Hildha Nurmalasari Dewi,
Risma Hanifah, Riska Dian Nur Lestari, Pipit Dwi Puspitasari, Futsia Anggun
Aidillah Alwi, Surya Adi Pranatan, Devira Setyastuti, Bayu Setia Nugraha, Diany Pradnya Pramita,
Delia Yani Menduapessy, Candra Putra Dewa Baskara
Jurusan Teknologi
Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Uniersitas Gadjah Mada
Email : mendemband@gmail.com
Abstraksi
Terong adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae dangenus Solanum. Masa tanam
yang tidak lama dan produk hasil yang melimpah membuat harga jual sayuran
terong menjadi cenderung turun ditambah sedikitnya minat masyarakat dalam
mengkonsumsi terong, hal ini memberi dampak negatif bagi petani terong. Saat
ini pemanfaatan terong hanya sebatas sayur untuk lauk. Padahal terong dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam jenis kuliner yang bernilai ekonomis lebih
dan dapat menambah keanekaragaman hasil olahan terong. Oleh karena itu, dibuatlah
alternatif olahan untuk memanfaatkan buah terong salah satunya adalah dorong
(dodol terong)
Kata kunci :
terong, dodol
I. Pendahuluan
I.1.Latar
Belakang
Terong (Solanum
melongena) adalah tanaman semusim didaerah tropik
berhawa sejuk yang bersifat tahunan dan termasuk sebagai tanaman sayuran
dataran rendah.Secara
empiris buah sayur ini bahkan mampu mengobati campak atau cacar air,
ketergantungan alkohol, gastritis, dan bekas luka bakar.Fungsi lain dari terong
adalah sebagai obat anti-kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan
terjadi, dapat menekan kerusakan yang timbul pada sel-sel,
dengan penyimpangan kromosom sebagai petunjuk adanya kanker. Pengujian terakhir
yang dilakukan di Jepang menunjukkan jus terong, yang dapat menekan kerusakan
pada sel-sel tersebut. Kandungan protease (tripsin) pada terong dipercaya dapat
menolong melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yan lebih
spesifik, terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker
perut.Namun masih banyak masyarakat yang kurang kreatif dalam pengolahannya.
Oleh karena
itu dipilih bahan baku terong sebagai olahan makanan dikarenakan mudah dalam
penyediaannya dan juga memiliki khasiat yang begitu banyak. Diharapkan semua
kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi terong serta dapat merasakan manfaat
bagi kesehatan.
I.2. Pendekatan Bahan
Terong mengandung berbagi macam zat yang bermanfaat
diantaranya protease atau tripsin yang dapat
melawan serangan zat penyebab kanker. Pada penelitian yang lebih spesifik,
terong dikatakan bagus untuk mengurangi risiko penyakit kanker perut. Hal
tersebut terbukti pada pengujian
terakhir yang dilakukan di Jepang. Serta hasil
penelitian dari Universitas Graz mengungkapkan bahwa nasuin dari kulit terong
bekerja sebagai antioksidan yang menghalangi pembentukan radikal bebas,
sehingga membantu melindungi kerusakan sel membran dan menurunkan LDL (Low
Density Lipoprotein) kolesterol. Serta jika di banding dengan buah-buahan di
kelasnya Terong mengandung vitamin B1, B3, B6 yang lebih tinggi.
Vitamin-vitamin tersebut sangat penting bagi tubuh karena memiliki efek
menenangkan dan meredakan stres sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
I.3. Tujuan
Adapun
tujuan yang akan dicapai yaitu;
A. Membuat
bentuk olahan makanan berbahan dasar terong sehingga dapat lebih diminati oleh
semua kalangan masyarakat.
B. Mendapatkan
manfaat dari kebaikan terong tanpa rasa bosan dan takut akan rasanya yang
hambar.
II. Uraian
Isi
II.1
Pengertian Terong
Terung
(Solanum melongena) atau yang sering dikenal dengan terong adalah
tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Tumbuhan
tersebut berasal dari India dan Sri Lanka. Terong
berkerabat dekat dengan kentang dan leunca.
Terong ialah tanaman yang sering
ditanam secara tahunan. Tanaman ini
tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus
yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya.
Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7
kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya.
Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang
memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning.
Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan
lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Beberapa
jenis terong dapat dijumpai di pasar tradisional, diantaranya adalah
A.
Terong Kopek Ungu Biasa (terong Kopek Putih)
Buah berukuran
besar dan berbentuk
bulat memanjang seperti
buah advokat atau pir dengan bagian ujung buah
bulat tumpul. Buah muda memiliki warna yang barvariasi, ungu muda, kuning susu atau hijau keputih-putihan sedangkan
warna buah tua ungu keputihan. Buah muda dapat
dimanfaatkan untuk asinan dan manisan
sedangkan buah tua dapat dijadikan bahan sayur.
B.
Terong Kopek Ungu
Buah berbentuk
bulat-panjang dan ujungnya
meruncing warna buah muda ungu muda, warna buah
tua ungu muda dimanfaatkan
sebagai sayuran, asinan
dan manisan.
C.
Terong Bogor (terong Kelapa)
Buah masak berbentuk
bulat besar, seukuran
bola tenis berwarna putih atau hijau
keputih-putihan, rasanya renyah, manis dan sedikit getir. Biasa di makan sebagai
lalap segar.
D.
Terong Gelatik (terong lalap)
Buah masak berbentuk
bulat kecil seukuran bola pingpong, warna kulit buahnya ungu atau putih
keunguan, memiliki cita rasa renyah dan manis.
E.
Terong telunjuk
Berbentuk bulat panjang berwarna hijau
keseluruhan atau bercak putih. Memiliki diameter antara 1 cm hingga 1,5 cm
dengan panjang 10 cm hingga 15 cm
(Hastuti Liana Dwi, 2007)
II.2 Habitat
Terong
Terong sangat mudah dibiakkan karena
dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl.
Serta, media tanah harus memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan
berdrainase baik. pH tanah yang cocok dengan tanam terong berkisar antara 5-6. tanaman
terong biasa tumbuh dengan suhu berkisar antara 27-30 derajat
celcius.
II.3 Panen
dan Produksi
Umur terong yang dapat dipanen tergantung dari
varietas yang ditanam. Namun, secara umum terong dapat dipanen sekitar 4 bulan
atau 90 hari sejak semai. Selanjutnya selang seminggu sekali, buah terong dapat
dipanen 6-7 kali. Dalam pemanenan, diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai
ke tangan konsumen. Terong yang dipetik adalah buah muda yang bijinya belum
keras dan daging buahnya belum liat. Waktu panen dilakukan saat pagi hari atau
sore hari. Pemanenan saat terik matahari dapat mengganggu tanaman dan membuat
kulit terong menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.
Jumlah
total produksi sayuran terong di Kabupaten Tuban pada tahun 2009 mencapai 2.502
ton dengan luas areal tanam 185 Ha. Sentra penghasil terong berada di Kecamatan
Tambakboyo dengan produksi mencapai 1.110 ton. Beberapa kecamatan
penghasil terong di Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data Produksi Terong
No
|
Lokasi
Kecamatan
|
Luas Areal
(Ha)
|
Produksi
(Ton)
|
1
|
Tambakboyo
|
74
|
1.110
|
2
|
Widang
|
37
|
444
|
3
|
Jatirogo
|
20
|
250
|
4
|
Plumpang
|
10
|
125
|
5
|
Parengan
|
9
|
113
|
6
|
Semanding
|
5
|
60
|
7
|
Merakurak
|
4
|
55
|
8
|
Kerek
|
4
|
55
|
9
|
Senori
|
4
|
50
|
10
|
Grabagan
|
3
|
45
|
Sumber : Kabupaten Tuban Dalam Angka, BPS Kab. Tuban
II.3
Kandungan dan Manfaat
Terong mempunyai
beberapa zat yang terkandung di dalamnya. Warna ungu dan biru kehitaman
disebabkan oleh pigmen antosianin, atau khusus pada terong disebut resusin yang
strukturnya sama dengan antosianin. Bagi manusia, pigmen ini merupakan
antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab kanker serta berbagai
masalah jantung dan pembuluh darah.
Buah-buahan
berwarna ungu atau biru juga kaya akan kandungan phycocyanian, sejenis protein
penghasil warna biru yang berguna untuk merangsang kerja sumsum tulang belakang.
Kondisi daya tahan tubuh dalam menangkal serangan infeksi sangat tergantung
pada kerja sumsum tulang belakang.
Kelebihan
lain yang dimiliki buah-buahan berwarna ungu dan biru dibandingkan buah dengan
warna lain adalah kandungan mineralnya yang tinggi antara lain selenium,
kalsium 15 gram dan magnesium yang berfungsi menjaga kesehatan gigi, tulang dan
otot.
KULIT
|
Nasunin
|
Vit.C
|
Folat (vit. B9)
|
Flavonoid
|
Asam folat
|
Tripsin
|
Serat
|
Solasodin
|
Potasium
|
Skoparon
|
Skopoletin
|
Skopolamin
|
Strikin
|
Riboflavin (vit.B2)
|
Thiamine (vit. B1)
|
Niacin (vit.B3)
|
Asam
Pantotetenat (B5)
|
Vit. B6
|
Obat-obatan
|
Industri kimia
|
Obat-obatan
|
Industri kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Industri
kimia/farmasi
|
Obat-obatan
|
Industri kimia/farmasi kikimia/farmasi
|
Obat-obatan
|
Industri kimia/farmasi kikimia/farmasi
|
makanan
|
Industri kimia/farmasi kikimia/farmasi
|
Obat-obatan
|
Obat-obatan
|
Betakaroten
|
BUAH
|
Tabel 2.
daftar kandungan terong
NO.
|
KANDUNGAN TERONG
|
MANFAAT KANDUNGAN TERONG
|
1.
|
Strikin
|
Menghambat
serangan kekejangan saraf dan dapat mengobati penyakit epilepsy dan penyakit
kejang lainnya
|
2.
|
Skopolamin
|
|
3.
|
Skopoletin
|
|
4.
|
Skoparon
|
|
5.
|
Potasium
(kalium)
|
Membantu
mencegah hipertensi
|
6.
|
Betakaroten
|
Menurunkan
resiko penyakit jantung dan stroke
|
7.
|
Solasodin
|
Sebagai
alat kontrasepsi
|
8.
|
Serat
|
Menurunkan
kolesterol darah
|
9.
|
Tripsin
|
Bisa
melawan serangan zat pemicu kanker
|
10.
|
Asam
folat
|
Mencegah
kerusakan otak bayi dalam kandungan
|
11.
|
Nasunin
|
Menghambat
proses pertumbuhan dan pengembangan sel kanker
|
12.
|
Flavonoid
|
Pengikat
radikal bebas
|
Sumber : cintaherbal.wordpress.com
Tabel 3.
Daftar kandungan terong
Komposisi
|
Jumlah
|
Satuan
|
Energi
|
24
|
Kal
|
Protein
|
1,01
|
gram
|
Lemak
|
0,19
|
gram
|
Karbohidrat
|
5,7
|
gram
|
Kalsium
|
9
|
mg
|
Fosfor
|
25
|
mg
|
Besi
|
0,24
|
mg
|
Thiamine
(vit.B1)
|
0.039
|
mg
|
Riboflavin
(vit. B2)
|
0,037
|
mg
|
Niacin
(vit. B3)
|
0,649
|
mg
|
Asam
pantotenat (B5)
|
0,281
|
mg
|
Vit.
B6
|
0,084
|
mg
|
Folat
(vit. B9)
|
22
|
mg
|
Vit.
C
|
2,2
|
mg
|
Magnesium
|
14
|
mg
|
Kalium
|
230
|
mg
|
seng
|
0,16
|
mg
|
Mangan
|
0,25
|
mg
|
Sumber : eemoo-esprit.blogspot.com
II.4
Cara Pembuatan Dodol dan Hasil
Bahan baku utama :
A.
Terong Kopek
Biasa
Pada pengolahan ini digunakan terong kopek
biasa sebanyak 400 gram sebagai bahan utama dikarenakan mudah diperoleh serta
harganya yang relatif terjangkau
B.
Tepung ketan
Tepung beras ketan sebanya 100 gram dipilih tepung yang
masih baru, tidak berbau apek dan bersih, sehingga tidak mempengaruhi rasa dan
aroma dodol.
Bahan
pendukung :
A.
Gula
Gula yang digunakan adalah gula pasir dari tebu. Penggunaan sesuai
dengan komposisi sebanyak 110 gram.
Penggunaan yang telalu banyak akan menyebabkan warna dodol menjadi
coklat kehitaman dan tekstur menjadi keras. Penggunaan gula yang kurang juga
akan mengakibatkan rasa dodol menjadi kurang manis
B.
Santan
Santan dipilih dari kelapa yang sudah tua, santan masih
segar dan bersih. Penggunaan santan sesuai dengan ukuran yaitu sebanyak 200 cc.
Penggunaan santan yang terlalu banyak menyebabkan hasil dodol yang
lembek dan cepat tengik. Penggunaan santan yang kurang akan mengakibatkan
rasa dodol kurang gurih dan tekstur dodol kurang kalis.
C.
Garam
Garam dapur (NaCl) dengan warna putih, bersih, kering dan
butirannya halus. Penambahan garam juga harus proporsional. Penggunaan garam
yang terlalu banyak akan menjadikan rasa dodol asin sebaliknya jika kurang akan
menyebabkan rasa manis pada dodol kurang mantap, sedangkan dalam percobaan ini
garam yang di butuhkan sebanyak ¼ sendok teh.
Cara Pembuatan
Pembuatan dodol diawali dengan
menyiapkan bahan-bahan berupa terong 0,4 kg, gula pasir 110 gram, santan 200
cc, tepung ketan 100 gram, dan garam ¼ sendok teh.
Cara pembuatannya dengan mengupas terong
ungu dan mencucinya hingga bersih. Kemudian memotong terong menjadi beberapa
bagian dan mengukusnya hingga matang. Saat mengukus terong menggunakan api yang
kecil agar terong tersebut tidak terlalu lembek dan kandungan dari terong tetap
terjaga. Setelah mengukus dilanjutkan dengan menghaluskan terong menggunakan
blender. Kemudian terong yang telah dihaluskan dimasukan ke dalam panci beserta
bahan-bahan yang lainnya. Selama bahan-bahan tersebut dimasak adukan dilakukan
terus-menerus sampai dodol tidak lengket dipanci kurang lebih 2 jam dengan api
yang kecil, apabila dodol terlalu lama dalam pemasakan akan menjadi keras dan
sulit dibentuk. Selama proses pengadukan,
tekstur dari dodol terong sudah lembut dan kenyal. Setelah tekstur yang
diinginkan tercapai dodol dapat dibentuk sesuai dengan selera.
Produk Akhir dari proses tersebut
dihasilkan dodol seberat 400 gram dengan warna hijau tua, warna tersebut
berasal dari daging buah terong serta memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.
Limbah kulit terong yang tidak digunakan dalam proses dapat dijadikan bahan
pakan kelinci sehingga limbah kulit tersebut dapat bermanfaat.
III. Penutup
III.1
Kesimpulan
Terong
dapat disajikan dalam bentuk dodol terong, sehingga masyarakat dapat menikmati olahan
lain dari terong. Dodol terong ini juga memiliki banyak kandungan mineral yang
bermanfaat dan tanpa bahan sintetis, sehingga baik untuk kesehatan. Dari hasil
percobaan ini nilai tambah (added value) dari sayuran terong menjadi semakin
besar dan kualitasnya pun dapat bersaing dengan produk-produk unggulan lainnya.
III.2 Saran
A.
Diharapkan adanya inovasi lebih lanjut
mengenai pemanfaatan terong untuk menambah nilai jual
B.
Diharapkan adanya aplikasi industri berbahan
baku terong
IV. Daftar
Pustaka
Liana Dwi Sri Hastuti. 2007. Terung – Tinjauan
Langsung ke Beberapa Pasar di Kota Bogor.
Universitas Sumatera Selatan
Internet
diakses:
selasa 15 Nov 2011 pukul 13.30 WIB
diakses
minggu 13 Nov 2011 pukul 19.00 WIB
diakses :
Senin 14 nov 2011 pukul 13.30 WIB
diakses: selasa 15 Nov 2011 pukul
15.00 WIB
diakses:
Selasa 15 Nov 2011 pukul 13.42 WIB
diakses:
Selasa 15 Nov 2011 pukul 15.10 WIB
diakses:
Selasa 15 Nov 2011 pukul 12.45 WIB
diakses :
Kamis 17 nov 2011 pukul 22.37 WIB
No comments:
Post a Comment