikuti dengan pengarahan teknik pemasaran sebagai akses untuk mempermudah warga memasarkan produk hasil olahan mereka. Serta tidak ada pemberitahuan tentang pengolahan limbah dari pembuatan keju, padahal limbah yang dihasilkan cukup banyak dan mungkin dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Namun untuk masalah permodalan, warga Desa Tlekung juga diberi penyuluhan dari Bank BRI tentang KUR (Kredit Usaha Rakyat). Sehingga diharapkan nantinya setelah acara pengenalan inovasi produk, warga di Desa Tlekung dapat mengembangkan usahanya sendiri secara mandiri. Selain itu dapat menciptakan produk khas olahan susu dari Desa Tlekung yang sekaligus juga mampu mengangkat nama baik Desa Tlekung.


 Setelah acara Bakti Sosial. Dari kiri, Afifah, Riska, Mbak Tiara, Aku, dan Mbak Gading.







                      -  IASLS_UGM






(By: Afifah, Hildha, Riska)

No comments:

Post a Comment