Friday, 11 July 2014

KKN-PPM UGM 2014 SLM25 (Wukirsari-Cangkringan)






KKN merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.



 (Aku, Mita, Anggi, Dwi, Ami)





Untuk semester yang semakin tua ini (Akhir Semester 6) mahasiswa diwajibkan untuk mengambil program KKN.

Karena untuk Semester 5 kemaren udah Jatek diluar Jogja, maka aku putuskan untuk KKN di Jogja. Meski untuk lokasi kabupaten sendiri tetap dipilihkan oleh pihak LPPM, tapi peluang di daerah Jogja tetap ada. Selain hemat uang, adaptasi mudah, tentu saja memungkinkan untuk lebaran di rumah. Sayangnya peraturan LPPM tidak memperbolehkan mahasiswa KKN untuk pulang berlebaran, dan menghimbau untuk lebaran bersama warga di lokasi KKN. Nah lo.


Unit SLM 25 Cangkringan terpilih menjadi lokasi KKN kami, dengan terbaginya 4 kelompok Sub Unit di dalamnya. Sub Unit 1 berada di Dusun Cangcangan, Sub Unit 2 berada di Dusun Salam, Sub Unit 4 ada di Dusun Ngepringan, dan kami kelompok Sub Unit 3 dengan sistem undian menempati Dusun Losari, Padukuhan Surodadi, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Padukuhan Surodadi sendiri sebenarnya memiliki 3 dusun yang menjadi satu, yaitu Losari, Tempelsari, dan Surodadi. Sedangkan pondokan KKN Sub Unit 3 ada di Dusun Losari yang tempatnya paling atas dari dua dusun lainnya, atau lebih tepatnya paling atas dari 3 lokasi KKN dari Sub Unit lainnya. Otomatis paling dingin dan berkabut haha. Apalagi 3 hari pertama tinggal di Losari cuaca sangat tidak mendukung, mungkin seluruh Jogja mengalami yang namanya hujan dari pagi sampe pagi lagi dan dinginnya tidak ketulungan. Apalagi kami yang ada di daerah paling atas yang kena dampak ‘kademen’ terus, cucian 3 hari gak kering-kering, mau keluar rumah gak kuat dingin, terus mandi dengan air yang bener-bener berasa esitu sesuatu banget. Tempat ternyaman yaitu di bawah selimut di dalem kamar.


Upacara pelepasan mahasiswa KKN UGM 2014 sendiri dilaksanakan tanggal 10 Juli. Rencana Unit SLM 25 untuk keberangkatan KKN ialah tanggal 10 Juli itu  juga setelah upacara pelepasan di GSP. Namun rencana berubah karena banyak di antara kami yang ingin berangkat tepat tanggal 11 Juli sesuai jadwal kegiatan KKN UGM di mulai dari pihak LPPM. Sehingga akhirnya kami tanggal 10 Juli sore ke lokasi KKN hanya untuk menaruh barang dan beres-beres pondokan dan malamnya tetap tidur di kos atau di rumah masing-masing dulu. Bahkan malamnya ketika turun kami sempat berbuka bersama Sub Unit 3 di Jakal. Hehe


Akhirnya keberangkatan KKN yang sebenarnya tanggal 11 Juli terlaksana, dengan agenda pertama acara penyambutan mahasiswa KKN UGM di Kecamatan Cangkringan pukul 09.00. Aku sendiri yang dari Prambanan hampir aja telat gara-gara belum hafal rute dari jalan Prambanan yang tembusan ke Cangkringan tanpa melewati Jakal. Alhasil belak-belok nyasar dan tanya sana-sini. Kalau dihitung untuk jalur pulang dari Cangkringan menuju Prambanan dengan tingkat kengawuran buta arah akut, aku berhasil menemukan 6 jalur alternatif menuju arah Prambanan. Pertama tembusan ke Jakal, Kedua tembusan lewat Candi Prambanan, Ketiga tembusan lewat samping Pasar Kalasan, Keempat tembusan ring road swalayan makro, Kelima tembusan Kalasan deketnya KR, dan Kelima tembusan Bapelkes Kalasan.

Yah begitulah KKN, begitu pula lah hal yang baru. Harus adaptasi.





Kegiatan awal KKN kita bertepatan dengan kegiatan awal MOS SD Cangcangan yang dekat dengan dusun Cangcangan dan Surodadi tentunya. Oleh sebab itu kita nimbrung buat ngisi kegiatan MOS di sana. Nggak ada hal sulit untuk masalah birokrasi dengan pihak sekolah karena mereka juga selow selow aja mengikutsertakan kami, apalagi membantu mengisi kegiatan MOS. Ya bagus dong hahaha.


Acara MOS ada 3 hari mulai tangal 13-15 Juli dan kami mengisi kegiatan di tanggal 13 dan 14 Juli dengan kegiatan “Pengenalan Satwa Liar” dan “Sosialisasi Cuci Tangan”. Pengenalan Satwa Liar di koordinir oleh anak KH dan Sosialisasi Cuci Tangan dikoordinir sama anak bidan. Dan gue adalah penggembira hehe.

Untuk yang pengenalan satwa liar sendiri, hewan yang diperkenalkan adalah ular. Yes, ular yang entuh tuh… Yang panjang licin-licin meliuk-liuk. Ularnya punya anak-anak KH, peliharaan semua untungya, python dan jenis choros gede-gede nggilani kae. Wah parah diinepin di pondokan segala, mana habis acara ikut tinggal di pondokan segala lagi. Hadeeh untungnya ada pawangnya dan dimasukin karung bro.






 Mbak Lian dari Sub Unit 1 sebagai Bunda Python





 Narsis bareng adek-adek SD Cangcangan




Antusias anak-anak SD Cangcangan untuk dua kegiatan tadi sangat besar, bahkan sangat ‘liar’. You know lah anak-anak SD di suatu desa itu butuh perhatian atau kegiatan-kegiatan di luar kakunya pelajaran, apalagi dengan orang-orang baru yang baik hati kayak kita. Hwaaa mereka bagai monyet-monyet kecil di Hutan Sangeh Bali yang kelaparan, sangat liar berlari-lari kesana kemari, teriak-teriak, dan mencakar-cakar tembok kelas.

Nah untuk program tema sendiri kami yang terbagi dalam 4 dusun lebih fokus pada pengembangan peternakannya, khususnya kambing. Namun ada dusun yang tidak memiliki banyak ternak setelah pasca erupsi Merapi, sehingga dapat fokus pada pengembangan Agroforestry-nya.


Jadi saat awal kedatangan kami di Dusun Surodadi, kami langsung bertemu dengan kelompok peternak di sana. Selain berkenalan kami juga langsung bersosialisasi sedikit mengenai pemberian dan pembuatan pakan ternak fermentasi dari bahan baku gedebog pisang. Respon warga cukup baik. Lumayan dua minggu di sana aku pribadi dapet ilmu-ilmu tambahan mengenai dunia hewan dan ternak tentunya. Contohnya kita perlu variatif memberikan pakan ternak contohnya pakan ternak fermentative, karena akan ternak fermentative ternyata baik untuk kambing karena tekstur pakan tersebut sebenarnya disesuaikan dengan makanan yang mengalami fermentasi di dalam perut di kambing sendiri. Sehingga istilahnya agar mudah dicerna oleh kambing. Selain itu juga aku dapat ilmu tentang penyakit-penyakit kambing seperti istilah gom, sejenis kembung, lalu tentang pengetahuan bahwa pemberian rumput pada ternak hedaknya kering, karena jika masih basah karena embun maka cacing-cacing ikut termakan oleh ternak atau data juga dengan cara dilayukan semalam atau bisa dengan metong rumput di pagi hari untuk makan di sore hari dan memotong rumput sore hari untuk makan di pagi harinya lagi. Selain info-info seputar ternak, aku juga tau cara pengambilan sampel kotoran ternak bahkan ikut membantu mengambilnya dan kemudian melihat cara pengamatan apakah dalam kotran tersebut mengandung cacing atau tidak. Tentu saja dilakukan di laboratorium puskeswan di Cangkringan. Intinya selain mendapat jam program bantu tentu saja dapat ilmu yang bermanfaat pula.


Di samping itu karena awal KKN kami bertepatan dengan bulan Ramadhan, tentu saja kami membantu kegiatan TPA di dusun Surodadi, Losari, dan Tempelsari yang mana ternyata sebelumnya di sana kegiatan TPA kurang berjalan dengan baik karena tidak terkelolanya remaja masjid untuk membantu mengajar TPA, padahal bimbingan keagaman usia dini sangatlah penting. Kami pun tentu dapat keuntungan mendapat takjil di masjid untuk menu berbuka, lumayan mengurangi repotnya masak sendiri di pondokan.

Untuk program di masyarakat sendiri selain TPA, kami juga membantu pengembangan perpustakaan di Surodadi dengan menyumbang buku dan perbaikan bangunan perpustakaan itu sendiri.


 
Pendataan ternak dan tanaman di Surodadi




 Kumpul bersama kelompok ternak kambing Losari-Tempelsari




 Program pendampingan TPA di Masjid setempat



 Ngajarin pake Microsoft Word dulu, seng pener yo dek!



 Kerja bakti perbaikan Perpustakaan Surodadi



 
Sebenarnya masih banyak program yang belum kami laksanakan di sana, apalagi aku yang programnya kok berasa kurang greget.
Bahkan aku yang rencananya mau menyumbang bibit pepaya untuk menambah variasi jenis tanaman pertanian saja harus rela menjaga 40 benih kehidupan mereka dalam satu polybag yang kondisinya mungkin sangat rawan. Yasudah deh, ngalir aja ya bro. 



Masih banyak hal-hal lain selain program yang bakal aku critain, tapi mungkin ini udah kepanjangen nulisnya, hehe.
Yakin deh bakal aku sambung di postingan selanjutnya.






Doakan semoga lancar KKN, dan bisa ngejar ujian JATEK ku ya guys.
See you (^_____^)v








No comments:

Post a Comment