KKN merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.Pelaksanaan
kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di
daerah setingkat desa. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang
memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
(Aku, Mita, Anggi, Dwi, Ami)
Untuk semester yang
semakin tua ini (Akhir Semester 6) mahasiswa diwajibkan untuk mengambil program
KKN.
Karena untuk Semester 5
kemaren udah Jatek diluar Jogja, maka aku putuskan untuk KKN di Jogja. Meski
untuk lokasi kabupaten sendiri tetap dipilihkan oleh pihak LPPM, tapi peluang
di daerah Jogja tetap ada. Selain hemat uang, adaptasi mudah, tentu saja
memungkinkan untuk lebaran di rumah. Sayangnya peraturan LPPM tidak
memperbolehkan mahasiswa KKN untuk pulang berlebaran, dan menghimbau untuk
lebaran bersama warga di lokasi KKN. Nah lo.
Unit SLM 25 Cangkringan
terpilih menjadi lokasi KKN kami, dengan terbaginya 4 kelompok Sub Unit di
dalamnya. Sub Unit 1 berada di Dusun Cangcangan, Sub Unit 2 berada di Dusun
Salam, Sub Unit 4 ada di Dusun Ngepringan, dan kami kelompok Sub Unit 3 dengan
sistem undian menempati Dusun Losari, Padukuhan Surodadi, Kelurahan Wukirsari,
Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Padukuhan Surodadi
sendiri sebenarnya memiliki 3 dusun yang menjadi satu, yaitu Losari,
Tempelsari, dan Surodadi. Sedangkan pondokan KKN Sub Unit 3 ada di Dusun Losari
yang tempatnya paling atas dari dua dusun lainnya, atau lebih tepatnya paling
atas dari 3 lokasi KKN dari Sub Unit lainnya. Otomatis paling dingin dan berkabut
haha. Apalagi 3 hari pertama tinggal di Losari cuaca sangat tidak mendukung,
mungkin seluruh Jogja mengalami yang namanya hujan dari pagi sampe pagi lagi
dan dinginnya tidak ketulungan. Apalagi kami yang ada di daerah paling atas
yang kena dampak ‘kademen’ terus, cucian 3 hari gak kering-kering, mau keluar
rumah gak kuat dingin, terus mandi dengan air yang bener-bener berasa esitu
sesuatu banget. Tempat ternyaman yaitu di bawah selimut di dalem kamar.
Upacara pelepasan
mahasiswa KKN UGM 2014 sendiri dilaksanakan tanggal 10 Juli. Rencana Unit SLM
25 untuk keberangkatan KKN ialah tanggal 10 Juli itu juga setelah upacara pelepasan di GSP. Namun
rencana berubah karena banyak di antara kami yang ingin berangkat tepat tanggal
11 Juli sesuai jadwal kegiatan KKN UGM di mulai dari pihak LPPM. Sehingga
akhirnya kami tanggal 10 Juli sore ke lokasi KKN hanya untuk menaruh barang dan
beres-beres pondokan dan malamnya tetap tidur di kos atau di rumah
masing-masing dulu. Bahkan malamnya ketika turun kami sempat berbuka bersama
Sub Unit 3 di Jakal. Hehe
Akhirnya keberangkatan
KKN yang sebenarnya tanggal 11 Juli terlaksana, dengan agenda pertama acara
penyambutan mahasiswa KKN UGM di Kecamatan Cangkringan pukul 09.00. Aku sendiri
yang dari Prambanan hampir aja telat gara-gara belum hafal rute dari jalan
Prambanan yang tembusan ke Cangkringan tanpa melewati Jakal. Alhasil
belak-belok nyasar dan tanya sana-sini. Kalau dihitung untuk jalur pulang dari
Cangkringan menuju Prambanan dengan tingkat kengawuran buta arah akut, aku berhasil
menemukan 6 jalur alternatif menuju arah Prambanan. Pertama tembusan ke Jakal,
Kedua tembusan lewat Candi Prambanan, Ketiga tembusan lewat samping Pasar
Kalasan, Keempat tembusan ring road swalayan makro, Kelima tembusan Kalasan
deketnya KR, dan Kelima tembusan Bapelkes Kalasan.
Yah begitulah KKN,
begitu pula lah hal yang baru. Harus adaptasi.
Kegiatan awal KKN kita
bertepatan dengan kegiatan awal MOS SD Cangcangan yang dekat dengan dusun
Cangcangan dan Surodadi tentunya. Oleh sebab itu kita nimbrung buat ngisi
kegiatan MOS di sana. Nggak ada hal sulit untuk masalah birokrasi dengan pihak
sekolah karena mereka juga selow selow aja mengikutsertakan kami, apalagi
membantu mengisi kegiatan MOS. Ya bagus dong hahaha.
Acara MOS ada 3 hari
mulai tangal 13-15 Juli dan kami mengisi kegiatan di tanggal 13 dan 14 Juli
dengan kegiatan “Pengenalan Satwa Liar” dan “Sosialisasi Cuci Tangan”. Pengenalan
Satwa Liar di koordinir oleh anak KH dan Sosialisasi Cuci Tangan dikoordinir
sama anak bidan. Dan gue adalah penggembira hehe.
Untuk yang pengenalan
satwa liar sendiri, hewan yang diperkenalkan adalah ular. Yes, ular yang entuh
tuh… Yang panjang licin-licin meliuk-liuk. Ularnya punya anak-anak KH, peliharaan
semua untungya, python dan jenis choros gede-gede nggilani kae. Wah parah
diinepin di pondokan segala, mana habis acara ikut tinggal di pondokan segala
lagi. Hadeeh untungnya ada pawangnya dan dimasukin karung bro.
Mbak Lian dari Sub Unit 1 sebagai Bunda Python
Narsis bareng adek-adek SD Cangcangan
Antusias anak-anak SD
Cangcangan untuk dua kegiatan tadi sangat besar, bahkan sangat ‘liar’. You know
lah anak-anak SD di suatu desa itu butuh perhatian atau kegiatan-kegiatan di
luar kakunya pelajaran, apalagi dengan orang-orang baru yang baik hati kayak
kita. Hwaaa mereka bagai monyet-monyet kecil di Hutan Sangeh Bali yang
kelaparan, sangat liar berlari-lari kesana kemari, teriak-teriak, dan
mencakar-cakar tembok kelas.
Nah untuk program tema
sendiri kami yang terbagi dalam 4 dusun lebih fokus pada pengembangan
peternakannya, khususnya kambing. Namun ada dusun yang tidak memiliki banyak
ternak setelah pasca erupsi Merapi, sehingga dapat fokus pada pengembangan
Agroforestry-nya.
Jadi saat awal kedatangan
kami di Dusun Surodadi, kami langsung bertemu dengan kelompok peternak di sana.
Selain berkenalan kami juga langsung bersosialisasi sedikit mengenai pemberian
dan pembuatan pakan ternak fermentasi dari bahan baku gedebog pisang. Respon
warga cukup baik. Lumayan dua minggu di sana aku pribadi dapet ilmu-ilmu
tambahan mengenai dunia hewan dan ternak tentunya. Contohnya kita perlu
variatif memberikan pakan ternak contohnya pakan ternak fermentative, karena
akan ternak fermentative ternyata baik untuk kambing karena tekstur pakan
tersebut sebenarnya disesuaikan dengan makanan yang mengalami fermentasi di
dalam perut di kambing sendiri. Sehingga istilahnya agar mudah dicerna oleh kambing.
Selain itu juga aku dapat ilmu tentang penyakit-penyakit kambing seperti
istilah gom, sejenis kembung, lalu
tentang pengetahuan bahwa pemberian rumput pada ternak hedaknya kering, karena
jika masih basah karena embun maka cacing-cacing ikut termakan oleh ternak atau
data juga dengan cara dilayukan semalam atau bisa dengan metong rumput di pagi
hari untuk makan di sore hari dan memotong rumput sore hari untuk makan di pagi
harinya lagi. Selain info-info seputar ternak, aku juga tau cara pengambilan
sampel kotoran ternak bahkan ikut membantu mengambilnya dan kemudian melihat
cara pengamatan apakah dalam kotran tersebut mengandung cacing atau tidak.
Tentu saja dilakukan di laboratorium puskeswan di Cangkringan. Intinya selain mendapat
jam program bantu tentu saja dapat ilmu yang bermanfaat pula.
Di samping itu karena
awal KKN kami bertepatan dengan bulan Ramadhan, tentu saja kami membantu
kegiatan TPA di dusun Surodadi, Losari, dan Tempelsari yang mana ternyata
sebelumnya di sana kegiatan TPA kurang berjalan dengan baik karena tidak
terkelolanya remaja masjid untuk membantu mengajar TPA, padahal bimbingan
keagaman usia dini sangatlah penting. Kami pun tentu dapat keuntungan mendapat
takjil di masjid untuk menu berbuka, lumayan mengurangi repotnya masak sendiri
di pondokan.
Untuk program di
masyarakat sendiri selain TPA, kami juga membantu pengembangan perpustakaan di Surodadi
dengan menyumbang buku dan perbaikan bangunan perpustakaan itu sendiri.
Pendataan ternak dan tanaman di Surodadi
Kumpul bersama kelompok ternak kambing Losari-Tempelsari
Program pendampingan TPA di Masjid setempat
Ngajarin pake Microsoft Word dulu, seng pener yo dek!
Kerja bakti perbaikan Perpustakaan Surodadi
Sebenarnya masih banyak
program yang belum kami laksanakan di sana, apalagi aku yang programnya kok
berasa kurang greget.
Bahkan aku yang
rencananya mau menyumbang bibit pepaya untuk menambah variasi jenis tanaman
pertanian saja harus rela menjaga 40 benih kehidupan mereka dalam satu polybag yang
kondisinya mungkin sangat rawan. Yasudah deh, ngalir aja ya bro.
Masih banyak hal-hal
lain selain program yang bakal aku critain, tapi mungkin ini udah kepanjangen
nulisnya, hehe.
Yakin deh bakal aku
sambung di postingan selanjutnya.
Doakan semoga lancar
KKN, dan bisa ngejar ujian JATEK ku ya guys.
See you (^_____^)v
No comments:
Post a Comment