Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

Saturday, 25 October 2014

PLURALISME AGAMA DI INDONESIA







Manusia sebagai makhluk Tuhan tidak bisa dipisahkan dari keberagaman dan pluralitas. Keberagaman itu sendiri juga tidak bisa dipisahkan dari kemanusiaan dan ini sudah menjadi ketentuan Tuhan. Keberagaman dan pluralitas inilah yang menjadi keindahan bagi kemanusiaan itu sendiri. Namun kekerasan bernuansa agama di negara ini telah mengoyak kemanusiaan dengan keberagamannya itu.
Apabila berbicara tentang pluralisme agama di Indonesia. Maka hal ini tidak dapat dipisahkan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan pluralitas. Baik dari segi budaya, bahasa, dan agama. Keberadaan faham pluralisme selalu menjadi tolak ukur diterima tidaknya pluralitas itu sendiri. Pro-kontra pluralisme agama di Indonesia senantiasa menjadi latar belakang munculnya konflik-konflik sosial dan yang lainnya.
Pluralisme adalah sebuah keniscayaan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan, sehingga kehadirannya tidak dapat dihindari dan sudah menjadi sunnatullah. Pluralisme agama diartikan sebagai paham yang mentoleransi adanya keragaman pemikiran keagamaan. Dalam fatwa MUI Juli 2005 ditegaskan bahwa pluralism haram jika pluralism dimaknai; pertama, menyatakan semua agama benar. Pengertian semacam ini, bagi MUI tidak benar menurut semua ajaran agama. Kedua, teologi pluralism yaitu teologi yang mencampuradukan berbagai ajaran agama menjadi satu dan menjadi sebuah agama baru.
Prestasi sebuah bangsa yang demokratis sangat beraitan erat dengan penghargaannya atas pluralisme agama. Hal ini akan menjadi tolak ukur, apakah bangsa tersebut berhasil menegakkan nilai-nilai pluralis. Fenomena kekerasan terhadap pemeluk lain belakangan ini merupakan ciri dari kurangnya sensitivitas terhadap pluralisme agama itu sendiri.
Buku ini menfokuskan kaian pada pemikiran Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif mengenai pluralisme agama dan demokrasi di Indonesia serta perjuangan mereka dalam menegakkan pluralisme dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. 
Sedangkan menurut sudut pandang Abdurrahman Wahid, beliau menolak dengan keras fatwa MUI yang telah mengharamkan pluralisme. Menurutnya, Indonesia bukan suatu negara yang didasarkan hanya pada satu agama tertentu, MUI bukan institusi yang berhak menentukkan apakah sesuatu hal benar atau salah. Abdurrahman Wahid sangat menghormati bahkan membela warga negara yang tertindas, dengan alasan warga negara siapapun itu, apapun budayanya, rasnya, agamanya, mereka semua adalah sama-sama makhluk Tuhan Allah SWT, sama-sama manusia yang harus kita hormati. Beliau berkeyakinan bahwa memaknai ajaran agama tidak akan pernah lepas dari sisi kemanusiaan. Apabila nilai-nilai kemanusiaan diabaikan, maka nilai-nilai kegamaan yang benar akan hilang. Islam tidak lagi cukup hanya menjadi ekspresi keimanan sebagai muslim untuk menegakkan ajaran formal Islam belaka, akan tetapi harus menjadi bagian dari upaya kemanusiaan umum untuk membebaskan rakyat-rakyat yang tertindas dari belenggu kenistaan, kehinaan, dan kepapaan yang menurunkan derajatnya sebagai makhluk yang mulia.
Pluralitas, perbedaan, dan diversitas tidak lagi dilihat sebagai suatu mata rantai yang memperkokoh persatuan, sehingga dalam perjalanan bangsa Indonesia aksi-aksi separatis (pemisahan diri) juga selalu berjalan beriringan dengan berbagai tuntutan. Salah satu contohnya adalah merdekanya Timor-Timor yang aksi separatisnya berlangsung selama puluhan tahun. Bahkan, yang hingga saat ini masih terjadi adalah aksi separatis di Papua dan Maluku dengan masing-masing wujud, skala dan intensitasnya. 
Permasalahan pluralitas di Indonesia jelas-jelas telah mengancam integrasi bangsa. Pancasila, UUD 1945, dan slogan NKRI sebagai pemersatu bangsa nyaris-nyaris menjadi simbol belaka. Ini terjadi bukanlah karena kemauan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat tersebut, tetapi lebih disebabkan oleh ketidakpuasan akibat secara ekonomi dan politik hak-hak mereka tidak terpenuhi. Bahkan institusi dan struktur kemasyarakatn yang sudah turun-temurun mereka jalani sebagai pengaturan kehidupan berpemerintahan khas setempat, tercerabut oleh keseragaman akibat kebijakan dan perundang-undangan yang sentralistik. Hal inilah yang menjadi tuntutan gerakan-gerakan separatis di Indonesia, dan sebagian besar kelompok sosial. Kita tahu bahwa selama masa Orde Baru hal ini bukanlah sesuatu yang tidak lumrah, namun nyatanya angin reformasi yang berhembus selama 13 tahun hingga kini tidak benar-benar membawa perubahan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan sosial. Pembangunan ekonomi dan sentralisasi politik yang pada masa Orde Baru hanya terjadi atau dilakukan di Indonesia bagian barat, serta praktik-praktik KKN, semakin merajalela di era reformasi ini. 
Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa pluralitas yang tidak diiringi dengan keadilan sosial, baik secara ekonomi, politik, dan hukum akan sangat membahayakan integrasi bangsa, bahkan lebih jauh lagi telah mencederai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi seperti keadilan sosial, kebebasan, diakuinya hak-hak individu, serta norma-norma sosial dan kearifan lokal bangsa Indonesia, terkadang telah diabaikan untuk mendapatkan jabatan tertentu, maupun keuntungan finansial. Sungguh hal semacam itu menjadi semacam paradoks di Indonesia yang mengklaim sebagai negara demokrasi terbesar dengan keberagamana yang mampu dipersatukan dalam suatu negara berdaulat yang eksis hampir 70 tahun

Pluralisme Agama dalam Konteks Keindonesiaan
Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW merupakan kelanjutan dan pengembangan dari Islam yang dibawa oleh para nabi dan rasil terdahulu yang tampil ke permukaan sejarah silih berganti. Term Al-muslimun dalam arti kolektif sebagai pemeluk Islam menurut kesaksian Al-Quran diberikan kepada nabi Ibrahim Bapak Spiritual dari semua agama tauhid-samawi. Semua pengikut Ibrahim berarti dapat dikatakan muslimun yang makna intinya berserah diri kepada Allah, tidak kepada yang lainnya. Adapun kelak sampai saat ini terjadi distorsi, maka itu merupakan bentuk kezaliman manusia terhadap pesan inti wahyu yang merupakan kesatuan ajaran. Salah satu aspek modernistas yang cukup menonjol adalah berkembangnya kehidupan manusia yang multikultur, yang berarti multi etnik dan multi agama. Syariat yang dipahami oleh kalangan pluralis seperti Ahmad Safii Maarif adalah syariat yang mampu mengayomi aspek multicultural tersebut dalam bingkai kebangsaan yang adil dan manusiawi.
Pandangan lain yang menggambarkan Ahmad Safii Maarif sebagai tokoh yang membela pluralisme adalah penolakanya terhadap perda-perda yang berbau syariat. Beliau menyatakan bahwa Pancasila merupakan dasar filosofi bagi semua aspek Indonesia terutama dalam pluralisme Indonesia. Meskipun Pancasila kalau disadari banyak terdapat nilai-nilai Islam sisalamnya, terkadang juga ditafsirkan sebagai sekularisme versi Indonesia oleh orang-orang tertentu dan sampai sekarang dalam sejarah Indonesia tidak ada konsep lain yang tepat dan rasional dapat mengukuhkan persatuan dan keutuhan bangsa kecuali lima dasar yang terdapat dalam sila-sila Pancasila.

Analisis Perbandingan
Menurut Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif, Islam tidak menolak semua bentuk pluralisme agama. Pluralisme agama yang berarti membenarkan semua agama atau menyatakan semua gama mampu menghantarkan umatnya untuk mendapat keselamatan abadi di akhirat, selain tidak sesuai dengan akal sehat manusia juga bertentangan dengan argumentasi teks agama Islam khususnya Al-Quran.
Namun ada pengertian lain dari pluralisme agama yang pernah diajarkan dan dipraktekkan oleh Rasul SAW, pluralisme agama yang berarti “hidup bersosial kemasyarakatan secara baik, rukun dan damai dengan penganut agama lain” bukan pluralisme agama dalam arti membenarkan semua agama, atau menyatakan bahwa semua agama mampu menghantarkan manusia pada kemuliaan dan keselamatan sejati dan abadi yang merupakan konsekuensi dari pembenaran esensi setiap agama. Dan tentu saja semua yang dilakukan Rasulullah tidak akan bertentangan dengan Al-Quran dan bahkan menjadi argumen (sunnah) bagi semua kaum Muslim di dunia.
Antara Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif  pada pergulatan pemikirannya terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan itu terletak pada periodesasi pemikiran keduanya. Abdurrahman Wahid sejak kecil tumbuh dan berkembang sesuai doktrin NU yang dari sejak awal telah menerima pemahaman kemajemukan. NU sejak awal menerima Pancasila sebagai dasar final kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Sedangkan Ahmad Syafii Maarif berasal dari kalangan ormas yang dianggap (gerakan Islam) modernis, yaitu Muhammadiyah. Sejak awal beliau termasuk salah satu fundamentalis Islam yang menganggao bahwa agama dan negara harus diformalisasikan. Akan tetapi pada pergulatan pemikirannya, 10 tahun terakhir setelah ia belajar dengan pejuang pluralisme di Indonesia. Ia semakin menampilkan wajah Islam yang terbuka dengan keberagaman budaya, etnis, suku, bangsa, ras, agama, bahkan ateis pun.
Kebebasan beragama dan berkeyakinan juga mnejadi tuntutan international sebagamana tertuang dalam International Covenant on Civil and Political Rights (ICPPR) yang pada pasal 18 berbunyi:
  1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama dan kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan dan pengajaran.
  2. Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.
  3. Kebebasan menjalankan dan menentukkan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi oleh ketentuan berdasarkan hokum, dan yang diperlukan untuk melindungi keamanan, ketertiban, kesehatan, atau moral masayarakat, atau hak-hak dan kebebasan mendasar orang lain.

Kesimpulan
Multikulturalisme dan pluralisme dengan politik pangakuan dan toleransinya yang dihayati secara konsekuensi sebagai eksistensi manusia justru menjamin tertib sosial dan melalui itu setiap orang akan bisa menjadi dirinya sendiri dalam keragamannya yang unik, maka gagasan dan perjuangan besar Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif menjadi tantangan bagi kita bersama.
Namun dalam pelaksanaannya kita belum benar-benar menghayati dan bersungguh-sungguh dalam menegakkan demokrasi Pancasila karena terhambat oleh ketakutan diri sendiri. Hambatan-hambatan tersebut antara lain: 
  1. Kurangnya kesadaran kita terhadap perbedaan orang lain dalam keunikan identitas kultural dan jati diri seperti perbedaan suku bangsa, ras, agama, dan kepercayaan diluar mainstream  agama-agama besar yang tumbuh di Indonesia. 
  2. Kita masih memproyeksikan orang lain harus seperti kita. Harus seperti agama dan keyakinan kita. 
  3. Karena pendangkalan iman dan pemahaman agama kita sendiri yang masih belum cukup sehingga kita segan untuk mengakui keberagaman 
  4. Karena kita masih takut jikalau dengan menghargai pluralisme itu, keyakinan dan      kepercayaan kita akan luntur.

Seiring dengan menguatnya demokratisasi di Indonesia ini, walaupun semakin hari fenomena kekerasan terhadap minoritas masih ada, maka kepada pemerintah diharapkan mampu menumbuhkan dan memberdayakan kesadaran akan pentingnya demokratisasi yang sehat di Indonesia. Setidak-tidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan pemerintah saat ini dan ke depannya, yaitu menggalakkan dialog keterbukaan, partisipasi aktif dan membangun kepekaan sosial salam keragaman (pluralisme agama).





Sumber buku:

Ghazali, Muhammmad Safii. 2011. Pluralisme Agama di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Syari’ah Press.

Thursday, 17 November 2011

DORONG (DODOL TERONG)


Hildha Nurmalasari Dewi, Risma Hanifah, Riska Dian Nur Lestari, Pipit Dwi Puspitasari, Futsia Anggun Aidillah Alwi, Surya Adi Pranatan, Devira Setyastuti, Bayu Setia Nugraha, Diany Pradnya Pramita, Delia Yani Menduapessy, Candra Putra Dewa Baskara


Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Uniersitas Gadjah Mada
Email : mendemband@gmail.com

Abstraksi

Terong adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae dangenus Solanum. Masa tanam yang tidak lama dan produk hasil yang melimpah membuat harga jual sayuran terong menjadi cenderung turun ditambah sedikitnya minat masyarakat dalam mengkonsumsi terong, hal ini memberi dampak negatif bagi petani terong. Saat ini pemanfaatan terong hanya sebatas sayur untuk lauk. Padahal terong dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam jenis kuliner yang bernilai ekonomis lebih dan dapat menambah keanekaragaman hasil olahan terong. Oleh karena itu, dibuatlah alternatif olahan untuk memanfaatkan buah terong salah satunya adalah dorong (dodol terong)

Kata kunci : terong, dodol


I. Pendahuluan
I.1.Latar Belakang
Terong (Solanum melongena) adalah tanaman semusim didaerah tropik berhawa sejuk yang bersifat tahunan dan termasuk sebagai tanaman sayuran dataran rendah.Secara empiris buah sayur ini bahkan mampu mengobati campak atau cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan bekas luka bakar.Fungsi lain dari terong adalah sebagai obat anti-kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan terjadi, dapat menekan kerusakan yang timbul pada sel-sel, dengan penyimpangan kromosom sebagai petunjuk adanya kanker. Pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan pada sel-sel tersebut. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yan lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut.Namun masih banyak masyarakat yang kurang kreatif dalam pengolahannya.
Oleh karena itu dipilih bahan baku terong sebagai olahan makanan dikarenakan mudah dalam penyediaannya dan juga memiliki khasiat yang begitu banyak. Diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi terong serta dapat merasakan manfaat bagi kesehatan.

I.2. Pendekatan Bahan
Terong mengandung berbagi macam zat yang bermanfaat diantaranya protease atau tripsin yang dapat melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut. Hal tersebut  terbukti pada pengujian terakhir yang dilakukan di Jepang. Serta hasil penelitian dari Universitas Graz mengungkapkan bahwa nasuin dari kulit terong bekerja sebagai antioksidan yang menghalangi pembentukan radikal bebas, sehingga membantu melindungi kerusakan sel membran dan menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol. Serta jika di banding dengan buah-buahan di kelasnya Terong mengandung vitamin B1, B3, B6 yang lebih tinggi. Vitamin-vitamin tersebut sangat penting bagi tubuh karena memiliki efek menenangkan dan meredakan stres sekaligus menjaga kesehatan tubuh.

I.3. Tujuan
 Adapun tujuan yang akan dicapai yaitu;
A.    Membuat bentuk olahan makanan berbahan dasar terong sehingga dapat lebih diminati oleh semua        kalangan masyarakat.
B.      Mendapatkan manfaat dari kebaikan terong tanpa rasa bosan dan takut akan rasanya yang hambar.

II. Uraian Isi
II.1 Pengertian Terong
Terung (Solanum melongena) atau yang sering dikenal dengan terong adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Tumbuhan tersebut berasal dari India dan Sri Lanka. Terong berkerabat dekat dengan kentang dan leunca.

Terong ialah tanaman yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.

            Beberapa jenis terong dapat dijumpai di pasar tradisional, diantaranya adalah

A.    Terong Kopek Ungu Biasa (terong Kopek Putih)
Buah berukuran besar dan berbentuk bulat memanjang seperti buah advokat atau pir dengan bagian ujung buah bulat tumpul. Buah muda memiliki warna yang barvariasi, ungu muda, kuning susu atau hijau keputih-putihan sedangkan warna buah tua ungu keputihan. Buah muda dapat dimanfaatkan untuk  asinan dan manisan sedangkan buah tua dapat dijadikan bahan sayur.

B.    Terong Kopek Ungu
Buah berbentuk bulat-panjang dan ujungnya meruncing warna buah muda ungu muda, warna  buah tua ungu muda dimanfaatkan sebagai sayuran, asinan dan manisan.

C.    Terong Bogor (terong Kelapa)
Buah masak berbentuk bulat besar, seukuran bola tenis berwarna putih atau hijau keputih-putihan, rasanya renyah, manis dan sedikit getir. Biasa di makan sebagai lalap segar.

D.    Terong Gelatik (terong lalap)
Buah masak berbentuk bulat kecil seukuran bola pingpong, warna kulit buahnya ungu atau putih keunguan, memiliki cita rasa renyah dan manis.

E.    Terong telunjuk
Berbentuk bulat panjang berwarna hijau keseluruhan atau bercak putih. Memiliki diameter antara 1 cm hingga 1,5 cm dengan panjang 10 cm hingga 15 cm

(Hastuti Liana Dwi, 2007)

II.2 Habitat Terong
Terong sangat mudah dibiakkan karena dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl. Serta, media tanah harus memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan berdrainase baik. pH tanah yang cocok dengan tanam terong berkisar antara 5-6.  tanaman terong biasa tumbuh dengan suhu berkisar antara 27-30 derajat celcius.

II.3 Panen dan Produksi
Umur terong yang dapat dipanen tergantung dari varietas yang ditanam. Namun, secara umum terong dapat dipanen sekitar 4 bulan atau 90 hari sejak semai. Selanjutnya selang seminggu sekali, buah terong dapat dipanen 6-7 kali. Dalam pemanenan, diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai ke tangan konsumen. Terong yang dipetik adalah buah muda yang bijinya belum keras dan daging buahnya belum liat. Waktu panen dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Pemanenan saat terik matahari dapat mengganggu tanaman dan membuat kulit terong menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.
            Jumlah total produksi sayuran terong di Kabupaten Tuban pada tahun 2009 mencapai 2.502 ton dengan luas areal tanam 185 Ha. Sentra penghasil terong berada di Kecamatan Tambakboyo dengan produksi mencapai  1.110 ton. Beberapa kecamatan penghasil terong di Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Data Produksi Terong
No
Lokasi
Kecamatan
Luas Areal
(Ha)
Produksi
(Ton)
1
Tambakboyo
74
1.110
2
Widang
37
444
3
Jatirogo
20
250
4
Plumpang
10
125
5
Parengan
9
113
6
Semanding
5
60
7
Merakurak
4
55
8
Kerek
4
55
9
Senori
4
50
10
Grabagan
3
45
Sumber : Kabupaten Tuban Dalam Angka, BPS Kab. Tuban

II.3 Kandungan dan Manfaat
Terong mempunyai beberapa zat yang terkandung di dalamnya. Warna ungu dan biru kehitaman disebabkan oleh pigmen antosianin, atau khusus pada terong disebut resusin yang strukturnya sama dengan antosianin. Bagi manusia, pigmen ini merupakan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab kanker serta berbagai masalah jantung dan pembuluh darah.
Buah-buahan berwarna ungu atau biru juga kaya akan kandungan phycocyanian, sejenis protein penghasil warna biru yang berguna untuk merangsang kerja sumsum tulang belakang. Kondisi daya tahan tubuh dalam menangkal serangan infeksi sangat tergantung pada kerja sumsum tulang belakang.
Kelebihan lain yang dimiliki buah-buahan berwarna ungu dan biru dibandingkan buah dengan warna lain adalah kandungan mineralnya yang tinggi antara lain selenium, kalsium 15 gram dan magnesium yang berfungsi menjaga kesehatan gigi, tulang dan otot.


KULIT
Nasunin
Vit.C
Folat (vit. B9)
Flavonoid
Asam folat
Tripsin
Serat
Solasodin
Potasium
Skoparon
Skopoletin
Skopolamin
Strikin

Riboflavin (vit.B2)
Thiamine (vit. B1)
Niacin (vit.B3)
Asam Pantotetenat (B5)
Vit. B6
Obat-obatan
Industri kimia
Obat-obatan
 



Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Industri kimia/farmasi
Obat-obatan
Industri  kimia/farmasi  kikimia/farmasi
Obat-obatan
Industri  kimia/farmasi  kikimia/farmasi
makanan
Industri  kimia/farmasi  kikimia/farmasi
Obat-obatan
Obat-obatan
                                                                                                                        
Betakaroten


BUAH



Tabel 2. daftar kandungan terong

NO.
KANDUNGAN TERONG
MANFAAT KANDUNGAN TERONG
1.
Strikin
Menghambat serangan kekejangan saraf dan dapat mengobati penyakit epilepsy dan penyakit kejang lainnya
2.
Skopolamin
3.
Skopoletin
4.
Skoparon
5.
Potasium (kalium)
Membantu mencegah hipertensi
6.
Betakaroten
Menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke
7.
Solasodin
Sebagai alat kontrasepsi
8.
Serat
Menurunkan kolesterol darah
9.
Tripsin
Bisa melawan serangan zat pemicu kanker
10.
Asam folat
Mencegah kerusakan otak bayi dalam kandungan
11.
Nasunin
Menghambat proses pertumbuhan dan pengembangan sel kanker
12.
Flavonoid
Pengikat radikal bebas
Sumber : cintaherbal.wordpress.com
Tabel 3. Daftar kandungan terong
Komposisi
Jumlah
Satuan
Energi
24
Kal
Protein
1,01
gram
Lemak
0,19
gram
Karbohidrat
5,7
gram
Kalsium
9
mg
Fosfor
25
mg
Besi
0,24
mg
Thiamine (vit.B1)
0.039
mg
Riboflavin (vit. B2)
0,037
mg
Niacin (vit. B3)
0,649
mg
Asam pantotenat (B5)
0,281
mg
Vit. B6
0,084
mg
Folat (vit. B9)
22
mg
Vit. C
2,2
mg
Magnesium
14
mg
Kalium
230
mg
seng
0,16
mg
Mangan
0,25
mg
Sumber : eemoo-esprit.blogspot.com


II.4 Cara Pembuatan Dodol dan Hasil
Bahan baku utama :
A.    Terong Kopek Biasa
Pada pengolahan ini digunakan terong kopek biasa sebanyak 400 gram sebagai bahan utama dikarenakan mudah diperoleh serta harganya yang relatif terjangkau

B.    Tepung ketan
Tepung beras ketan sebanya 100 gram dipilih tepung yang masih baru, tidak berbau apek dan bersih, sehingga tidak mempengaruhi rasa dan aroma dodol.

Bahan pendukung :

A.    Gula
Gula yang digunakan adalah gula pasir dari tebu. Penggunaan sesuai dengan komposisi sebanyak 110 gram.  Penggunaan yang telalu banyak akan menyebabkan warna dodol menjadi coklat kehitaman dan tekstur menjadi keras. Penggunaan gula yang kurang juga akan mengakibatkan rasa dodol menjadi kurang manis

B.    Santan
Santan dipilih dari kelapa yang sudah tua, santan masih segar dan bersih. Penggunaan santan sesuai dengan ukuran yaitu sebanyak 200 cc. Penggunaan santan yang terlalu banyak menyebabkan hasil dodol yang lembek dan cepat tengik. Penggunaan santan yang kurang akan mengakibatkan rasa dodol kurang gurih dan tekstur dodol kurang kalis.

C.    Garam
Garam dapur (NaCl) dengan warna putih, bersih, kering dan butirannya halus. Penambahan garam juga harus proporsional. Penggunaan garam yang terlalu banyak akan menjadikan rasa dodol asin sebaliknya jika kurang akan menyebabkan rasa manis pada dodol kurang mantap, sedangkan dalam percobaan ini garam yang di butuhkan sebanyak ¼ sendok teh.



Cara Pembuatan

Pembuatan dodol diawali dengan menyiapkan bahan-bahan berupa terong 0,4 kg, gula pasir 110 gram, santan 200 cc, tepung ketan 100 gram, dan garam ¼ sendok teh.
Cara pembuatannya dengan mengupas terong ungu dan mencucinya hingga bersih. Kemudian memotong terong menjadi beberapa bagian dan mengukusnya hingga matang. Saat mengukus terong menggunakan api yang kecil agar terong tersebut tidak terlalu lembek dan kandungan dari terong tetap terjaga. Setelah mengukus dilanjutkan dengan menghaluskan terong menggunakan blender. Kemudian terong yang telah dihaluskan dimasukan ke dalam panci beserta bahan-bahan yang lainnya. Selama bahan-bahan tersebut dimasak adukan dilakukan terus-menerus sampai dodol tidak lengket dipanci kurang lebih 2 jam dengan api yang kecil, apabila dodol terlalu lama dalam pemasakan akan menjadi keras dan sulit dibentuk.  Selama proses pengadukan, tekstur dari dodol terong sudah lembut dan kenyal. Setelah tekstur yang diinginkan tercapai dodol dapat dibentuk sesuai dengan selera.
Produk Akhir dari proses tersebut dihasilkan dodol seberat 400 gram dengan warna hijau tua, warna tersebut berasal dari daging buah terong serta memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Limbah kulit terong yang tidak digunakan dalam proses dapat dijadikan bahan pakan kelinci sehingga limbah kulit tersebut dapat bermanfaat.


III. Penutup
III.1 Kesimpulan
Terong dapat disajikan dalam bentuk dodol terong, sehingga masyarakat dapat menikmati olahan lain dari terong. Dodol terong ini juga memiliki banyak kandungan mineral yang bermanfaat dan tanpa bahan sintetis, sehingga baik untuk kesehatan. Dari hasil percobaan ini nilai tambah (added value) dari sayuran terong menjadi semakin besar dan kualitasnya pun dapat bersaing dengan produk-produk unggulan lainnya.

III.2 Saran
A.  Diharapkan adanya inovasi lebih lanjut mengenai pemanfaatan terong untuk menambah nilai jual
B.  Diharapkan adanya aplikasi industri berbahan baku terong


IV. Daftar Pustaka

Liana Dwi Sri Hastuti. 2007. Terung Tinjauan Langsung ke Beberapa Pasar di Kota Bogor. Universitas Sumatera Selatan

Internet
Top of Form

diakses: 
selasa 15 Nov 2011 pukul 13.30 WIB

diakses
minggu 13 Nov 2011 pukul 19.00 WIB

diakses :
Senin 14 nov 2011 pukul 13.30 WIB

diakses:  selasa 15 Nov 2011 pukul 15.00 WIB

diakses:
Selasa 15 Nov 2011 pukul 13.42 WIB

diakses: 
Selasa 15 Nov 2011 pukul 15.10 WIB



diakses:
Selasa 15 Nov 2011 pukul 12.45 WIB

diakses :
Kamis 17 nov 2011 pukul 22.37 WIB