Kegiatan
Indonesian Agroindustrial Student Leaders Summit (IASLS) 2012 diadakan di Kota
Malang, Jawa Timur. Rangkaian acara IASLS diikuti oleh anggota Forum
Agroindustri Indonesia (FORAGRIN) yang terdiri dari beberapa Unversitas di
Indonesia. Meliputi Universitas Gadjah Mada, Universitas Trunojoyo Madura,
Institut Pertanian Bogor, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas
Brawijaya sebagai tuan rumah. Acara yang dilaksanakan dari tanggal 10-12 Juli
itu. Hari Pertama dan kedua diisi dengan kuliah tamu dan Kongres FORAGRIN yang dilaksanakan di aula Universitas Brawijaya. Lalu pada hari ketiga salah kegiatannya ialah mengunjungi Desa Binaan di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada hari
terakhir.
Saat di Desa Tlekung, acara diawali dengan
pembukaan dari Kepala Desa dan perkenalan dari panitia IASLS 2012. Setelah itu
acara dilanjutkan dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga desa oleh
LAKESMA FKUB (Lembaga Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya) sebagai lembaga yang bergerak di bidang kesehatan dan pengobatan
yang turut serta membantu acara di Desa Binaan. Pemeriksaan kesehatan tersebut
meliputi pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran tekanan
darah, pemeriksaan kadar gula darah, dan konsultasi gizi. Selain warga, peserta
IASLS juga dapat melakukan pemeriksaan
kesehatan.
Selepas acara pemeriksaan kesehatan bagi warga,
peserta selanjutnya melakukan kegiatan sosial di Sekolah Dasar Negri 2 Tlekung
yang lokasinya tidak jauh dari balai tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan di sekolah ini dilakukan di dalam dan di halaman sekolah, untuk kelas
2,3 dan 4 kegiatan dilakukan di dalam ruang kelas. Sedangkan untuk kelas 5 dan
6, acara dilakukan di luar kelas yaitu di halaman sekolah. Siswa SD yang berada
di dalam kelas melakukan kegiatan berupa permainan-permainan tim yang edukatif,
esensi dari permainan ini yakni untuk menggugah kreativitas serta dapat
mengasah kemampuan bekerja dalam tim. Sedangkan untuk siswa yang berada di luar
kelas di sediakan mobil pintar dari Universitas Brawijaya. Mobil pintar membawa
buku-buku anak, seperti buku pelajaran, buku cerita, buku dongeng dan
lain-lain. Seluruh siswa dapat membaca buku yang mereka inginkan. Selain buku
ada juga pemutaran film edukatif anak dalam bentuk animasi yang tersedia di
dalam mobil. Untuk memberikan semangat pada siswa, panitia menyediakan beberapa
hadiah bagi siswa yang aktif. Kegiatan di SD ini diakhiri dengan foto bersama
siswa dan guru, yang selanjutnya diikuti acara makan tumpeng bersama.
bersama adek-adek SD dan panitia
bersama guru pengajar
Setelah panitia bersama peserta IASLS istirahat dan
sholat dhuhur, acara dilanjutkan dengan pengenalan inovasi produk yakni pembuatan
keju dari susu sapi segar oleh mahasiswa THP Universitas Brawijaya yang
dilakukan di gedung Srikandi Balai Desa Tlekung. Kegiatan ini dilaksanakan
karena mengingat potensi susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah yang
ada di Desa Tlekung sangat besar. Hal ini juga dapat memberi nilai tambah dari
susu segar tersebut, daripada dijual langsung. Proses pembuatan keju tersebut
terbilang mudah dan sederhana, selain itu juga bahan yang digunakan mudah
didapatkan. Sehingga memudahkan para warga Desa Tlekung untuk
mengaplikasikannya. Prosesnya yaitu susu segar sebanyak satu Liter direbus
hingga mendidih kemudian didiamkan hingga dingin. Langkah selanjutnya
ditambahkan minuman susu fermentari kuranglebih 65 ml dan jeruk nipis, fungsi
dari jeruk nipis adalah sebagai penggumpal protein pada susu kemudian gumpalan
ini disaring, ditambah garam sebagai pengawet, dipadatkan dan didiamkan semalam
hingga menjadi keju.
Antusias warga mengikuti acara inovasi produk ini
sangat tinggi, terutama para ibu-ibu. Banyak pertanyaan yang diajukan baik dari
warga maupun peserta pada acara inovasi produk tersebut. Sayangnya pengenalan
inovasi produk pembuatan keju dari susu segar tersebut tidak diikuti dengan
pengarahan teknik pemasaran sebagai akses untuk mempermudah warga memasarkan produk
hasil olahan mereka. Serta tidak ada pemberitahuan tentang pengolahan limbah
dari pembuatan keju, padahal limbah yang dihasilkan cukup banyak dan mungkin
dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Namun untuk masalah permodalan, warga Desa
Tlekung juga diberi penyuluhan dari Bank BRI tentang KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Sehingga diharapkan nantinya setelah acara pengenalan inovasi produk, warga di
Desa Tlekung dapat mengembangkan usahanya sendiri secara mandiri. Selain itu dapat
menciptakan produk khas olahan susu dari Desa Tlekung yang sekaligus juga mampu
mengangkat nama baik Desa Tlekung.
Setelah acara Bakti Sosial. Dari kiri, Afifah, Riska, Mbak Tiara, Aku, dan Mbak Gading.
Sekedar tahu : - Indonesian Agroindustrial Student Leaders Summit
No comments:
Post a Comment