Saturday, 21 July 2012

Kunjungan Industri PT. DJARUM KUDUS



Yuhuuuu, tanggal 19 kemaren HIMATIPA melancong again, we're going to Kudus buat ngeliat langsung Industri rokok terkenal di sana, yaitu PT. DJarum. Kunjungan Industri (KI) kali ini, kita mengunjungi Sigaret Kretek Tangan (SKT), Pusat Pembibitan Tanaman, Sigaret Kretek Mesin (SKM), IPAL PT. DJARUM, dan PB (Perkumpulan Bulu tangkis) DJARUM.

PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, Indonesia.

Sedikit sejarah tentang pabrik rokok Djarum:
           
           Riwayat kretek bermula di Kudus. Menjadi dagangan paling memikat di tangan pengusaha buta huruf. Sayang asal usulnya masih gelap. Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal usul yang akurat tentang rokok kretek. menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar 1870-1880-an. Awalnya, penduduk asli kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Sakitnya reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

          Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya. Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini menyebar cepat. Permintaan “rokok obat” ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi “kemeretek”, maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan “rokok kretek”. Awalnya, kretek ini dibungkus “klobot” atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10 , tanpa selubung kemasan sama sekali. Rokok kretek kian dikenal. Namun tak begitu dengan penemunya Djamari diketahui meninggal pada 1890. Siapa dia dan asal-usulnya hingga kini masih remang-remang. Hanya temuannya itu yang terus berkembang. Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. (selanjutnya)


Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
  • Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
  • Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembuat rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar lingkar rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
  1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam International, Djarum Super dan lain-lain.
  2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.



di depan gedung PB DJARUM Kudus

Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (disingkat PB Djarum). Awalnya perkumpulan ini didirikan hanya sebagai kegiatan penyaluran hobi bagi karyawan pabrik rokok Djarum di Kudus. Namun, pada tahun 1970, akhirnya yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, tetapi juga pemain dari luar. Ini adalah awal dari pembinaan Djarum dalam menyumbang pemain nasional dimulai. Berawal dari situ, lahirlah atlet muda berbakat, Liem Swie King yang meraih prestasi demi prestasi secara gemilang.




Keadaan isi di dalam pabrik Djarum SKT (Sigaret Kretek Tangan). Jadi emang bikinnya masih manual pake tenaga manusia gitu. Dan banyaaaak banget pekerjanya dan pastinya perempuan aja yang ada di bagian produksi SKT ini. Tiap meja yang berisi alat untuk produksi diisi oleh sepasang pekerja, dimana yang satu melinting rokok dan satunya lagi merapikannya dengan cara menggunting sisi-sisi rokok agar rapi. Kerja mereka pun cepat-cepat, pasti pegel ya mbak... hehe




 

Kedua sisi rokok ujung-ujungnya digunting agar rapi. Diperbolehkan memotret dan berkeliling di Sigaret Kretek Tangan ini, tapi saat peserta berkunjung di Sigaret Kretek Mesin tidak boleh membawa tas dan memotret apapun di dalam lokasi pabrik. Karena selain mengganggu peraturan ini juga untuk menjaga kualitas dan rahasia perusahaan. Jadi nggak ada dokumentasi waktu ke SKM deh, tapi yang jelas disana hampir semua dikendalikan pake mesin yang kerjanya cepeeet banget. Dan kalo waktu di SKT pekerja bagian produksi dikerjakan semua oleh perempuan, kalo di SKM dikerjakan oleh pria karena hanya bertugas sebagai operator atau yang menjaga agar alat berjalan dengan baik.




Peserta yang melakukan kunjungan juga bisa nyobain bikin rokok sendiri lhooo, tapi syaratnya tiap anak cuma boleh bikin satu dan dibawa pulang. Aku juga ikut nyobain bikin tuh, tapi rada bengkok dikit, dan ketika aku simpen di saku malah jadi patah. -___-
Ya nggak apa-apa, nggak aku pake juga.



 

Saat berkeliling dari satu pabrik ke tempat lokasi Djarum lainya, kita dipandu oleh Pak Teguh sebagai perwakilan dari Djarum.




Berkunjung ke Pusat Pembibitan Tanaman (PPT), dimana Djarum juga ikut berperan terhadap pelestarian jenis tanaman dan turut membantu penghijauan di kota Kudus. Salah satunya adalah dengan melakukan penanaman tanaman Trembesi di sepanjang jalan di kota Kudus dan sekitarnya.







Berkunjung ke Instalasi Pengolahan Air Limbah PT Djarum. Berkeliling tempat pengolahan limbah cair dan keringnya. Selain itu peserta boleh membawa pulang kompos dari limbah kering buatan Djarum.





2 comments:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete