Kemasan pada Produk: Tepung Terigu
Kemasan adalah tempat atau
wadah yang membungkus atau melindungi produk. Prinsip dasar kemasan pangan
adalah harus dapat melindungi produk yang dikemas dari berbagai kerusakan dari
mulai selesai proses produksi, selama distribusi dan penjualan. Kemasan juga
berfungsi sebagai media promosi bagi produk yang dikemas. Hal ini dikarenakan
pada kemasan pangan terdapat label yang memuat informasi mengenai produk yang
dikemas(Rosalina, 2005). Oleh karena itu, disain kemasan perlu dibuat semenarik
mungkin, baik dari material kemasan maupun dari segi grafis. Menurut Denison
(1999) pada saat mendesain kemasan tidak ada yang benar dan yang salah, tetapi
yang layak dan tidak layak menurut konsumen.
Beberapa
pendapat bahwa kemasan yang berfungsi sebagai alat promosi, bukan
semata-mata merupakan perluasan produk. Kemasan sangat penting,
mengingat bahwa itu adalah hal pertama yang orang lihat sebelum
membuat keputusan akhir untuk membeli. Karena dengan melihat kemasan kita
langsung tahu apa barang yang berada yang ada didalamnya.
Dari
sisi produsen, melalui merek dan kemasan yang kuat perusahaan
mampu menjadi basis terbentuknya loyalitas dan fanatisme
pelanggan. Loyalitas pada merek dapat menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan
pelanggan akan berpindah ke merek lain, sehingga
dengan terbentuknya loyalitas merek, kecil kemungkinan pelanggan
akan berpindah ke merek lain meskipun merek tersebut memberikan
harga yang lebih murah atau barangkali kualitas yang
lebih baik. Sedangkan bagi konsumen, merek
dan kemasan mampu menambah nilai bagi konsumen. Dengan adanya persepsi keyakinan
atas produk menyebabkan konsumen ingin terasosiasikan dan membelinya, sehingga
konsumen tidak akan segan membayar mahal untuk mendapatkan produk dengan merek
dan kemasan tertentu.
Adapun
beberapa fungsi kemasan yang perlu diperhatikan oleh produsen adalah
sebagai berikut :
a. Sebagai
tempat
Untuk
menentukan daya muat dari kemasan harus diketahui berat atau
bobot serta jenis produk yang akan ditempatkan kedalam kemasan tersebut.
Oleh karena itu dalam membuat kemasan suatu
produk diperlukan penentuan desain yang
khusus, apakah menggunakan kemasan berwujud kotak, kaleng, tube ataupun
dalam botol agar sesuai dengan produknya. Disamping itu kemasan dapat
memberi kemudahan serta dapat melindungi produk dalam
pendistribusiannya. Syarat minimum kemasan suatu
produk adalah kemasan harus dapat melindungi keutuhan isi produk
b. Sebagai
Identifikasi
Identifikasi
suatu produk sangat penting karena pada
umumnya produk perusahaan dijual bersama
dengan produk lain yang sejenis. Oleh karena itu kemasan suatu produk
dapat dipakai untuk membedakan dengan produk lain yang sejenis yang
dihasilkan oleh produsen lain.
c. Sebagai
alat komunikasi
Kemasan
secara tidak langsung dapat dipakai sebagai
alat komunikasi dengan konsumen, dimana kemasan tersebut
menunjukkan merek, gambar dan pesan yang bersifat memberikan
keterangan yang menyebabkan rasa ingin tahu, memberi petunjuk
tentang penggunaan produk, komposisi bahan dari produk tersebut
serta keterangan lain yang ada pada kemasan. Jadi secara
keseluruhan kemasan dapat memberikan keterangan kepada konsumen.
d. Memudahkan
Penggunaan Produk
Fungsi
lain dari kemasan adalah untuk memudahkan
konsumen untuk menggunakan produk.
Kemudahan bagi konsumen dalam arti kemasan yang mudah dibuka, isinya mudah
dikeluarkan dan mudah dibawa.
e. Mempromosikan
Produk
Kemasan
yang dapat melindungi dan memudahkan dalam penggunaan produk
maka ia menambah nilai jual dan promosi produk itu. Biasanya barang
konsumsi yang ada dipasar swalayan atau di toko eceran diletakkan
dekat produk pesaing. Promosi barang tersebut bergantung pada
kemasan karena kemasan mempunyai pengaruh dalam pajangan untuk
memikat konsumen. Perbaikan kemasan dapat merupakan cara efektif
untuk menarik konsumen baru.
3 Alasan mengapa kemasan
diperlukan:
a. Kemasan
melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen kekonsumen agar produk
tersebut tidak rusak. Untuk beberapa jenis produk yang dapat membahayakan
anak-anak biasanya diberi kemasan pelindung khusus. Disamping itu barang yang
diberi kemasan biasanya lebih bersih dan menawan.
b. Melalui
kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif. Kemasan merupakan
satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya. Para pengecer juga mengakui
bahwa kemasan yang mengandung ciri-ciri promosi dan perlindungan barang yang
efektif meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya karena rusaknya produk.
c. Bentuk
dan ciri kemasan yang demikian menariknya menyebabkan pelanggan bersedia
membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan istimewa. Peningkatan laba
juga bisa diperoleh melalui efisiensi biaya pemasaran yang diperoleh dari
kemasan yang efektif. Kemasan yang dapat melindungi produk, kemasan yang
memberikan ciri-ciri promosi semuanya ini akan dapat menekan biaya, baik biaya
kerusakan dan biaya advertensi.
Inovasi produk bertujuan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, karena
produk yang telah ada rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen,
teknologi, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta meningkatnya persaingan domestik dan luar
negeri. Inovasi produk yang dilakukan haruslah melalui hasil penelitian pasar,
sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Meskipun
perusahaan mementingkan mutunya, tetapi apabila perusahaan tidak memperhatikan
selera konsumen., maka akan menyebabkan produknya tidak diminati, bahkan
konsumennya akan beralih pada produk lain, sehingga penjualan akan turun.
Kemasan sangat berperan penting dalam hal kualitas
dan promosi kemasan. Seperti halnya startegi inovasi kemasan yang dilakukan
oleh produsen produk Gulaku dan Aqua. Gulaku membuat inovasi pada kemasan produk dimana didesain dengan
gambar kartun Hello Kitty sedangkan Aqua
mendesain plastik luar botolnya dengan gambar kartun beragam macam masakan
daerah atau tarian daerah yang mana gambar didesain oleh konsumen Aqua lewat program lomba desain kemasan.
Hal ini membuat tampilan produk semakin berwarna dan ketika dipajang di display akan terlihat lebih menarik
dibandingkan dengan produk kompetitor disebelahnya. Kecenderungan ini juga akan
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen terhadap produk tersebut dengan
keinginan membeli meskipun harga yang di tawarkan relatif lebih mahal. Selain
dari desain grafis, warna dan desain bentuk kemasan juga dapat meningkatkan
nilai tambah.
Bagaimana
supaya suatu kemasan bisa stand out? Konsumen cuma butuh 2,5 detik untuk
menilai apakah dia suka pada suatu packaging di supermarket. Makanya, desainer
harus bisa menyiasati agar kemasan itu terlihat menarik walaupun dilihat dari
jauh. Misalnya letak deterjen biasanya tidak eye-level, maka elemen kemasannya
harus pakai warna bold dan hurufnya besar-besar. Makanya, Rinso warnanya hijau dan bentuknya besar. Attack pakai oranye plus putih. Mereka memilih warna yang ngejreng.
Benarkah kemasan yang menarik membuat harga produk jadi lebih mahal? Tentu saja. Karena kemasannya bisa
membuat orang tertarik dan meningkatkan brand awareness. Terlebih lagi jika
produk tersebut sangat berbeda dibandingkan kompetitor, kelasnya langsung naik. Untuk faktor desain kemasan plastik, saat
ini sudah banyak bergam model kemsan plastik yang sudah mengikuti tren atau
didesain lebih menyesuaikan kebutuhan konsumen dalam membuka kemasan. Seperti
model kemasan Resealable Zip Lock,
Platik dengan corong tutup botol, Ambil contoh lagi ialah Gulaku. Sebenarnya ini produk komoditi. Packaging-nya mungkin lebih
mahal dari gula di dalamnya. Tapi dibandingkan dengan kompetitor, produk ini
beda jauh. Dengan kemasan itu, Gulaku terkesan
alami, bersih dan higienis sesuai klaim produk yang menggunakan bahan 100% tebu
asli. Penggunaan plastik transparan pun membuat orang tidak menduga-duga apa
isinya. Kemasan itu juga sangat Indonesia sekali, dengan ilustrasi perempuan
Indonesia dan perkebunan tebu. Harganya lebih mahal daripada produk gula
lainnya, tapi banyak orang suka.
Sedangkan
faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam hal packanging khususnya pada
kemasan plastik ialah tren kemasan sekarang yang eco-friendly. Kini plastik
(terbuat dari jagung) pun bisa di- recycle. Di Eropa sudah. Di Indonesia
kesadarannya belum begitu bagus, tapi mungkin segera. Dengan adanya global warming pasti hal ini akan
menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan. Saat ini, sustainable packaging
materials atau green packaging menjadi fokus dalam industri kemasan. Dengan
kemajuan teknologi, para pakar di industri ini menganjurkan pengurangan
material yang tidak diperlukan di dalam kemasan, serta menghindari material
yang tidak ramah lingkungan. Warna seperti apa yang lagi tren untuk kemasan?
Warna itu lebih ke kultur. Misalnya hitam di banyak negara dihindari untuk produk makanan. Tapi kalau di Jepang dan Spanyol, itu tidak masalah. Tapi, warna ada unsur psikologisnya. Misalnya, kuning membawa kebahagiaan, merah memberi appetite, oranye berkonotasi murah. Jadi, menampilkan shopping bag berwarna oranye untuk produk fesyen mahal bukanlah ide yang bagus.
Warna itu lebih ke kultur. Misalnya hitam di banyak negara dihindari untuk produk makanan. Tapi kalau di Jepang dan Spanyol, itu tidak masalah. Tapi, warna ada unsur psikologisnya. Misalnya, kuning membawa kebahagiaan, merah memberi appetite, oranye berkonotasi murah. Jadi, menampilkan shopping bag berwarna oranye untuk produk fesyen mahal bukanlah ide yang bagus.
Dari beberapa uraian di atas tadi mungkin dapat
dijadikan pertimbangan tentang penggunaan kemasan plastik untuk membantu
meningkatkan nilai tambah suatu produk, tidak terkecuali tepung terigu.
Pengembangan inovasi dalam hal kemasan plastik sangat penting untuk
memperpanjang umur suatu produk dan menunjang program sustainable packaging
materials. Pada kemasan plastik tepung terigu khususnya untuk ukuran 1 Kg,
dapat dilakukan beberapa perubahan seperti penggunaan resealable zip lock, desain gambar kemasan yang lebih menarik lagi
ataupun hal khusus lainnya.
Referensi: pesandesainkemasan.wordpress.com dan diolah dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment