Showing posts with label Kampus. Show all posts
Showing posts with label Kampus. Show all posts

Thursday, 30 October 2014

Pengujian Organoleptik (Jadi Panelis)





Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Jadi dalam hal ini aspek yang diuji dapat berupa warna, rasa, bau, dan tekstur.

Secara kebetulan hari ini diadakan pengujian organoleptik produk teh di Lab Pengendalian Mutu, Jurusan TIP UGM. Produk teh yang dujikan merupakan pengembangan produk teh sebagai bentuk kerjasama Jurusan TIP UGM dengan pabrik teh Pagilaran. Teh yang diujikan terbagi menjadi dua macam, yaitu teh yang diseduh dan teh dalam bentuk rajangan kering

Pengujian organoleptik membutuhkan panelis di dalamnya, dan dipilihlah kurang lebih 20 orang untuk melakukan pengujian produk teh tersebut. Panelis merupakan manusia atau instrumen yang dipakai untuk mengukur rangsangan di dalam penilaian indera, baik yang bersifat subyektif maupun obyektif. Dalam hal ini diketahui ada lima macam panel yang penggunaannya berbeda (berlaku untuk tujuan tertentu saja), yaitu:
 
Panel Perseorangan
Adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat intensif. Panel perseorangan sangat mengenal sifat, peranan, dan cara pengolahan bahan yang akan dinilai dan menguasai metoda-metoda analisis organoleptik dengan sangat baik. Keuntungan menggunakan panelis ini adalah Kepekaan tinggi, bias dapat dihindari, penilaian cepat, efisien, dan tidak cepat fatik. Panel perseorangan biasanya digunakan untuk mendeteksi penyimpangan yang tidak terlalu banyak dan mengenali penyebabnya. Keputusan yang dihasilkan sepenuhnya hanya seorang saja.

Panel Terbatas
Terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian organoleptik dan dapat mengetahui cara pengolahan serta pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir. Keputusan diambil setelah berdiskusi diantara angota-anggotanya.

Panel Terlatih
Terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik. Untuk menjadi panelis terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis ini dapat menilai beberapa sifat rangsangan, sehingga tidak terlampau spesifik. Keputusan diambil setelah data dianalisis secara statistik.

Panel Agak Terlatih
Terdiri dari 15-25 orang yang sebelumnya dilatih untuk mengetahui sifat sensorik tertentu. Panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan terbatas dengan menguji kepekaannya terlebih dahulu.

Panel Tidak Terlatih
Terdiri dari 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan jenis kelamin, suku bangsa, tingkat sosial, dan pendidikan.
Panel tidak terlatih hanya diperbolehkan menilai sifat-sifat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam uji pembedaan.
Untuk itu panel tidak terlatih biasanya terdiri dari orang dewasa dengan komposisi panelis pria dengan panelis wanita.

Panel Konsumen
Terdiri dari 30 hingga 100 orang à tergantung pada target pemasaran suatu komoditi. Mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan daerah atau kelompok tertentu.

Panel Anak-anak
Menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun. Panelis anak-anak ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan pemberitahuan atau undangan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta responnya terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka, snoopy yang sedang sedih, biasa dan tertawa.

  
Sedangkan untuk kasus uji organoleptik yang ini, kami termasuk panelis tidak terlatih.

Sebelum melakukan uji organoleptik maka tentunya diperlukan persiapan pengujian seperti penataan produk, meja uji, bahan dan peralatan, sampel kontrol, air mineral, kuesioner, pemasangan kode, dan beberapa perlengkapan uji lainnya. Penjelasan mengenai indtruksi pengujian juga perlu diberikan.



 
Preparing produk pengujian



 
 Saat uji organoleptik dilakukan (komponen rasa, warna, dan aroma dinilai oleh panelis)



 
evaluasi: ruangan uji kurang luas 




Friday, 11 July 2014

KKN-PPM UGM 2014 SLM25 (Wukirsari-Cangkringan)






KKN merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.



 (Aku, Mita, Anggi, Dwi, Ami)





Untuk semester yang semakin tua ini (Akhir Semester 6) mahasiswa diwajibkan untuk mengambil program KKN.

Karena untuk Semester 5 kemaren udah Jatek diluar Jogja, maka aku putuskan untuk KKN di Jogja. Meski untuk lokasi kabupaten sendiri tetap dipilihkan oleh pihak LPPM, tapi peluang di daerah Jogja tetap ada. Selain hemat uang, adaptasi mudah, tentu saja memungkinkan untuk lebaran di rumah. Sayangnya peraturan LPPM tidak memperbolehkan mahasiswa KKN untuk pulang berlebaran, dan menghimbau untuk lebaran bersama warga di lokasi KKN. Nah lo.


Unit SLM 25 Cangkringan terpilih menjadi lokasi KKN kami, dengan terbaginya 4 kelompok Sub Unit di dalamnya. Sub Unit 1 berada di Dusun Cangcangan, Sub Unit 2 berada di Dusun Salam, Sub Unit 4 ada di Dusun Ngepringan, dan kami kelompok Sub Unit 3 dengan sistem undian menempati Dusun Losari, Padukuhan Surodadi, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Padukuhan Surodadi sendiri sebenarnya memiliki 3 dusun yang menjadi satu, yaitu Losari, Tempelsari, dan Surodadi. Sedangkan pondokan KKN Sub Unit 3 ada di Dusun Losari yang tempatnya paling atas dari dua dusun lainnya, atau lebih tepatnya paling atas dari 3 lokasi KKN dari Sub Unit lainnya. Otomatis paling dingin dan berkabut haha. Apalagi 3 hari pertama tinggal di Losari cuaca sangat tidak mendukung, mungkin seluruh Jogja mengalami yang namanya hujan dari pagi sampe pagi lagi dan dinginnya tidak ketulungan. Apalagi kami yang ada di daerah paling atas yang kena dampak ‘kademen’ terus, cucian 3 hari gak kering-kering, mau keluar rumah gak kuat dingin, terus mandi dengan air yang bener-bener berasa esitu sesuatu banget. Tempat ternyaman yaitu di bawah selimut di dalem kamar.


Upacara pelepasan mahasiswa KKN UGM 2014 sendiri dilaksanakan tanggal 10 Juli. Rencana Unit SLM 25 untuk keberangkatan KKN ialah tanggal 10 Juli itu  juga setelah upacara pelepasan di GSP. Namun rencana berubah karena banyak di antara kami yang ingin berangkat tepat tanggal 11 Juli sesuai jadwal kegiatan KKN UGM di mulai dari pihak LPPM. Sehingga akhirnya kami tanggal 10 Juli sore ke lokasi KKN hanya untuk menaruh barang dan beres-beres pondokan dan malamnya tetap tidur di kos atau di rumah masing-masing dulu. Bahkan malamnya ketika turun kami sempat berbuka bersama Sub Unit 3 di Jakal. Hehe


Akhirnya keberangkatan KKN yang sebenarnya tanggal 11 Juli terlaksana, dengan agenda pertama acara penyambutan mahasiswa KKN UGM di Kecamatan Cangkringan pukul 09.00. Aku sendiri yang dari Prambanan hampir aja telat gara-gara belum hafal rute dari jalan Prambanan yang tembusan ke Cangkringan tanpa melewati Jakal. Alhasil belak-belok nyasar dan tanya sana-sini. Kalau dihitung untuk jalur pulang dari Cangkringan menuju Prambanan dengan tingkat kengawuran buta arah akut, aku berhasil menemukan 6 jalur alternatif menuju arah Prambanan. Pertama tembusan ke Jakal, Kedua tembusan lewat Candi Prambanan, Ketiga tembusan lewat samping Pasar Kalasan, Keempat tembusan ring road swalayan makro, Kelima tembusan Kalasan deketnya KR, dan Kelima tembusan Bapelkes Kalasan.

Yah begitulah KKN, begitu pula lah hal yang baru. Harus adaptasi.





Kegiatan awal KKN kita bertepatan dengan kegiatan awal MOS SD Cangcangan yang dekat dengan dusun Cangcangan dan Surodadi tentunya. Oleh sebab itu kita nimbrung buat ngisi kegiatan MOS di sana. Nggak ada hal sulit untuk masalah birokrasi dengan pihak sekolah karena mereka juga selow selow aja mengikutsertakan kami, apalagi membantu mengisi kegiatan MOS. Ya bagus dong hahaha.


Acara MOS ada 3 hari mulai tangal 13-15 Juli dan kami mengisi kegiatan di tanggal 13 dan 14 Juli dengan kegiatan “Pengenalan Satwa Liar” dan “Sosialisasi Cuci Tangan”. Pengenalan Satwa Liar di koordinir oleh anak KH dan Sosialisasi Cuci Tangan dikoordinir sama anak bidan. Dan gue adalah penggembira hehe.

Untuk yang pengenalan satwa liar sendiri, hewan yang diperkenalkan adalah ular. Yes, ular yang entuh tuh… Yang panjang licin-licin meliuk-liuk. Ularnya punya anak-anak KH, peliharaan semua untungya, python dan jenis choros gede-gede nggilani kae. Wah parah diinepin di pondokan segala, mana habis acara ikut tinggal di pondokan segala lagi. Hadeeh untungnya ada pawangnya dan dimasukin karung bro.






 Mbak Lian dari Sub Unit 1 sebagai Bunda Python





 Narsis bareng adek-adek SD Cangcangan




Antusias anak-anak SD Cangcangan untuk dua kegiatan tadi sangat besar, bahkan sangat ‘liar’. You know lah anak-anak SD di suatu desa itu butuh perhatian atau kegiatan-kegiatan di luar kakunya pelajaran, apalagi dengan orang-orang baru yang baik hati kayak kita. Hwaaa mereka bagai monyet-monyet kecil di Hutan Sangeh Bali yang kelaparan, sangat liar berlari-lari kesana kemari, teriak-teriak, dan mencakar-cakar tembok kelas.

Nah untuk program tema sendiri kami yang terbagi dalam 4 dusun lebih fokus pada pengembangan peternakannya, khususnya kambing. Namun ada dusun yang tidak memiliki banyak ternak setelah pasca erupsi Merapi, sehingga dapat fokus pada pengembangan Agroforestry-nya.


Jadi saat awal kedatangan kami di Dusun Surodadi, kami langsung bertemu dengan kelompok peternak di sana. Selain berkenalan kami juga langsung bersosialisasi sedikit mengenai pemberian dan pembuatan pakan ternak fermentasi dari bahan baku gedebog pisang. Respon warga cukup baik. Lumayan dua minggu di sana aku pribadi dapet ilmu-ilmu tambahan mengenai dunia hewan dan ternak tentunya. Contohnya kita perlu variatif memberikan pakan ternak contohnya pakan ternak fermentative, karena akan ternak fermentative ternyata baik untuk kambing karena tekstur pakan tersebut sebenarnya disesuaikan dengan makanan yang mengalami fermentasi di dalam perut di kambing sendiri. Sehingga istilahnya agar mudah dicerna oleh kambing. Selain itu juga aku dapat ilmu tentang penyakit-penyakit kambing seperti istilah gom, sejenis kembung, lalu tentang pengetahuan bahwa pemberian rumput pada ternak hedaknya kering, karena jika masih basah karena embun maka cacing-cacing ikut termakan oleh ternak atau data juga dengan cara dilayukan semalam atau bisa dengan metong rumput di pagi hari untuk makan di sore hari dan memotong rumput sore hari untuk makan di pagi harinya lagi. Selain info-info seputar ternak, aku juga tau cara pengambilan sampel kotoran ternak bahkan ikut membantu mengambilnya dan kemudian melihat cara pengamatan apakah dalam kotran tersebut mengandung cacing atau tidak. Tentu saja dilakukan di laboratorium puskeswan di Cangkringan. Intinya selain mendapat jam program bantu tentu saja dapat ilmu yang bermanfaat pula.


Di samping itu karena awal KKN kami bertepatan dengan bulan Ramadhan, tentu saja kami membantu kegiatan TPA di dusun Surodadi, Losari, dan Tempelsari yang mana ternyata sebelumnya di sana kegiatan TPA kurang berjalan dengan baik karena tidak terkelolanya remaja masjid untuk membantu mengajar TPA, padahal bimbingan keagaman usia dini sangatlah penting. Kami pun tentu dapat keuntungan mendapat takjil di masjid untuk menu berbuka, lumayan mengurangi repotnya masak sendiri di pondokan.

Untuk program di masyarakat sendiri selain TPA, kami juga membantu pengembangan perpustakaan di Surodadi dengan menyumbang buku dan perbaikan bangunan perpustakaan itu sendiri.


 
Pendataan ternak dan tanaman di Surodadi




 Kumpul bersama kelompok ternak kambing Losari-Tempelsari




 Program pendampingan TPA di Masjid setempat



 Ngajarin pake Microsoft Word dulu, seng pener yo dek!



 Kerja bakti perbaikan Perpustakaan Surodadi



 
Sebenarnya masih banyak program yang belum kami laksanakan di sana, apalagi aku yang programnya kok berasa kurang greget.
Bahkan aku yang rencananya mau menyumbang bibit pepaya untuk menambah variasi jenis tanaman pertanian saja harus rela menjaga 40 benih kehidupan mereka dalam satu polybag yang kondisinya mungkin sangat rawan. Yasudah deh, ngalir aja ya bro. 



Masih banyak hal-hal lain selain program yang bakal aku critain, tapi mungkin ini udah kepanjangen nulisnya, hehe.
Yakin deh bakal aku sambung di postingan selanjutnya.






Doakan semoga lancar KKN, dan bisa ngejar ujian JATEK ku ya guys.
See you (^_____^)v








Sunday, 27 April 2014

Mata Najwa on Stage (GSP UGM)





Bersama rombongan kece cewek TIP 2011
(dari kiri: Aku, Dwi, Elita, Mita, Pipit, Riska, Apipah, Onida, Anggi, Zulfa, dan Ami)
*)yang udah pulang duluan ada feby, fathin dan laila




         “Metro TV on Campus” merupakan sebuah pelatihan atau ‘Workshop’ yang di adakan oleh pihak Metro TV untuk memberikan pelatihan jurnalisitk kepada mahasiswa agar para mahasiswa mendapatkan informasi dan stimuli, apa yang dilakukan seorang jurnalis. Dengan para pembicara yang sudah berpengalaman dalam dunia jurnalistik. Selain pelatihan jurnalistik tentu saja ada dua rangkaian acara lainnya yang menarik yaitu Stand Up Comedy dan Mata Najwa on Stage. Metro TV on Campus ini berlangsung 3 hari berturut-turut dari hari Rabu 23 April - Jumat 25 April 2014. Untuk acara Pelatihan Jurnalistik dan Stand Up Comedy diadain di gedung PKKH Purna Budaya UGM dan berlaku juga buat semua penukaran tiket 3 rangkaian acara tersebut. Dan Untuk acara Mata Najwa on Stage sendiri khusus digelar di Gedung GSP UGM.
         Pertama liat iklannya Metro TV on Campus (MoC) langsung deh follow twitter nya MoC buat mantengin TL kapan dibuka pendaftaraannya, masalahnya ini gratis coy, dah kebayang yang daftar banyak. Dan bener aja, ketika dibuka pendaftaran mereka nerima sampe 6000 kuota. Wahahaha malem itu juga langsung kirim email dah, sekalian nebengin temen-temen angkatan ngirim email juga biar rame sekalian dah. #MumpungBro

         MoC kali ini disponsori utama oleh Kopiko 78 degree dan rekening ponsel CIMB niaga, pokoknya dah mulai rame deh di Purna Budaya dari hari pertama. Aku sendiri ikut Pelatihan Jurnalistik dan Mata Najwa, tapi yang pelatihan Jurnalistik ngantuk berat akhirnya nggak sampe selesai gitu. Emang sih doorprize dan hadiahnya banyak, sayangnya kebejoan saya tetap tidak pernah dapet menang undian hahaha.
 

 

         Nah puncak-puncaknya acara yang paling ditunggu peserta tuh yang Mata Najwa on Stage, pasalanya selain gratis, pembicara yang diundang juga yahut-yahut. Ada Anies Baswedan, Chairul Tanjung, Sri Sultan HB X, Ridwan Kamil, dan Mahfud MD. Pastinya kakak cantik si Najwa Shihab bro hahaha yang idungnya Arab bingit itu tuh. Wah acaranya juga njanjiin snak, doorprize, souvenir, dan sertifikat. Aduuh sapa juga yang gak minat keles, gratisan. Mumpung Jumat selo, bolehlah ikut-ikut acara ginian. haha :D

         Kata "TAPI" nya juga ada nih. Meski acara gede, acaranya kurang strategi nih dalam nyusun sistem pemasukan peserta yang udah punya tiket dan yang gak punya tiket. Dan alhasil sempet ricuh saat open gate dipintu masuk GSP yang cuma dibuka satu doang, sedangkan ternyata yang daftar itu sampe 31000 dari kuota tiket yang cuma 6000. IH WOW banget lah. Satu kata ketika aku dan temen-temen dateng jam 1 ke GSP, yaitu "MENGERIKAN" ada lautan manusia ngumpul ampe tangga-tangga pintu masuk GSP. Ternyata itu adalah orang-orang yang gak punya tiket yang udah ngumpul dari tadi, padahal yang punya tiket banyak yang belum bisa masuk gara-gara gak ada jalan lewat. Huhuuu. Harusnya itu pintu yang dibuka lebih dari satu dan yang nggak punya tiket mending jangan di PHP bisa masuk atau kalo enggak ada jam akhir buat yang nggak punya tiket. Masalahnya itu kan hari Jumat pastinya kebanyakan pada datengnya jam 1 gitu dong. Yah begitulah 2 poin itu semoga bisa jadi pengalaman besok-besok kalo mau bikin acara gede gratisan pula kayak gini. Haduhh.



 
 Ngeri bingit bingit ya ampun cuma satu pintu dan ketutup sama yang nggak punya tiket, trus lewanya gimancek noh -____-"
You can see me??


         Pokoknya setelah perjuangan naik dengan sedikit demi sedikit mlipir sambil kegencet orang sana-sini akhirnya rombongan kita sempet bisa naik tangga dan masuk lewat pintu utama. Tapi tepat setelah rombongan kita masuk, salah satu peserta yang nggak punya tiket nrobos masuk dan semua peserta yang nggak punya tiket lainnya ikut ricuh dan bubrah deh semua kumpulan orang-orang dipintu masuk dan super ricuh desek-desekan. Salah dua dari rombongan kita yaitu Feby dan Elita kepisah saat kita masuk gegara orang-orang brutal yang masuk nrobos. Mereka kegencet sana sini , padahal itu kondisi yang punya tiket belum semua masuk. Semua orang lomba lari dari pintu masuk sampe dalem GSP nyari tempat duduk paling pewe buat nonton. Sedangkan kita yang baru aja masuk dan mau cari tempat duduk keduluan sama orang-orang yang lari-lari itu, alhasil kita duduk di sebelah Barat panggung yang panggungnya pun sebenernya jadi nggak kelihatan ketutupan kipas angin gede dan bapak kameramen. Alamak, cuma bisa liat dari layar. Ya udeh sih daripada nggak dapet tempat duduk.




 






        Pembicara pun baru datang jam 3 dan tetep antusias penonton yang bejibun itu tetep membara sambil tepuk tangan semangat. Topik Mata Najwa saat itu ialah "Dari Jogja untuk Bangsa", dan yang dibahas kurang lebih ialah tentang pendapat para nara sumber yang notabene dari Jogja kecuali Ridwan Kamil mengenai nasib bangsa dan kriteria kepemimpinan dalam mempimpin dari kacamata bidang mereka. Masing-masing nara sumber punya pendapat yang bagus-bagus dan keren menurutku, super sekali mereka itu. Apalagi saat sesi tanya jawab dengan para penonton yang pertanyaannya bagus banget, cetar dan ada yang to the point tentang permasalahan saat ini. Dan dijawab pula dengan jawaban keren dari para nara sumber meskipun ada beberapa jawaban yang kurang memuaskan bagiku yaitu terkait masalah maraknya perhotelan di Jogja dan masalah pertelevisian yang terlalu menonjolkan acara komedi ledekan. Ya gitu deh, pandangan orang memang beda-beda, tapi mereka emang orang-orang hebat yang perlu dicontoh sisi baik dan sisi perjuangannya.

         Acaranya berakhir sampe jam setengah 6, dan ketika kita mau perjalanan ke kampus buat pulang kita malah balik lagi karena ternyata sertifikat dibagiin lewat pintu utama sedangkan kita keluar lewat pintu samping. Dan untungnya ketika pulang rada akhir-akhir lewat pintu samping kita malah ketemu sama Anies Baswedan yang kayaknya habis sholat di GSP dan kita bisa liat dari deket banget, salaman dan foto bareng. Hahaha meski parahnya semua foto yang diambil dari hapeku atau riska atau mita semua blur yang ada akunya sodara sodara. Sedih sekali ini maak. Ah biarin deh moga ketularan pinternya. Amin *usap-usap bekas salaman ke rambut*

  

  
 Untung kita lewat pintu samping dan ternyata di pintu belakang ada banyak orang dikira ada yang ulang tahun rame-rame pada nyanyi,, eh taunya ada Pak Anies.
 Akhirnya dengan keingintahuan kami, kita ikutan ngrubung deh.



Berhubung bisa liat deket, ikutan foto bareng bapaknya. Oke mungkin lebih tepatnya 'mlipir nyuri foto bareng'. Hahaha Oke meski blur semua tetep narsis #kameraelekyoben #alayyoben 





 










Sampe rumah tepar, ikut acara talk show ini paling capek deh yakin.




Sunday, 17 November 2013

Narsis di Research Week UGM 2013






RW 2013 Logo size kecil




Dalam rangka Dies Natalis UGM ke 64, LPPM UGM  melaksanakan Research Week 2013. Sebuah rangkaian acara yang rutin dilaksanakan tiap tahun,dimana didalamnya terdapat berbagi macam event seperti Lokakarya, Talkshow, Workshop, Seminar, Pelatihan, Panggung Terbuka, dan puncaknya adalah Innovation Expo. Dalam Innovation Expo Fakultas-Fakultas,Pusat-Pusat Studi dan Unit Pelayanan Teknis yang ada di UGM dapat memamerkan hasil-hasil penelitian mereka.

Dalam Innovation Expo tidak hanya memamerkan hasil penelitian, tapi juga terdapat stand-stand UMKM hasil binaan LPPM UGM. Dalam event ini UMKM binaan LPPM UGM dapat memperkenalkan produk-produk mereka dan juga menjualnya. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi UMKM, karena mereka dapat memperkenalkan produk-produk mereka pada masyarakat. Selama ini tidak sedikit UMKM yang masih kesulitan memperkenalkan produk-produk mereka dikarenakan keterbatasan modal yang ada.

Dalam acara puncak ini juga terdapat workshop-workshop, seminar, talk show maupun pelatihan. Pengunjung dapat mengikuti acara-acara tersebut dengan gratis. Selain  itu teradapat juga panggung hiburan yang akan menampilkan pertunjukan-pertunjukan dari UKM,fakultas fakultas dan juga Pusat Studi yang ada di UGM yang akan menghibur pengunjung. Puncak Pelaksanakan Research Week akan dilaksanakan pada tanggal 13-17 November 2013 di Grha Sabha Pramana UGM lantai 1.


Cusss ke GSP bareng Afiifah dan Rani ditengah rinai-rinai huan yang turun.... Buat investigasi apa yang ada di dalem GSP hoho



 
 Stand Fakultas Teknologi Pertanian (TIP, TEP, dan TPHP)



 
FTP pamerin hasil PKM juga lo yang menang kemaren dan beberapa produk hasil lainnya.




 
Masuk stand Fakultas Hukum, cuss bisa nyobain baju sidang Hakim haha. Kita beralih profesi sekarang. Cocok juga kalo aku jadi hakim cuy. 















 
 Stand fakultas teknik.... Ueeee banyak mobilnya uey




 
Stand pertanian, ada cabe dan bawang guedeee cuy







 
Stand peternakan, beli susu sapiiiii segar Mowww , dan beralih jadi koboy bentar  :D




        

 Nah giliran nyobain Stand Budaya Korea ni,,, nyobain baju adat Korea nyomot 5 ribu dari kantong, nambah 5 ribu buat atribut lainnya (red: kias, mahkota dll)





Dan kerennya kita, tanpa sebagai peserta stand atau yang punya kepentingan acara bisa dapet stand instalasi pasca bencana alam. Jadi jaga stand sambil makan-makan wkwkwkwk
















Wednesday, 2 October 2013

Kuliah Tamu (makul pengendalian mutu) - TOFU


Salah satu rangkaian Dies Natalis FTP yang ke 50 itu adalah diadakannya beberapa kuliah tamu. Setauku ada dari Jurusan TIP dan TPHP. Untuk TIP sendiri dimasukkan dalam mata kuliah Pengendalian Mutu dengan tema TOFU, dan dibimbing oleh dosen dari TPHP Bu Trisye dan Dosen dari Jerman (teman dari Pak Wahyu). Jadi kuliah tamu ini diadakan di Auditorium FTP agar sekalian muat untuk banyak mahasiswa yang mengikuti. Penyampaiannya dengan metode ceramah biasa dan menggunakan slide presentasi, beberapa menit di akhir kuliah digunakan untuk sesi tanya jawab. Ya sekalian belajar jadi bule deh, secara penyampainnya pakai bahasa inggris. Meski untuk yang dari dosen TPHP tetap memakai bahasa Indonesia, haha. Sebagian materi masuk lah, meski ada banyak istilah science yang kurang paham atau bisa dibilang tidak paham haha, tapi okelah. Tapi sayang banget nggak dapet softcopy materinya. Ya sudahlah pakai catetan sendiri yang kurang jelas juga ni nulisnya. Dan sori banget ini sedikit tidak lengkap, karena lagi males banget buat nulis -_-