Showing posts with label UGM. Show all posts
Showing posts with label UGM. Show all posts

Sunday, 19 October 2014

BNI Foodpark bareng adek






 
 ~Soup seafood tofu Jepang~

















Sponsored by ecc ugm and bni foodpark
Carrer Days-Oktober
penambahan 70% dari periode awal


Tuesday, 14 October 2014

Kunjungan Dubes Republik Indonesia untuk Bulgaria






Pak Bunyan Saptomo


Kutipan:
Duta besar RI untuk Bulgaria dan Albania itu, mengaku jalan hidupnya melenceng jauh dari cita-cita dasarnya. Sesuai anjuran orangtua sewaktu kecil, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM 1981, mendaftar calon pegawai negeri di Kabupaten Klaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan harapan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan akhirnya menjadi camat. Takdir menentukan lain, ujian calon pengawai negeri tersebut gagal.
Melihat orangtua kecewa atas kegagalannya menjadi pegawai negeri sipil (PNS), Saptomo muda merantau ke Jakarta. Pekerjaan yang didapat juga bukan PNS melainkan jurnalis di LKBN Antara Jakarta.
Dia pun penasaran mengapa ujian CPNS tak pernah lolos. Suatu saat Departemen Luar Negeri membuka lowongan pekerjaan, dia pun ikut tes CPNS lagi. Karena instansinya berkaitan dengan urusan luar negeri, dia menyadari tidak bisa memenuhi keinginan orangtuanya menjadi camat andaikata diterima menjadi PNS Departemen Luar Negeri. Ternyata benar diterima sebagai pegawai Departemen Luar Negeri dan menjadi diplomat.

 
Pak Bunyan Saptomo memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan UGM, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni

Friday, 26 September 2014

Youth Talk Apaidemu2014




Program APAIDEMU adalah program persembahan Pertamax untuk Indonesia yang berkesinambungan untuk memberikan wadah bagi anak muda Indonesia untuk melahirkan ide karya kebanggaan Indonesia dalam bidang apapun untuk dikompetisikan APAIDEMU 2012?
  • 5870 ide terkumpul
  • Lebih dari 20,000 anak muda berkumpul dalam APAIDEMU Roadshow di 30 kampus di Indonesia
  • Pemenang APAIDEMU 2012 yang hingga saat ini masih terus aktif untuk membuat Indonesia lebih baik dan menjadi kebanggaan Indonesia adalah: Juara 1: MariNyanyi (Yogyakarta), Juara 2: Sabang-Merauke (Jakarta), Juara 3: BikeBdg (Bandung)
Siapa saja yang boleh mengikuti program APAIDEMU?APAIDEMU terbuka bagi anak muda Warga Negara Indonesia umur 18 – 35 tahun yang ingin membuat Indonesia lebih baik dan bangga, baik secara individu maupun kelompok (maksimal 2 orang)Periode program APAIDEMU?
  • Pengumpulan ide: 21 Juni – 20 November 2014
  • Pengumuman pemenang : 10 Desember 2014
Dimana anak muda dapat mengetahui program APAIDEMU?APAIDEMU akan berkeliling ke kampus di 7 kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Medan, dan Makassar untuk memberikan inspirasi dan mengajak anak muda Indonesia untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dari “Bikin Indonesia Bangga”Mengapa anak muda Indonesia harus mengikuti program APAIDEMU?
  • APAIDEMU merupakan wadah dan kompetisi yang melibatkan partisipasi anak muda Indonesia untuk melahirkan ide yang membuat Indonesia lebih baik dan bangga
  • APAIDEMU merupakan wadah yang melibatkan partisipasi anak muda Indonesia untuk mengembangkan dirinya menjadi pribadi kebanggaan bangsa
  • APAIDEMU mendukung anak muda yang ingin merealisasikan ide untuk Indonesia
Bagaimana cara berpartisipasi dalam APAIDEMU?
  • Mengirimkan ide dan data pribadi dalam www.apaidemu.com yang sesuai dengan tema tahun 2014 “BIKIN INDONESIA BANGGA”
  • Mendaftarkan diri dan mengirim ide melalui situs www.apaidemu.com atau lembar pendaftaran yang tersedia
  • Memenuhi syarat dan aturan yang berlaku yang terdapat pada laman APAIDEMU 2014
Apa saja yang akan didapatkan oleh anak muda yang berpartisipasi dalam APAIDEMU?
  • Uang pembinaan ide senilai ratusan juta rupiah
  • Pertamax Academy, wadah untuk mengembangkan skill dan pribadi anak muda Indonesia





Nah, Jumat 26 September inilah aku berkesempatan ikut seminar dan roadshow nya ApaIDemu2014 di UC UGM. Kesana bareng temenku Yulia, dan saat sampe lokasi ternyata antrinya panjang banget tapi sistem registrasinya kurang bagus, jadi desel-deselan meskipun sudah konfirmasi via sms dua hari sebelumnya.
 


 
 Disuruh narsis dulu di booth ApaIdemu sama kakak panitianya



 






Sunday, 31 August 2014

Teknik Pengemasan Pupuk Urin Kambing








          Pupuk cair adalah salah satu jenis pupuk kandang yang dibuat dari bahan cair yaitu urin ternak. Pupuk cair dibuat dengan cara fermentasi dalam suasana anaerobik untuk meningkatkan kandungan unsur N, P, dan K dalam urin sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti/pelengkap pupuk anorganik. Ketersediaan bahan baku urin ternak banyak dan melimpah sehingga dapat dimanfaatka menjadi pupuk daripada terbuang begitu saja.

          Beberapa manfaat pupuk urin kambing ialah sebagai alternatif dari pupuk anorganik dan lebih ramah lingkungan, bahan baku mudah didapat dan banyak tersedia, kandungan unsur N dan K lebih tinggi serta mudah diserap tanaman karena bentuknya cair, dan sebagai alternatif pengolahan limbah peternakan.

           Produk olahan hasil pertanian merupakan produk yang masih dapat melakukan aktivitas kimia biologi meskipun setelah dilakukan proses pengolahan. Oleh sebab itu produk pupuk cair urin ternak yang telah jadi perlu dipertimbangkan bagaimana cara pengemasan dan bahan apa yang digunakan untuk mengemas. Penyiapan alat dan bahan praktek percontohan pengemasan produk olahan disesuakan dengan produk akhirnya yaitu cair sehingga pengemas yang digunakan berupa botol.

     Pembuatan desain labeling pada produk olahan hasil pertanian bertujuan untuk memberikan informasi pada produk yang di buat yang berisi nama produk, produsen, komposisi, manfaat, dan saran pemakaian. Label produk merupakan salah satu faktor penting yang dapat menguatkan branding suatu usaha dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Keberadaannya menjadi semacam tanda pengenal sekaligus pembeda dari kompetitor. Pemilihan warna, tipografi, logo, dan gambar juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan ciri khas dari produsen pupuk cair organik buatan kelompok ternak Padukuhan Surodadi. Produk yang telah di kemas dan diberi desain ini ternyata mendapatkan tanggapan positif dari peternak dan juga pihak perangkat desa karena mampu memberikan citra baik bagi produk tersebut dan meyakinkan bahwa produk tersebut dapat berkesempatan untuk diluncurkan di pasaran.




Wednesday, 30 July 2014

Sosialisasi Cuci Tangan #KKNPart1



Ada nih program asik buat anak SD
Sosialisasi cuci tangan yang benar temanya. Jadi kita ke SD Cangcangan buat melakukan sosialisasi ke adaek-adek SD. Bahkan kami mengajarkan langkah-langkah cuci tangan dengan menggunakan lagu agar mereka lebih hafal tahapan-tahapannya.

Judul lagunya yaitu "Tujuh Langkah Cuci Tangan"

Lirik:
Ada tujuh langkah, untuk cuci tangan
Mulai dari depan, hingga ke belakang
Sela-sela jari, kuku-kuku jari
Buku-buku jari
Jempol... pergelangan

#Back to reff 2x


 




 





Tim KKN UGM Cangkringan Sub Unit 3








Hari-hari dalam kegiatan-kegiatan KKN,

Udah ngrasain yang namanya seneng, capek, bete, males, kangen rumah, sedih, asik dan masih banyak banget perasaan kami di sini.

Dua minggu di sana udah mulai keliatan sifat asli temen-temen sekelompok. Sifat itu muncul bersamaan dengan makin akrabnya kita, entah sifat yang asik buat ngobrol, yang malesan, yang manja, yang penakut, yang pengikut, yang pesuruh, yang rajin, yang bikin bete, yang suka kentutan, yang omongannya nyablak, yang gitu-gitu deh kadang muncul bergantian. Mungkin sifat asli muncul karena mereka udah ngerasa nyaman satu sama lain. Namanya juga tinggal bareng selama satu setengah bulan, mau nggak mau kita harus mengakrabkan diri dengan orang terdekat karena merekalah keluarga baru selama KKN meski itu berlangsung dadakan.
Nah sekarang aku mau ngenalin temen-temen satu Sub Unit, yaitu dari Sub Unit 3 dengan lokasi Dusun Losari, Padukuhan Surodadi, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.



 Buber pertama di "Pinggir Sawah"
Dari kiri: Nasir, Mas bandang, Qorri, Mbak Anggar, Ulfi, Putri, Aku

 
Pertama ada Kormasit (Koordinator Sub Unit) bernama Hardian Andreas biasa dipanggil Bandang dari Kedokteran Hewan 2010, ada Anggar Yudhanti dari Kedokteran Hewan 2009 (yang ini udah nikah coy), ada Anazir (panggilannya Nasir) dari Ellins 2011, ada Qorri dari Vokasi Kebidanan 2011, ada Ulfi dari Teknik Geologi 2011, ada Putri dari Psikologi 2011, dan ada aku dari Teknologi Pertanian 2011.

Awal-awal rapat koordinasi, Sub Unit 3 ini yang paling banyak anggota yang absen alias nggak nongol, ada yang baru ketemu pas akhir-akhir saat mau keberangkatan. Wah pokoknya serba instan deh. 

Nyangka nggak ketemu cowok tapi penakut banget, yup temen sekelompoku yang bernama Nasir si anak Madiun itu ternyata penakut banget. Dia nggak suka berbau mistis gitu, takut kalo suruh pulang ke pondokan malem-malem, serem sendiri kalo pas lagi cerita-cerita horror, pokoknya takut banget lah. Haha tapi itu malah jadi bahan ledekan sendiri buat kita-kita, sering juga kita takut-takutin pake mata kita dipelototin dan dia langsung takut sendiri. Haduuh tapi di beberapa kondisi takutnya itu sedikit menyusahkan juga. Selain itu kelemahan lainnya itu, dia juga takut sama pacarnya. Jadi dia takut kalo ketauan smsan ma cewek lain, foto bareng cewek, takut ketauan boncengan ma cewek. Nah lo, sedangkan dalam satu kelompok cowoknya cuma dua, otomatis tenaga cowok sangat dibutuhkan, La kalo mau ada kegiatan yang harus bantuin boncengin temennya atau foto buat program, si Nasir inilah yang paling rempong buat diajak kerjasama. Padahal kan nggak bakal ketauan sama pacarnya yang ada di Madiun. Haduuh dekk.. Tapi untungnya karena desakan alasan tutntuan KKN, lama kelamaan dia udah mau boncengin si Putri atau Ulfi. Yaudah deh malahane kami tau dua kelemahan dia, bisa dijadikan ancaman nih kalo dia macem-macem. Hahaha.
Tapi nggak segitunya juga kali ya, hingga suatu ketika di keluar dari grup WA kelompok sub unit tanpa ada kabar angin atau hujan (Sepertinya pas mudik, hapenya dikepo ma pacarnya tuh huehehe).

Kalo untuk kormasit sendiri, bisa dibilang sifatnya kerajinan banget. Tapi bagus sih. Tapi sepertinya yang dipikirin cuma kelanjutan program, kandang, dan kambing. Haha. Wah jarang mandi pula padahal kegiatannya sering keluar masuk kandang ternak, lelaki gunung lah pokoknya. Selain itu dia adalah orang yang rumahnya paling dekat dengan lokasi KKN kita, yaitu cuma di daerah jakal gitu.

Ada temen sekelompok yang paling tua umurnya, namanya Mbak Anggar dari KH. Ya, dia angkatan 2009 sendiri dan udah lulus sebenarnya Cuma tinggal nyelesain Koas aja. Ya bisa dibilang dokter muda gitu deh, pengalaman juga paling banyak diantara kita-kita. Entah dari segi ilmu, pengetahuan, ketrampilan masak, sosialisasi dan lain lain pokoknya. Orangnya enak buat diajak curhat, dan sebaliknya dia pun juga terbuka sering berbagi cerita-cerita gitu, jadi kita sering sekamar ngobrol-ngobrol lama gitu. Tapi karena di ajuga berhubung udah nikah pula, alhasil kalo ngomong ibu-ibu banget lah. Hehe

Nah karena kamarku dihuni 3 wanita, satu lagi temen sekamarku yaitu si Qorri anak Kalimantan yang udah lama tinggal di Jogja yang ambil jurusan kebidanan D4. Awal-awal sepertinya tipe kalem, sangat keibuan secara orang bidan. Haha ternyata orangnya geblek juga, kadang sering kumat sendiri, yang paling parah dua minggu dia sudah menampakkan keiasaan kentutnya. Semakin hari frekuensi kentutnya semakin liar dan tanpa filter. Yang ditakutkan adalah kalo kentutnya itu nyerempet ‘ampas’. Duh dek…. Tapi secara personal orangnya asik dan suka masak-masak gitu.

Sedangkan untuk dua orang cewek lagi ada di kamar yang berbeda yang sebelahan dengan kamar para cowok. Kalo aku sih kamarnya misah sendiri yang lokasinya pas depannya dapur dan deket kamar mandi. Dua orang cewek lainnya bernama Ulfi dan Putri. Ya…. Mereka sepertinya tipe-tipe kalem meskipun udah akrab ternyata sifatnya nggak seliar atau senyablak kamar cewek sebelah (baca: orang-orang dikamarku). Ulfi si anak Banjarnegara orangnya kecil kayak badannya, tapi gitu-gitu anak teknik coy, bawaanya peta mulu, aktivitasnya lapangan mulu. Sedangkan Putri dia anak Psikologi yang kalem-kalem anak rumahan gitu. Aslinya dari Jakarta dan udah sering bolak-balik naik kereta. Tapi meski dia anak Psikologi, sepertinya dirinya tidak bisa menyembuhkan trauma naik motornya sendiri. Ada satu hal yang kuketahui dari kesamaan mereka berdua, mereka sama-sama penggemar korea entah seberapa hectic nya yang jelas kalo Putri dia sampe jangkauan Boyband Korea. Kalo aku mah, cukup puas dengan drama Korea-nya ajah.

Kegiatan saat bulan puasa emang tidak terlalu banyak, jadinya kalo udah kerja dari pagi ampe siang ntar biasanya tidur dulu sebelum sorenya banget ke masjid buat TPA atau nungguin buka biar dapet takjil, muehehehe.

Yang paling nyenengin itu kalo kita buber bareng sub unit di luar kampong, paling biasanya di sekitaran Jakal aja sih. Tapi lumayan lah ganti suasana, lihat peradaban luar *lebay.

Wah kalo diitung kita ngadain buber sampe 3 kali dalam dua minggu sisa ramadhan malah. Haha sedikit absurd juga nih ngadain buber saat KKN, mana pernah ketemu kakak angkatan saat buber pula, yah jadi ketauan deh.

Buber pertama rencana pengen di Muara Kapuas, tapi berhubung Muara Kapuas emang jadi langganan bokingan buat buber, alhasil kita gak bisa pesen tempat deh meskipun pesenya dah hari sebelumnya karena emang udah penuh semua. Akhirnya buber pertama kami pesan tempat di rumah makan keluarga yang tempatnya gak jauh dari Muara Kapuas, nama tempatnya “Pinggir Sawah” danemang lokasinya masuk jalan sawah gitu deh, tapi lumayan nyaman kok buat keluarga. Untuk lokasi yang kedua sebenarnya karena si Qorri ngidam buat makan di Waroeng Steak, dank arena pengen ikut ikutan akhirnya kita oke oke aja makan di WS, padahal hujan pas menuju lokasi WS. Kalo untuk makan di WS ini kita dapet subsidi dari sang bendahara Mbak Anggar yaitu sebesar 10 ribu dari uang makan yang dibagikan pada satu kelompok. Nah karena aku pesennya double chiken steak yang harganya sekitar 15 ribuan, jadi karena disubsidi aku bayarnya cuma lima ribu ato enam ribu kalo gak salah. Dan minumnya sendiri dibayarin Nasir yang baik hati wkwkwk

Sedangkan untuk buber yang ketiga ini pencetusnya adalah pak kormanit SLM25 yang sepertinya mupeng liat foto buber kita haha. Dan tempat pun akhirnya di pesen meskipun sempet bingung karena rumah makan banyak yang penuh. Akhirnya terpilih lah rumah makan Raminten sebagai lokasi buber selanjutnya. Kali ini pesertanya satu unit yang terdiri dari 30 orang meskipun nggak lengkap karena ada suatu acara. Di sana serba menyan lah tempatnya, apalagi lantai di pendopo pesenan kita itu super licin klinyit-klinyit berminyak gimana gitu rasanya kalo kaki nginjek gitu. Sebenernya nggak terlalu suka dengan lokasi tersebut karena suatu hal yang nggak sreg. Tapi karena menghormati yang mengundang, ya udah deh brangkat aja. Seru sih bisa rame-rame makan, mengobati suasana buber kalo biasanya tahun sebelumnya undangannya buber angkatan atau sekalian reuni SMA/SMP gitu deh.



 
 Buber kedua di WS jakal. Dua cowok nggak kefoto karena Mas Bandang emang nggak ikut, sedangkan si Nasir nggak mau foto bareng cewek meski temen KKN sendiri. 


 




 Buber ketiga di Raminten Jakal (Satu Unit SLM 25)



Ok segitu dulu cerita perkenalan tim KKN Sub Unit 3 Dusun Losari dan cerita buber kita selama Ramadhan 1435 H



Met ketemu di postingan #KKN selanjutnya ^__^

Friday, 11 July 2014

KKN-PPM UGM 2014 SLM25 (Wukirsari-Cangkringan)






KKN merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.



 (Aku, Mita, Anggi, Dwi, Ami)





Untuk semester yang semakin tua ini (Akhir Semester 6) mahasiswa diwajibkan untuk mengambil program KKN.

Karena untuk Semester 5 kemaren udah Jatek diluar Jogja, maka aku putuskan untuk KKN di Jogja. Meski untuk lokasi kabupaten sendiri tetap dipilihkan oleh pihak LPPM, tapi peluang di daerah Jogja tetap ada. Selain hemat uang, adaptasi mudah, tentu saja memungkinkan untuk lebaran di rumah. Sayangnya peraturan LPPM tidak memperbolehkan mahasiswa KKN untuk pulang berlebaran, dan menghimbau untuk lebaran bersama warga di lokasi KKN. Nah lo.


Unit SLM 25 Cangkringan terpilih menjadi lokasi KKN kami, dengan terbaginya 4 kelompok Sub Unit di dalamnya. Sub Unit 1 berada di Dusun Cangcangan, Sub Unit 2 berada di Dusun Salam, Sub Unit 4 ada di Dusun Ngepringan, dan kami kelompok Sub Unit 3 dengan sistem undian menempati Dusun Losari, Padukuhan Surodadi, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Padukuhan Surodadi sendiri sebenarnya memiliki 3 dusun yang menjadi satu, yaitu Losari, Tempelsari, dan Surodadi. Sedangkan pondokan KKN Sub Unit 3 ada di Dusun Losari yang tempatnya paling atas dari dua dusun lainnya, atau lebih tepatnya paling atas dari 3 lokasi KKN dari Sub Unit lainnya. Otomatis paling dingin dan berkabut haha. Apalagi 3 hari pertama tinggal di Losari cuaca sangat tidak mendukung, mungkin seluruh Jogja mengalami yang namanya hujan dari pagi sampe pagi lagi dan dinginnya tidak ketulungan. Apalagi kami yang ada di daerah paling atas yang kena dampak ‘kademen’ terus, cucian 3 hari gak kering-kering, mau keluar rumah gak kuat dingin, terus mandi dengan air yang bener-bener berasa esitu sesuatu banget. Tempat ternyaman yaitu di bawah selimut di dalem kamar.


Upacara pelepasan mahasiswa KKN UGM 2014 sendiri dilaksanakan tanggal 10 Juli. Rencana Unit SLM 25 untuk keberangkatan KKN ialah tanggal 10 Juli itu  juga setelah upacara pelepasan di GSP. Namun rencana berubah karena banyak di antara kami yang ingin berangkat tepat tanggal 11 Juli sesuai jadwal kegiatan KKN UGM di mulai dari pihak LPPM. Sehingga akhirnya kami tanggal 10 Juli sore ke lokasi KKN hanya untuk menaruh barang dan beres-beres pondokan dan malamnya tetap tidur di kos atau di rumah masing-masing dulu. Bahkan malamnya ketika turun kami sempat berbuka bersama Sub Unit 3 di Jakal. Hehe


Akhirnya keberangkatan KKN yang sebenarnya tanggal 11 Juli terlaksana, dengan agenda pertama acara penyambutan mahasiswa KKN UGM di Kecamatan Cangkringan pukul 09.00. Aku sendiri yang dari Prambanan hampir aja telat gara-gara belum hafal rute dari jalan Prambanan yang tembusan ke Cangkringan tanpa melewati Jakal. Alhasil belak-belok nyasar dan tanya sana-sini. Kalau dihitung untuk jalur pulang dari Cangkringan menuju Prambanan dengan tingkat kengawuran buta arah akut, aku berhasil menemukan 6 jalur alternatif menuju arah Prambanan. Pertama tembusan ke Jakal, Kedua tembusan lewat Candi Prambanan, Ketiga tembusan lewat samping Pasar Kalasan, Keempat tembusan ring road swalayan makro, Kelima tembusan Kalasan deketnya KR, dan Kelima tembusan Bapelkes Kalasan.

Yah begitulah KKN, begitu pula lah hal yang baru. Harus adaptasi.





Kegiatan awal KKN kita bertepatan dengan kegiatan awal MOS SD Cangcangan yang dekat dengan dusun Cangcangan dan Surodadi tentunya. Oleh sebab itu kita nimbrung buat ngisi kegiatan MOS di sana. Nggak ada hal sulit untuk masalah birokrasi dengan pihak sekolah karena mereka juga selow selow aja mengikutsertakan kami, apalagi membantu mengisi kegiatan MOS. Ya bagus dong hahaha.


Acara MOS ada 3 hari mulai tangal 13-15 Juli dan kami mengisi kegiatan di tanggal 13 dan 14 Juli dengan kegiatan “Pengenalan Satwa Liar” dan “Sosialisasi Cuci Tangan”. Pengenalan Satwa Liar di koordinir oleh anak KH dan Sosialisasi Cuci Tangan dikoordinir sama anak bidan. Dan gue adalah penggembira hehe.

Untuk yang pengenalan satwa liar sendiri, hewan yang diperkenalkan adalah ular. Yes, ular yang entuh tuh… Yang panjang licin-licin meliuk-liuk. Ularnya punya anak-anak KH, peliharaan semua untungya, python dan jenis choros gede-gede nggilani kae. Wah parah diinepin di pondokan segala, mana habis acara ikut tinggal di pondokan segala lagi. Hadeeh untungnya ada pawangnya dan dimasukin karung bro.






 Mbak Lian dari Sub Unit 1 sebagai Bunda Python





 Narsis bareng adek-adek SD Cangcangan




Antusias anak-anak SD Cangcangan untuk dua kegiatan tadi sangat besar, bahkan sangat ‘liar’. You know lah anak-anak SD di suatu desa itu butuh perhatian atau kegiatan-kegiatan di luar kakunya pelajaran, apalagi dengan orang-orang baru yang baik hati kayak kita. Hwaaa mereka bagai monyet-monyet kecil di Hutan Sangeh Bali yang kelaparan, sangat liar berlari-lari kesana kemari, teriak-teriak, dan mencakar-cakar tembok kelas.

Nah untuk program tema sendiri kami yang terbagi dalam 4 dusun lebih fokus pada pengembangan peternakannya, khususnya kambing. Namun ada dusun yang tidak memiliki banyak ternak setelah pasca erupsi Merapi, sehingga dapat fokus pada pengembangan Agroforestry-nya.


Jadi saat awal kedatangan kami di Dusun Surodadi, kami langsung bertemu dengan kelompok peternak di sana. Selain berkenalan kami juga langsung bersosialisasi sedikit mengenai pemberian dan pembuatan pakan ternak fermentasi dari bahan baku gedebog pisang. Respon warga cukup baik. Lumayan dua minggu di sana aku pribadi dapet ilmu-ilmu tambahan mengenai dunia hewan dan ternak tentunya. Contohnya kita perlu variatif memberikan pakan ternak contohnya pakan ternak fermentative, karena akan ternak fermentative ternyata baik untuk kambing karena tekstur pakan tersebut sebenarnya disesuaikan dengan makanan yang mengalami fermentasi di dalam perut di kambing sendiri. Sehingga istilahnya agar mudah dicerna oleh kambing. Selain itu juga aku dapat ilmu tentang penyakit-penyakit kambing seperti istilah gom, sejenis kembung, lalu tentang pengetahuan bahwa pemberian rumput pada ternak hedaknya kering, karena jika masih basah karena embun maka cacing-cacing ikut termakan oleh ternak atau data juga dengan cara dilayukan semalam atau bisa dengan metong rumput di pagi hari untuk makan di sore hari dan memotong rumput sore hari untuk makan di pagi harinya lagi. Selain info-info seputar ternak, aku juga tau cara pengambilan sampel kotoran ternak bahkan ikut membantu mengambilnya dan kemudian melihat cara pengamatan apakah dalam kotran tersebut mengandung cacing atau tidak. Tentu saja dilakukan di laboratorium puskeswan di Cangkringan. Intinya selain mendapat jam program bantu tentu saja dapat ilmu yang bermanfaat pula.


Di samping itu karena awal KKN kami bertepatan dengan bulan Ramadhan, tentu saja kami membantu kegiatan TPA di dusun Surodadi, Losari, dan Tempelsari yang mana ternyata sebelumnya di sana kegiatan TPA kurang berjalan dengan baik karena tidak terkelolanya remaja masjid untuk membantu mengajar TPA, padahal bimbingan keagaman usia dini sangatlah penting. Kami pun tentu dapat keuntungan mendapat takjil di masjid untuk menu berbuka, lumayan mengurangi repotnya masak sendiri di pondokan.

Untuk program di masyarakat sendiri selain TPA, kami juga membantu pengembangan perpustakaan di Surodadi dengan menyumbang buku dan perbaikan bangunan perpustakaan itu sendiri.


 
Pendataan ternak dan tanaman di Surodadi




 Kumpul bersama kelompok ternak kambing Losari-Tempelsari




 Program pendampingan TPA di Masjid setempat



 Ngajarin pake Microsoft Word dulu, seng pener yo dek!



 Kerja bakti perbaikan Perpustakaan Surodadi



 
Sebenarnya masih banyak program yang belum kami laksanakan di sana, apalagi aku yang programnya kok berasa kurang greget.
Bahkan aku yang rencananya mau menyumbang bibit pepaya untuk menambah variasi jenis tanaman pertanian saja harus rela menjaga 40 benih kehidupan mereka dalam satu polybag yang kondisinya mungkin sangat rawan. Yasudah deh, ngalir aja ya bro. 



Masih banyak hal-hal lain selain program yang bakal aku critain, tapi mungkin ini udah kepanjangen nulisnya, hehe.
Yakin deh bakal aku sambung di postingan selanjutnya.






Doakan semoga lancar KKN, dan bisa ngejar ujian JATEK ku ya guys.
See you (^_____^)v