Showing posts with label be happy. Show all posts
Showing posts with label be happy. Show all posts

Monday, 28 July 2014

Saturday, 28 June 2014

Ramadhan Beda




Alhamdulillah masih bisa ngrasain Bulan suci Ramadhan
Puasa kali ini mulai tanggal 28 Juni 2014.
Ya Allah maaf beribu maaf kurang persiapan dalam menyambut bulan puasa
Tahun ini emang beda,,, sama kayak puasa bulan ini bakal beda
Saking sedihnya karena banyak pikiran
Kuliah, laporan Jatek, UAS, Asisten, IASLS dan yang paling beda ada KKN tahun ini
Bingung ngerjain yang mana.
Pengen banget ujian jatek sebelum KKN
Gak tau bisa apa egak,,, kemungkinan kecil sih. Tapi tetep ngarep.

Pengen banyak cerita, tapi kalo mulai ngeblog sekarang bakal dibilang gak produktif.
Haha tapi yakin deh,, lebih gampang nulis blog dariapada laporan jatek.

Semangat pokoknya,,, Ramadhan tetep kudu nyari pahala dan ibadah.
Semoga tambah dilipat gandakan pahalanya ditiap kesulitan nanti saat ibadah waktu KKN



Selamat menunaikan ibadah puasa semua!!!
Tolong jangan disia-siakan

 SEMANGAT ^__^









Friday, 13 June 2014

Masak-masakan


Hari jumat lagi selo minggu tenang... enaknya masak-masak dulu.
Masalah penampilan emang nomer sekian...
Kalo rasa mah juga tetep belakangan haha.


Ritual Seni, ART|JOG 2014











Legacies of Power
ART|JOG 2014   mengangkat tema Legacies of Power.  Sebagai tema dalam konteks, Legacies of Power berfokus pada tahun 2014, tahun politik bagi Indonesia dimana kita akan menjelang peristiwa besar dan penting yaitu Pemilihan Umum, dengan pemilihan presiden baru sebagai puncaknya. Pergantian kekuasaan di tengah sengkarut dunia politik dalam dekade terakhir yang diwarnai maraknya kasus korupsi partai dan mengakibatkan turunnya kepercayaan rakyat dan rendahnya pertumbuhan ekonomi menjadikan tahun 2014  menarik untuk diamati.
Namun perlu pemahaman sejarah untuk dapat memandang masa depan. Legacies of Power mencoba menggali persoalan demokrasi dengan melihat kembali sejarah peralihan kekuasaan di Indonesia, baik melalui konfrontasi yang bersifat fisik, adu diplomasi maupun proses yang lebih demokratis seperti Pemilihan Umum, sebuah fenomena yang perlu kita gali lebih lanjut karena banyak hal bisa kita temukan di sini.


Lebih dari sekedar tertarik, seni itu punya tempat sendiri bagi saya, seorang mahasiswi semester 6 Teknologi Industri Pertanian dan tidak ada yang salah dari itu.
Yup, saatnya melakukan ritual seni dengan menunjungi pameran seni yang selalu ditunggu setiap tahunnya di Jogja. ARTJOG.
Sebuah Art Fair yang diselengarakan tiap tahun di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), makin tahun makin berkembang, makin kece, makin besar, dan tentunya sekarang dikenakan tarif tiket haha. Dulu masih gratis. Ini salah satu cara untuk mengapresiasi para seniman sih dan untuk melihat seberapa besar komitmen masyarakat terhadap ARTJOG untuk diadakan tiap tahunnya. Untuk tahun ini bertemakan Legacies of Power dengan harga tiket sebesar 10 ribu.

Ada ratusan karya dari para seniman tua maupun muda yang kece badai pokoknya.
Acara ARTJOG ini diadakan dari tanggal 7 Juni sampai 22 Juni 2014. Saking antusias aku dateng dua kali, pertama saat opening tanggal 7 Juni malem hari dimana masuk pameran masih gratis. Tapi sayang karena saking banyaknya orang tetep deh gak bisa masuk. Ya gimana lagi, akhirnya aku nonton konser musik di halaman TBY. Jadi critanya sambil reunian sama temen SMP yang sebelumnya jarang banget ketemu. Yang jelas acara opening ARTJOG 2014 emang keren badai, spotnya, penataan goni cabinet, dan tentunya yang tambah bikin menggelegar di TBY adalah ada mini konser dari "Yogyakarta Symphony Rockestra". Wah baru kali ini liat dari deket orkestra, dan yang ini rockestra men kebayang kan musik keras dengan lagu ngerock tapi harmonis. Cihuy sekali malem itu.


Goni Cabinet saat pembukaan ARTJOG 2014



 
 Penampilan Yogyakarta Symphony Rockestra



 
Bareng temen SPENYK kiri: Nadia, kanan: Inen 




Dan tanggal 11 Juni untuk kedua kalinya kesana lagi haha
Karya seninya bagus-bagus dan kreatif semua, sebagian besar bertema tentang Legacies of Power meskipun terkadang ada yang nggak nyambung (menurutku), mungkin juga tidak menurut pengamat seni :D
 




 


 


 



 Karya seni berupa box ajaib, yang mana seninya dapat dilihat ketika kita melihat kedalam lubang dari sebuah kotak kayu.









Keren gila ya, bordiran kece segede sprei.
 



 



 






 
 Jangan lupa foto dulu sama bapak proklamator yang tingginya 4,4 meter



 





 



 



 
 Jubah berkilau dari manik-manik/ronce








See you next time guys

Met ketemu di ART|JOG 2015

^___^




Sunday, 27 April 2014

Mata Najwa on Stage (GSP UGM)





Bersama rombongan kece cewek TIP 2011
(dari kiri: Aku, Dwi, Elita, Mita, Pipit, Riska, Apipah, Onida, Anggi, Zulfa, dan Ami)
*)yang udah pulang duluan ada feby, fathin dan laila




         “Metro TV on Campus” merupakan sebuah pelatihan atau ‘Workshop’ yang di adakan oleh pihak Metro TV untuk memberikan pelatihan jurnalisitk kepada mahasiswa agar para mahasiswa mendapatkan informasi dan stimuli, apa yang dilakukan seorang jurnalis. Dengan para pembicara yang sudah berpengalaman dalam dunia jurnalistik. Selain pelatihan jurnalistik tentu saja ada dua rangkaian acara lainnya yang menarik yaitu Stand Up Comedy dan Mata Najwa on Stage. Metro TV on Campus ini berlangsung 3 hari berturut-turut dari hari Rabu 23 April - Jumat 25 April 2014. Untuk acara Pelatihan Jurnalistik dan Stand Up Comedy diadain di gedung PKKH Purna Budaya UGM dan berlaku juga buat semua penukaran tiket 3 rangkaian acara tersebut. Dan Untuk acara Mata Najwa on Stage sendiri khusus digelar di Gedung GSP UGM.
         Pertama liat iklannya Metro TV on Campus (MoC) langsung deh follow twitter nya MoC buat mantengin TL kapan dibuka pendaftaraannya, masalahnya ini gratis coy, dah kebayang yang daftar banyak. Dan bener aja, ketika dibuka pendaftaran mereka nerima sampe 6000 kuota. Wahahaha malem itu juga langsung kirim email dah, sekalian nebengin temen-temen angkatan ngirim email juga biar rame sekalian dah. #MumpungBro

         MoC kali ini disponsori utama oleh Kopiko 78 degree dan rekening ponsel CIMB niaga, pokoknya dah mulai rame deh di Purna Budaya dari hari pertama. Aku sendiri ikut Pelatihan Jurnalistik dan Mata Najwa, tapi yang pelatihan Jurnalistik ngantuk berat akhirnya nggak sampe selesai gitu. Emang sih doorprize dan hadiahnya banyak, sayangnya kebejoan saya tetap tidak pernah dapet menang undian hahaha.
 

 

         Nah puncak-puncaknya acara yang paling ditunggu peserta tuh yang Mata Najwa on Stage, pasalanya selain gratis, pembicara yang diundang juga yahut-yahut. Ada Anies Baswedan, Chairul Tanjung, Sri Sultan HB X, Ridwan Kamil, dan Mahfud MD. Pastinya kakak cantik si Najwa Shihab bro hahaha yang idungnya Arab bingit itu tuh. Wah acaranya juga njanjiin snak, doorprize, souvenir, dan sertifikat. Aduuh sapa juga yang gak minat keles, gratisan. Mumpung Jumat selo, bolehlah ikut-ikut acara ginian. haha :D

         Kata "TAPI" nya juga ada nih. Meski acara gede, acaranya kurang strategi nih dalam nyusun sistem pemasukan peserta yang udah punya tiket dan yang gak punya tiket. Dan alhasil sempet ricuh saat open gate dipintu masuk GSP yang cuma dibuka satu doang, sedangkan ternyata yang daftar itu sampe 31000 dari kuota tiket yang cuma 6000. IH WOW banget lah. Satu kata ketika aku dan temen-temen dateng jam 1 ke GSP, yaitu "MENGERIKAN" ada lautan manusia ngumpul ampe tangga-tangga pintu masuk GSP. Ternyata itu adalah orang-orang yang gak punya tiket yang udah ngumpul dari tadi, padahal yang punya tiket banyak yang belum bisa masuk gara-gara gak ada jalan lewat. Huhuuu. Harusnya itu pintu yang dibuka lebih dari satu dan yang nggak punya tiket mending jangan di PHP bisa masuk atau kalo enggak ada jam akhir buat yang nggak punya tiket. Masalahnya itu kan hari Jumat pastinya kebanyakan pada datengnya jam 1 gitu dong. Yah begitulah 2 poin itu semoga bisa jadi pengalaman besok-besok kalo mau bikin acara gede gratisan pula kayak gini. Haduhh.



 
 Ngeri bingit bingit ya ampun cuma satu pintu dan ketutup sama yang nggak punya tiket, trus lewanya gimancek noh -____-"
You can see me??


         Pokoknya setelah perjuangan naik dengan sedikit demi sedikit mlipir sambil kegencet orang sana-sini akhirnya rombongan kita sempet bisa naik tangga dan masuk lewat pintu utama. Tapi tepat setelah rombongan kita masuk, salah satu peserta yang nggak punya tiket nrobos masuk dan semua peserta yang nggak punya tiket lainnya ikut ricuh dan bubrah deh semua kumpulan orang-orang dipintu masuk dan super ricuh desek-desekan. Salah dua dari rombongan kita yaitu Feby dan Elita kepisah saat kita masuk gegara orang-orang brutal yang masuk nrobos. Mereka kegencet sana sini , padahal itu kondisi yang punya tiket belum semua masuk. Semua orang lomba lari dari pintu masuk sampe dalem GSP nyari tempat duduk paling pewe buat nonton. Sedangkan kita yang baru aja masuk dan mau cari tempat duduk keduluan sama orang-orang yang lari-lari itu, alhasil kita duduk di sebelah Barat panggung yang panggungnya pun sebenernya jadi nggak kelihatan ketutupan kipas angin gede dan bapak kameramen. Alamak, cuma bisa liat dari layar. Ya udeh sih daripada nggak dapet tempat duduk.




 






        Pembicara pun baru datang jam 3 dan tetep antusias penonton yang bejibun itu tetep membara sambil tepuk tangan semangat. Topik Mata Najwa saat itu ialah "Dari Jogja untuk Bangsa", dan yang dibahas kurang lebih ialah tentang pendapat para nara sumber yang notabene dari Jogja kecuali Ridwan Kamil mengenai nasib bangsa dan kriteria kepemimpinan dalam mempimpin dari kacamata bidang mereka. Masing-masing nara sumber punya pendapat yang bagus-bagus dan keren menurutku, super sekali mereka itu. Apalagi saat sesi tanya jawab dengan para penonton yang pertanyaannya bagus banget, cetar dan ada yang to the point tentang permasalahan saat ini. Dan dijawab pula dengan jawaban keren dari para nara sumber meskipun ada beberapa jawaban yang kurang memuaskan bagiku yaitu terkait masalah maraknya perhotelan di Jogja dan masalah pertelevisian yang terlalu menonjolkan acara komedi ledekan. Ya gitu deh, pandangan orang memang beda-beda, tapi mereka emang orang-orang hebat yang perlu dicontoh sisi baik dan sisi perjuangannya.

         Acaranya berakhir sampe jam setengah 6, dan ketika kita mau perjalanan ke kampus buat pulang kita malah balik lagi karena ternyata sertifikat dibagiin lewat pintu utama sedangkan kita keluar lewat pintu samping. Dan untungnya ketika pulang rada akhir-akhir lewat pintu samping kita malah ketemu sama Anies Baswedan yang kayaknya habis sholat di GSP dan kita bisa liat dari deket banget, salaman dan foto bareng. Hahaha meski parahnya semua foto yang diambil dari hapeku atau riska atau mita semua blur yang ada akunya sodara sodara. Sedih sekali ini maak. Ah biarin deh moga ketularan pinternya. Amin *usap-usap bekas salaman ke rambut*

  

  
 Untung kita lewat pintu samping dan ternyata di pintu belakang ada banyak orang dikira ada yang ulang tahun rame-rame pada nyanyi,, eh taunya ada Pak Anies.
 Akhirnya dengan keingintahuan kami, kita ikutan ngrubung deh.



Berhubung bisa liat deket, ikutan foto bareng bapaknya. Oke mungkin lebih tepatnya 'mlipir nyuri foto bareng'. Hahaha Oke meski blur semua tetep narsis #kameraelekyoben #alayyoben 





 










Sampe rumah tepar, ikut acara talk show ini paling capek deh yakin.




Saturday, 29 March 2014

Little angel




Cecoretan kedua pake app Skecth Book Express, ketika mengisi waktu ndengerin pembekalan KKN UGM 2014 di FTP hari ini.
Gambar absurd kedua, tapi udah bisa main merger wkwkwk
Penampakannya sebenernya anatara angel  dan siluman sih, ya udeh sihh daripada molor didalem kelas.
Huehehehe




 






Monday, 10 March 2014

Cecoretan amatir di Skecthbook Express




Nyobain cecoretan pake app Skecthbook Express
tapi dasarnya dari dulu gak mahir teknik layer,, ya mau gimana lagi.. masih belajar haha
How how?? masih absurd ni :D :D







Thursday, 2 January 2014

Hallo 2014



Hai 2014!!!!

Nothing special, but I hope, I'll be better and amazing before than this Wkwkwkwk

Horas!!! Sukses Jaya!!

Semangat  #HakunaMatata :D

Saturday, 14 December 2013

Mini Garden



 








 
 Lubang laron , yang laronnya mulai keluar pagi hari ini karena malemnya habis ujan deres.... Iyuuh banget bentuknya haha




 




 pohon kelengkeng yang gak gede-gede dan berbuah setelah sekian tahun ditanam, sedangkan buahnya gede tapi yang gede isinya, dagingnya ternyata tipis.






Namanya juga kebun unyil, apapun mini tanamannya hehe. Kebanyakan sayuran yang biasa di pake di dapur ada di halaman belakang, kalo yang di depan tanaman hias biasa. Lumayan lah buat ijo-ijoan ada pohon pepaya mini yang tumbuh akibat semaian Simbah putri kalo habis ngupas pepaya isinya disebar di blakang, alhasil tumbuh bibit, ada salam dan sere buat bumbu dapur tambahan, ada daun katu kecil buat tambahan sop, ada daun bayam berpopulasi seadanya karna tumbuh dengan nggak sengaja, ada daun kenikir bisa buat lalapan, dan ada pohon cabe kecil meski jarang banget keliatan cabe merahnya nongol.

Jaman dulunya lagi, di belakang ada pohon anggur ijo, yang lumayan berbuah rutin kalo lagi musimnya, tapi karena sering ada uletnya dan terlalu ngerambat kemana-mana pohonnya akhirnya di cabut seakar-akarnya. Pernah juga Simbah nyemai biji melon dan labu di dalam pot yang akhirnya berbuah mini dalam skala pot juga tentunya. Ya tetep bisa dimakan, yang labu disayur dan yang melon aku makan sendiri sebesar kelapa yang udah dikuliti serabutnya meski rasanya blas nggak manis. Di lokasi penanaman yang ada di gambar terakhir juga sering terjadi pergantian tanaman yang di tanam, biasanya yang ngurus si Embah yang rajin ngrawat. Jadi juga pernah tuh ada pohon pare di situ. Kalo yang di deket sumur dulu ada pohon Camcao (yang dipake buat bikin cincau ijo) tapi karena dah tinggi ngrambatnya trus di cabut, dan sekarang cuma tinggal ada pohon Sirih yang ngrambat. Dan tanaman 'Gong' terakhir yang masih bertahan lumayan lama dan tetap eksis tumbuh di halaman depan yaitu pohon Mathoa yang buahnya merah lonjong-lonjong dengan rasa mirip kelengkeng. Meski kemaren gagal berbuah gara-gara pohonnya sempet patah gara-gara kena angin kenceng dan buanganya jadi pada jatuh juga. Huhu sayang sekali haduh haduh.