Saturday 22 February 2014

PENGARUH DESAIN KEMASAN TERHADAP PENINGKATAN NILAI TAMBAH


Kemasan pada Produk: Tepung Terigu


Kemasan adalah tempat atau wadah yang membungkus atau melindungi produk. Prinsip dasar kemasan pangan adalah harus dapat melindungi produk yang dikemas dari berbagai kerusakan dari mulai selesai proses produksi, selama distribusi dan penjualan. Kemasan juga berfungsi sebagai media promosi bagi produk yang dikemas. Hal ini dikarenakan pada kemasan pangan terdapat label yang memuat informasi mengenai produk yang dikemas(Rosalina, 2005). Oleh karena itu, disain kemasan perlu dibuat semenarik mungkin, baik dari material kemasan maupun dari segi grafis. Menurut Denison (1999) pada saat mendesain kemasan tidak ada yang benar dan yang salah, tetapi yang layak dan tidak layak menurut konsumen.

Beberapa pendapat bahwa kemasan yang berfungsi sebagai alat promosi, bukan semata-mata merupakan perluasan produk. Kemasan sangat penting, mengingat bahwa itu adalah hal pertama yang orang lihat sebelum membuat keputusan akhir untuk membeli. Karena dengan melihat kemasan kita langsung tahu apa barang yang berada yang ada didalamnya.

Dari sisi produsen, melalui merek dan kemasan yang kuat perusahaan mampu menjadi  basis terbentuknya loyalitas dan fanatisme pelanggan. Loyalitas pada merek dapat menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan  akan  berpindah  ke  merek  lain, sehingga dengan terbentuknya loyalitas merek, kecil kemungkinan pelanggan akan  berpindah ke merek lain meskipun merek tersebut memberikan harga yang lebih murah atau barangkali kualitas yang lebih  baik.  Sedangkan  bagi  konsumen,  merek dan kemasan mampu menambah nilai bagi konsumen. Dengan adanya persepsi keyakinan atas produk menyebabkan konsumen ingin terasosiasikan dan membelinya, sehingga konsumen tidak akan segan membayar mahal untuk mendapatkan produk dengan merek dan kemasan tertentu.
Adapun beberapa fungsi kemasan yang perlu diperhatikan oleh produsen adalah sebagai berikut :
a.         Sebagai tempat
                        Untuk menentukan daya muat dari kemasan harus diketahui berat   atau bobot serta jenis produk yang akan ditempatkan kedalam kemasan tersebut. Oleh karena itu dalam membuat kemasan suatu produk      diperlukan penentuan desain yang khusus, apakah menggunakan kemasan berwujud kotak, kaleng, tube ataupun dalam botol agar sesuai dengan produknya. Disamping itu kemasan dapat memberi kemudahan serta dapat   melindungi produk dalam pendistribusiannya. Syarat minimum kemasan     suatu produk adalah kemasan harus dapat melindungi keutuhan isi produk
b.         Sebagai Identifikasi
                        Identifikasi suatu produk sangat penting karena pada umumnya      produk perusahaan dijual bersama dengan produk lain yang sejenis. Oleh karena itu kemasan suatu produk dapat dipakai untuk membedakan dengan produk lain yang sejenis yang dihasilkan oleh produsen lain.
c.         Sebagai alat komunikasi
                        Kemasan secara tidak langsung dapat dipakai sebagai alat    komunikasi dengan konsumen, dimana kemasan tersebut menunjukkan  merek, gambar dan pesan yang bersifat memberikan keterangan yang  menyebabkan rasa ingin tahu, memberi petunjuk tentang penggunaan  produk, komposisi bahan dari produk tersebut serta keterangan lain yang    ada pada kemasan. Jadi secara keseluruhan kemasan dapat memberikan  keterangan kepada konsumen.
d.         Memudahkan Penggunaan Produk
                        Fungsi lain dari kemasan adalah untuk memudahkan konsumen       untuk menggunakan produk. Kemudahan bagi konsumen dalam arti kemasan yang mudah dibuka, isinya mudah dikeluarkan dan mudah dibawa.
e.         Mempromosikan Produk
                        Kemasan yang dapat melindungi dan memudahkan dalam   penggunaan produk maka ia menambah nilai jual dan promosi produk itu. Biasanya barang konsumsi yang ada dipasar swalayan atau di toko eceran  diletakkan dekat produk pesaing. Promosi barang tersebut bergantung  pada kemasan karena kemasan mempunyai pengaruh dalam pajangan  untuk memikat konsumen. Perbaikan kemasan dapat merupakan cara  efektif untuk menarik konsumen baru.

3 Alasan mengapa kemasan diperlukan:
a.       Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen kekonsumen agar produk tersebut tidak rusak. Untuk beberapa jenis produk yang dapat membahayakan anak-anak biasanya diberi kemasan pelindung khusus. Disamping itu barang yang diberi kemasan biasanya lebih bersih dan menawan.
b.      Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya. Para pengecer juga mengakui bahwa kemasan yang mengandung ciri-ciri promosi dan perlindungan barang yang efektif meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya karena rusaknya produk.
c.       Bentuk dan ciri kemasan yang demikian menariknya menyebabkan pelanggan bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan istimewa. Peningkatan laba juga bisa diperoleh melalui efisiensi biaya pemasaran yang diperoleh dari kemasan yang efektif. Kemasan yang dapat melindungi produk, kemasan yang memberikan ciri-ciri promosi semuanya ini akan dapat menekan biaya, baik biaya kerusakan dan biaya advertensi.

Inovasi produk bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup  perusahaan, karena produk yang telah ada rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta  meningkatnya persaingan domestik dan luar negeri. Inovasi produk yang dilakukan haruslah melalui hasil penelitian pasar, sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Meskipun perusahaan mementingkan mutunya, tetapi apabila perusahaan tidak memperhatikan selera konsumen., maka akan menyebabkan produknya tidak diminati, bahkan konsumennya akan beralih pada produk lain, sehingga penjualan akan turun.

Kemasan sangat berperan penting dalam hal kualitas dan promosi kemasan. Seperti halnya startegi inovasi kemasan yang dilakukan oleh produsen produk Gulaku dan Aqua. Gulaku membuat inovasi pada kemasan produk dimana didesain dengan gambar kartun Hello Kitty sedangkan Aqua mendesain plastik luar botolnya dengan gambar kartun beragam macam masakan daerah atau tarian daerah yang mana gambar didesain oleh konsumen Aqua lewat program lomba desain kemasan. Hal ini membuat tampilan produk semakin berwarna dan ketika dipajang di display akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan produk kompetitor disebelahnya. Kecenderungan ini juga akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen terhadap produk tersebut dengan keinginan membeli meskipun harga yang di tawarkan relatif lebih mahal. Selain dari desain grafis, warna dan desain bentuk kemasan juga dapat meningkatkan nilai tambah.

Bagaimana supaya suatu kemasan bisa stand out? Konsumen cuma butuh 2,5 detik untuk menilai apakah dia suka pada suatu packaging di supermarket. Makanya, desainer harus bisa menyiasati agar kemasan itu terlihat menarik walaupun dilihat dari jauh. Misalnya letak deterjen biasanya tidak eye-level, maka elemen kemasannya harus pakai warna bold dan hurufnya besar-besar. Makanya, Rinso warnanya hijau dan bentuknya besar. Attack pakai oranye plus putih. Mereka memilih warna yang ngejreng. Benarkah kemasan yang menarik membuat harga produk jadi lebih mahal? Tentu saja. Karena kemasannya bisa membuat orang tertarik dan meningkatkan brand awareness. Terlebih lagi jika produk tersebut sangat berbeda dibandingkan kompetitor, kelasnya langsung naik. Untuk faktor desain kemasan plastik, saat ini sudah banyak bergam model kemsan plastik yang sudah mengikuti tren atau didesain lebih menyesuaikan kebutuhan konsumen dalam membuka kemasan. Seperti model kemasan Resealable Zip Lock, Platik dengan corong tutup botol, Ambil contoh lagi ialah Gulaku. Sebenarnya ini produk komoditi. Packaging-nya mungkin lebih mahal dari gula di dalamnya. Tapi dibandingkan dengan kompetitor, produk ini beda jauh. Dengan kemasan itu, Gulaku terkesan alami, bersih dan higienis sesuai klaim produk yang menggunakan bahan 100% tebu asli. Penggunaan plastik transparan pun membuat orang tidak menduga-duga apa isinya. Kemasan itu juga sangat Indonesia sekali, dengan ilustrasi perempuan Indonesia dan perkebunan tebu. Harganya lebih mahal daripada produk gula lainnya, tapi banyak orang suka.

Sedangkan faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam hal packanging khususnya pada kemasan plastik ialah tren kemasan sekarang yang eco-friendly. Kini plastik (terbuat dari jagung) pun bisa di- recycle. Di Eropa sudah. Di Indonesia kesadarannya belum begitu bagus, tapi mungkin segera. Dengan adanya global warming pasti hal ini akan menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Saat ini, sustainable packaging materials atau green packaging menjadi fokus dalam industri kemasan. Dengan kemajuan teknologi, para pakar di industri ini menganjurkan pengurangan material yang tidak diperlukan di dalam kemasan, serta menghindari material yang tidak ramah lingkungan. Warna seperti apa yang lagi tren untuk kemasan?
Warna itu lebih ke kultur. Misalnya hitam di banyak negara dihindari untuk produk makanan. Tapi kalau di Jepang dan Spanyol, itu tidak masalah. Tapi, warna ada unsur psikologisnya. Misalnya, kuning membawa kebahagiaan, merah memberi appetite, oranye berkonotasi murah. Jadi, menampilkan shopping bag berwarna oranye untuk produk fesyen mahal bukanlah ide yang bagus.

Dari beberapa uraian di atas tadi mungkin dapat dijadikan pertimbangan tentang penggunaan kemasan plastik untuk membantu meningkatkan nilai tambah suatu produk, tidak terkecuali tepung terigu. Pengembangan inovasi dalam hal kemasan plastik sangat penting untuk memperpanjang umur suatu produk dan menunjang program sustainable packaging materials. Pada kemasan plastik tepung terigu khususnya untuk ukuran 1 Kg, dapat dilakukan beberapa perubahan seperti penggunaan resealable zip lock, desain gambar kemasan yang lebih menarik lagi ataupun hal khusus lainnya.








Referensi: pesandesainkemasan.wordpress.com dan diolah dari berbagai sumber


Friday 14 February 2014