Rohingya adalah grup etnis yang kebanyakan beragama Islam di Negara Bagian Rakhine Utara di Myanmar Barat. Populasi Rohingya terkonsentrasi di dua kota utara Negara Bagian Rakhine (sebelumnya disebut Arakan).
Amelia Jamil : http://luar-negeri.kompasiana.com/2012/07/27/tragedi-rohingya-adalah-pembersihan-etnis/
Etnis Rohingya adalah masyarakat muslim yang hidup tanpa kewarganegraan
di Myanmar. Muslim Myanmar hanya berjumlah 4% dari total populasi
Myanmar dan menjadikan etnis Rohingya minoritas. Mencuatnya trgaedi
pembunuhan etnis Rohingya muncul pada bulan Juni 2012, tidak lama
setelah Aung San Suu Kyi memenangi pemilihan parlementer Myanmar yang
sampai saat ini masih dikuasai oleh rezim militer dengan Presiden Thein
Shein. Mengapa Pembersihan Etnis yang menjadi topik hangat? Karena
definisi dari Pembersihan Etnis itu sendiri sangat dekat dengan apa yang
terjadi di Rohingya. Ensiklopedia Hutcinson mendefinisikan
pembersihan etnis sebagai pengusiran paksa oleh etnis tertentu dalam
rangka homogenisasi Sedangkan UNCHR (United Nations Council for Human Right)
mendefinisikan pembersihan etnis sebagai pemisahan laki-laki dan
perempuan, anak-anak dan orang tuanya dari suatu wilayah dan menempatkan
etnis lain di wilayah tersebut. Tujuan dari Pembersihan Etnis adalah
mengeliminasi sebuah populasi dari tanah airnya dalam rangka untuk membuat suatu daerah yang lebih aman, homogen dan memiliki ciri tertentu. Etnis
Rohingya hidup di perbatasan dengan Bangladesh, sangat mudah untuk
mengusir masyarakat Rohingya untuk meninggalkan Myanmar dan menetap di
Bangladesh. Sebelumnya pada perang dunia ke II, banyak masyarakat
Rohingya yang juga berimigrasi ke Bangladesh dan saat ini yang menetap
di Rohingya hanya 90.000 orang. Banyak konspirasi yang berkembang di
Asia mengenai Rohingya, ada yang mengatakan muslim sebagai teroris, ada
juga yang mengatakan muslim tidak mau murtad dan memeluk Budha hingga
akhirnya dibunuh. Namun, dibandingkan dengan sekedar konspirasi, fakta
yang berkembang adalah dibantainya etnis Rohingya di Myanmar. Oleh
siapanya, saya masih tidak berani menyebutkan karena takut dianggap ini
isu agama karena sebagian besar masalah Pembersihan Etnis bukanlah isu
agama, melainkan wilayah, militer, dan kekuasaan. Oleh karena itu yang
harusnya berperan dalam masalah Rohingya adalah PBB, UNCHR misalnya.
Mereka yang berwenang untuk melindungi hak-hak masyarakat Myanmar.
Ditambah lagi dengan masalah pengungsi yang bukan hanya di Bangladesh,
tetapi di Malaysia, Thailand dan Indonesia. Merekalah yang juga harus
diperhatikan.
Teuku Zulkhairi : http://politik.kompasiana.com/2012/07/25/dari-indonesia-untuk-rohingya/
Dari Indonesia untuk Rohingya
Sebagai
warga Indonesia, kita tentu tidak asing dengan Muslim Rohingya.
Khususnya pasca beberapa kali perahu mereka yang lari atau dipaksa lari
dari Myamnar terdampar di perairan Aceh dan sebagainya. Rohingya adalah
nama etnis Muslim di Myanmar yang keberadaan mereka dianggap ilegal oleh
junta militer di sana meski mereka telah hidup sejak beberapa generasi
di sana. Mereka tidak memperoleh akses untuk pelayanan publik, kesehatan
maupun pendidikan. Hari ini, derita Muslim Rohingya belum jelas kapan
akan berakhir.
Jika
di bulan ramadhan ini kita bisa berpuasa dengan tenang dengan keluarga,
memakan makanan yang lezat, maka saat ini mereka sedang berjuang untuk
tetap hidup, lepas dari pembantaian mengerikan. Beberapa media massa
melaporkan kondisi miris yang mereka terima. Mereka dibantai secara
massal, mereka di bakar hidup-hidup, dari anak kecil, perempuan sampai
laki-laki dewasa. Begitu juga yang lainnya dipaksa meninggalkan negeri
mereka dengan perahu. Di foto-foto yang tersebar luas di media massa dan
dunia maya, terlihat kondisi mereka yang sungguh memprihatinkan.
Anak-anak dengan pakaian lusuh, dengan wajah pucat dan ketakutan berada
di perahu yang sesak. Sementara orang tua mereka menangis pilu dan penuh
iba. Mereka adalah saudara-saudara kita.
Dunia
Islam, walau sudah menunjukkan kepeduliaannya, namun belum memberikan
pertolongan yang nyata. Jalur diplomasi Negara-negara mayoritas muslim
belum mampu memberikan efek nyata untuk membantu derita Rohingya. Konon
lagi beberapa pemimpin Muslim belum menunjukkan kepeduliannya. Kita
memang seringkali terlambat membantu saudara-saudara kita yang
terzalimi. Harapan muslim Rohingya untuk bisa hidup tenang belum juga
menemui titik terang. Dunia Islam pun baru sebatas bisa mengecam.
Sementara negara-negara Barat dan PBB sendiri juga belum menunjukkan
perhatiannya secara maksimal. Derita Muslim Rohingya pun terus
berlanjut.
Sebagai
muslim, antara kita dengan mereka laksana satu tubuh. Mereka adalah
bagian dari tubuh kita, saat mereka sakit, kita juga harus merasa sakit.
Kita juga pernah merasakan rasa sakit seperti yang mereka rasakan saat
kita berjuang membebaskan Indonesia dari penjajahan, di era perjuangan
menuntut keadilan pemerintah pusat, bahkan hingga peristiwa tsunami
meluluhlantakkan kita. Semua itu seharusnya menjadikan kita sebagai
muslim yang peduli dan peka terhadap derita saudara-saudara kita di bumi
lainnya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Atb Thabrani Rasulullah
menyebutkan, “siapa saja yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin,
maka ia bukan golonganku”. Na’uzubillahi min zalik.
Berdoa
Doa adalah senjata orang-orang beriman, salah satu bentuk media
perlawanan terhadap kezhaliman yang menimpa saudara kita di Myanmar,
Suriah dan sebagainya. Doa adalah sarana untuk meminta pertolongan Allah
Swt. Sebagai muslim, hendaknya kita tidak pernah lupa mendo’akan mereka
agar diberi ketabahan oleh Allah Swt, dan agar secepatnya mereka
terbebas dari kezaliman dan memperoleh hak-hak mereka sebagai warga
negara. Tidak ada doa yang sia-sia. Doa bahkan merupakan pangkalnya
ibadah (HR. Tirmidzi). Dan siapa saja yang tidak mau memohon (sesuatu)
kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR Tirmidzi dari Abu
Hurairah). Apalagi di bulan ramadhan, bulan dikabulkannya doa-doa. “Tiga
golongan yang doanya tidak akan ditolak, di antaranya adalah orang yang
berpuasa sehingga ia berbuka.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Imam-imam shalat di mesjid, hendaknya memimpin doa bagi keselamatan
Muslim Rohingya dalam doa mereka. Begitu juga, qunut nazilah.
Pesantren-pesantren di Indonesia harus segera memimpin doa untuk Muslim
Rohingya dan umat Islam lainnya di berbagai Negara yang sedang
menderita.
Demontrasi
Selain berdoa, cara lainnya yang bisa kita lakukan untuk membantu
Muslim Rohingya adalah berdemo. Demontrasi meski bukan menjadi solusi
utama, tetap selalu saja memberi pengaruh yang luar biasa terhadap
proses pengambilan kebijakan. Mahasiswa, pemuda dan siapa saja yang
diberi kekuatan oleh Allah, mestinya mengadakan demontrasi menentang
pembantaian Muslim Rohingya oleh junta militer Myanmar. Dengan
demontrasi, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa kita berada di pihak
Muslim Rohingya yang ditindas, bahwa kita termasuk bangsa yang menolak
kezaliman. Mungkin negara kita saat ini tidak bisa berperan aktif dalam
membantu derita Rohingya, maka kita harus membantu mereka dengan cara
kita. Di beberapa wilayah demontrasi sudah mulai dilakukan, tapi hanya
beberapa orang saja yang memilih untuk ikut serta. Aksi mereka menjadi
tontonan mayoritas di antara kita lainnya. Kita berharap aksi demontrasi
menentang “pemusnahan etnik Rohingya” terus berlanjut dan semakin
banyak yang berpartisipasi.
Dana/zakat
Di bulan ramadhan ini, sangat besar sekali pahalanya di sisi Allah jika
kita mau menyisihkan harta kita untuk mengurangi derita Muslim Myanmar.
Kita bisa melakukan aksi penggalanan dana, “One Man One Dolar To Save Rohingya”.
Kita bisa membuka kotak amal di tempat-tempat umum, di mesjid dan
sebagaiya. Kita bisa menyalurkan bantuan kita ke rekening-rekening
organisasi-organisasi yang telah membuktikan semua bantuan warga
Indonesia ke luar negeri sebelumnya telah sampai dalam bentuk apapun. Di
Indonesia, lembaga seperti ACT (Aksi Cepat Tanggap) misalnya adalah
lembaga yang kita ketahui konsen membantu derita umat Islam dengan
menghimpun dana dari para donator. Selain bantuan biasa, alangkah
mulianya andai kita bersedia menyalurkan zakat kita bagi Muslim
Rohingya. Untuk terwujudnya hal ini, kita memohon dan menggugah nurani
Majlis Ulama Indonesia(MUI) kita agar mengeluarkan fatwa untuk
menghimpun zakat-zakat umat Islam di Indonesia untuk disalurkan ke
Muslim Rohingya. Jangan sampai kita menjadi umat yang tidak peduli
padahal kita bisa untuk peduli.
Terakhir, kita bisa membantu Muslim Rohingya dengan dakwah, via lisan
maupun tulisan. Dakwah mengkhabarkan derita mereka dan kewajiban muslim
untuk membantu. Dengan cara ini, insya Allah akan banyak Muslim yang
sadar tentang kondisi Muslim Rohingya. Setelah itu kita berharap agar
semakin banyak umat Islam yang tergugah untuk membantu mereka. Amiin ya Rabb.
"This Ramadan, we share the pains of people in Arakan and on the other
side, we share a common fate with people of Syria who are trying to
stand still." Ahmet Davutoglu
#SaveRohingya #SaveSyiria
Indonesia, mari bersikap :) Ya, karena kita saudara. Lakukanlah apapun yang kau bisa.... ^^
#SaveRohingya #SaveSyiria
Indonesia, mari bersikap :) Ya, karena kita saudara. Lakukanlah apapun yang kau bisa.... ^^
konfirmasi donasi ke 085729227184/0274-8323949.
http://www.actforhumanity.or.id/site/home
Berita Terkait :
No comments:
Post a Comment